Emisi Transportasi Darat Diperkirakan Mencapai Puncaknya pada Tahun 2025: Studi Terbaru ICCT

Kamis, 16 Januari 2025 | 11:58:24 WIB
Emisi Transportasi Darat Diperkirakan Mencapai Puncaknya pada Tahun 2025: Studi Terbaru ICCT

Emisi karbon dioksida dari sektor transportasi darat global diproyeksikan mencapai puncaknya pada tahun 2025. Temuan ini berasal dari studi terbaru yang dilakukan oleh The International Council on Clean Transportation (ICCT), yang dirilis pada 14 Januari 2025. Berdasarkan analisis ICCT, emisi dari transportasi darat di seluruh dunia diprediksi akan mencapai 9 gigaton pada tahun ini, seperti dilaporkan oleh AFP.

Revisi proyeksi ICCT ini sangat signifikan, mengingat estimasi sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2021 menyatakan bahwa emisi dari transportasi darat akan mencapai puncak pada tahun 2050. Penyesuaian ini memperlihatkan penurunan tajam emisi hingga 7,1 gigaton pada pertengahan abad ini. "Perubahan signifikan ini mencerminkan keberhasilan implementasi kebijakan yang lebih ketat di berbagai negara dan peningkatan adopsi kendaraan listrik," ujar salah seorang peneliti ICCT dalam laporannya.

Pemodelan yang dilakukan oleh ICCT mencakup semua emisi yang terkait dengan transportasi darat, termasuk emisi dari produksi kendaraan dan penggunaan bahan bakar. Penurunan drastis dalam proyeksi emisi ini dipengaruhi oleh adanya perubahan regulasi di sejumlah negara, terutama di pasar-pasar utama dunia. Kebijakan seperti insentif untuk kendaraan listrik dan peningkatan infrastruktur pendukung telah mendorong perubahan ini. Insentif tersebut tidak hanya mendorong produksi tetapi juga meningkatkan adopsi kendaraan listrik di masyarakat.

Selain kebijakan, adopsi kendaraan listrik yang semakin masif dan harga yang cenderung menurun turut menjadi penyebab utama penurunan emisi. Kendaraan listrik kini menjadi alternatif yang lebih terjangkau, sehingga menarik minat konsumen lebih luas untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan bakar fosil.

Namun, ICCT juga memberikan peringatan bahwa pencapaian ini bisa saja tertunda jika regulasi yang ada saat ini melemah. Peningkatan penggunaan kendaraan berbasis bahan bakar fosil atau penurunan penjualan kendaraan listrik dapat menghambat pencapaian puncak emisi yang diprediksi. "Penting bagi para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kebijakan yang ada terus diperkuat dan didorong agar kita dapat mencapai target emisi global," tambah peneliti ICCT.

Ke depan, ICCT menekankan pentingnya pengurangan emisi lebih lanjut untuk mencapai keamanan iklim sesuai dengan Perjanjian Paris. Menurut perhitungan mereka, agar kenaikan suhu bumi dapat dibatasi hingga 1,5 derajat Celsius, emisi tahunan dari sektor transportasi perlu diturunkan menjadi 2,3 gigaton pada tahun 2050.

Ini merupakan tantangan besar bagi pemerintah dan industri bahwa kolaborasi dan inovasi diperlukan untuk memastikan pencapaian target-target lingkungan hidup. Sejumlah perusahaan telah menunjukkan upaya nyata dalam mencapai target ini, misalnya dengan menanam ribuan pohon sebagai upaya pengimbangan karbon, seperti yang dilakukan oleh KAI Logistik yang menanam 1.200 pohon di berbagai wilayah.

Langkah seperti ini diharapkan dapat diadopsi oleh lebih banyak pihak sebagai cara untuk menyeimbangkan dampak dari produksi karbon. Grab, sebagai contoh lain, telah meluncurkan fitur "Carbon Neutral Fund" guna membantu mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh operasional mereka.

Meski emisi dari sektor energi di beberapa negara seperti Jerman telah menunjukkan penurunan signifikan, sektor transportasi darat masih memerlukan perhatian lebih. Oleh karena itu, sinergi antara sektor publik dan swasta serta inovasi teknologi menjadi kunci dalam upaya mengatasi tantangan perubahan iklim.

Upaya global untuk menekan emisi tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi polusi udara dan membangun dunia yang lebih sehat dan berkelanjutan. Para ahli berharap, perubahan regulasi yang signifikan akan terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak negara untuk mengikuti langkah yang serupa. Dengan demikian, masa depan yang bebas dari ancaman emisi berlebih dapat segera tercapai.

Terkini