Optimisme PT Bank Negara Indonesia dalam Mencapai Pertumbuhan Kredit 10% pada 2025

Kamis, 16 Januari 2025 | 14:53:50 WIB
Optimisme PT Bank Negara Indonesia dalam Mencapai Pertumbuhan Kredit 10% pada 2025

Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Royke Tumilaar, mengungkapkan keyakinannya terhadap target pertumbuhan kredit sebesar 10 persen pada tahun 2025. Optimisme ini ditunjang oleh tren pertumbuhan kredit BNI yang konsisten di atas 10 persen dalam beberapa tahun terakhir. Pernyataan ini disampaikan Royke dalam acara BNI Investor Daily Round Table di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

“Memang kita rata-rata pertumbuhan (kredit) di atas kurang lebih 10 persen, dan kita lihat bahwa program-program pemerintah sekarang cukup menarik untuk kita yakin di tahun 2025, pertumbuhan kredit 10 persen pasti kita dapat,” ujar Royke, Kamis, 16 Januari 2025.

Pertumbuhan kredit BNI yang solid diyakini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam periode 2019 hingga September 2024, BNI telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara, mencatat kontribusi sebesar Rp77 triliun. Angka ini terdiri dari pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen sebesar Rp23,6 triliun.

Tidak hanya itu, BNI juga berhasil membukukan total aset sebesar Rp1 triliun pada kuartal III 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Melihat kinerja yang positif tersebut, BNI berencana memperbesar rasio dividen hingga 60 persen.

“Justru saya berpikir rencana akan menaikkan sedikit lagi dari 50 persen, mungkin sekitar 55 persen sampai 60 persen,” tambah Royke. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Dukungan Kebijakan dan Tren Pertumbuhan Kredit

Analisis pertumbuhan kredit ini sejalan dengan catatan dari Bank Indonesia (BI). Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan kredit atau pembiayaan mencapai 10,39 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi ini diakui sesuai dengan prediksi BI sebelumnya, yang mengharapkan pertumbuhan kredit berada di kisaran 10 hingga 12 persen.

“Pertumbuhan kredit pada 2024 mencapai 10,39 persen secara tahunan, berada dalam kisaran prakiraan BI yang sebesar 10 sampai 12 persen,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Januari 2025.

Dari sisi penawaran, beberapa faktor mendukung pertumbuhan kredit ini. Pertama, terdapat minat yang terus terjaga dari pihak perbankan untuk menyalurkan kredit. Kedua, perbankan melakukan realokasi alat likuid menjadi kredit, yang merupakan langkah penting dalam meningkatkan penyaluran kredit. Ketiga, ketersediaan dana dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga memperkuat kapasitas penyaluran kredit. Selain itu, Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang dikeluarkan oleh BI berdampak positif dalam meningkatkan likuiditas dan mendukung penyaluran kredit lebih luas.

Tekanan Eksternal dan Peluang di Tahun-Tahun Mendatang

Di tengah berbagai tantangan eksternal, seperti fluktuasi ekonomi global, BNI tetap menunjukkan ketahanan dan adaptasi yang baik. Hal ini dimungkinkan oleh strategi yang tepat dan dukungan kebijakan pemerintah yang berpihak pada pertumbuhan serta inovasi perbankan. Melalui upaya strategis ini, BNI berkomitmen untuk tetap menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.

Masa depan perbankan di Indonesia diprediksi akan terus berkembang, terutama dengan dorongan dari digitalisasi dan inovasi keuangan. BNI, dengan segala pencapaiannya, berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan tren ini, dengan tetap fokus pada penguatan fundamental serta ekspansi layanan ke berbagai sektor potensial.

Dengan proyeksi pertumbuhan kredit positif hingga tahun 2025, BNI tampaknya siap menghadapi dinamika pasar dan perubahan kebutuhan nasabah. Hal ini tidak hanya memperkuat posisi BNI di industri perbankan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi Indonesia untuk ke depannya.

Terkini