PT Bank Negara Indonesia Sambut Positif Penurunan Suku Bunga oleh Bank Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 | 14:46:45 WIB
PT Bank Negara Indonesia Sambut Positif Penurunan Suku Bunga oleh Bank Indonesia

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Langkah ini dianggap sebagai angin segar bagi sektor perbankan yang selama ini berjuang di tengah tantangan ekonomi global. Dengan menurunnya BI Rate menjadi 5,75 persen, para pelaku ekonomi optimis terhadap dampak positif yang akan dirasakan industri keuangan.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, memberikan pandangannya mengenai kebijakan ini saat ditemui pada acara BNI Investor Daily Round Table di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025. "Sinyal BI menurunkan suku bunga 0,25 persen itu sudah bagus banget. Itu berarti sinyal untuk banyak hal lah. Pasti impact-nya positif," tuturnya dengan optimisme, Kamis, 16 Januari 2025.

Harapan Penurunan Suku Bunga SRBI

Langkah positif dari BI ini diharapkan juga akan diikuti oleh penurunan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Royke menegaskan bahwa penurunan bunga SRBI dapat memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap perbankan dan pasar. "Saya berharap sih sebenarnya suku bunga SRBI juga agak turun sedikit," tambahnya.

Dalam pandangan BNI, meningkatnya belanja pemerintah di awal tahun akan sangat membantu likuiditas pasar. Royke mengharapkan pemerintah dapat meningkatkan anggaran belanja sehingga dana yang beredar di masyarakat juga meningkat. Pada akhirnya, peningkatan ini akan membantu menurunkan suku bunga SRBI dan meningkatkan aktivitas ekonomi.

"Makanya saya berharap spending pemerintah juga tinggi di awal tahun, di awal ini. Terus SRBI juga bisa dikecilkan sedikit, bunganya diturunkan, itu akan banyak," tegas Royke.

Dampak terhadap Kredit BNI

Meskipun penurunan BI Rate ini memberikan sinyal ekonomi yang positif, Royke menjelaskan bahwa dampaknya tidak akan langsung terasa pada penurunan suku bunga kredit di BNI, termasuk Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Untuk saat ini, BNI masih memantau perkembangan pasar dan belum dapat memastikan kapan bunga KPR akan berkurang. “Belum. Kita belum bisa lihat itu, nanti lihat (bunga KPR), kan itu reference rate-nya BI,” tambahnya.

Penurunan Suku Bunga BI

Pengumuman penurunan suku bunga ini dilakukan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung pada 14-15 Januari 2025. Dalam pengumuman resmi, BI menyatakan bahwa penurunan suku bunga ini merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. Selain BI 7-Day Reverse Repo Rate yang turun menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga turun masing-masing menjadi 5,00 persen dan 6,50 persen.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers.

Implikasi Penurunan Suku Bunga

Langkah BI ini sejalan dengan upaya menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global. Penurunan suku bunga acuan diharapkan memperkuat sistem keuangan dan memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi, dengan mengurangi beban bunga bagi pelaku usaha dan konsumen.

Perbankan, sebagai motor penggerak ekonomi, diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas akses pembiayaan kepada berbagai sektor. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan aktivitas ekonomi akan semakin bergairah dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Royke bersama BNI dan pelaku industri perbankan lainnya siap mendukung langkah-langkah pemerintah dan otoritas moneter dalam menghadapi dinamika perekonomian global. Komitmen ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang.

Terkini