Komisi II Panggil Puluhan Perusahaan Tambang di Sukabumi, Tindak Lanjut Keluhan Warga

Kamis, 16 Januari 2025 | 09:51:43 WIB
Komisi II Panggil Puluhan Perusahaan Tambang di Sukabumi, Tindak Lanjut Keluhan Warga

Di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terkait aktivitas pertambangan, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daerah Kabupaten Sukabumi mengambil langkah tegas. Memanggil puluhan perusahaan tambang di wilayah tersebut, komisi ini berusaha mengatasi keluhan warga yang selama ini merasa terpinggirkan akibat dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh penambangan.

Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya aduan dari warga yang menyoroti dampak negatif dari aktivitas tambang. Mulai dari kerusakan lingkungan, penurunan kualitas air, hingga jalan yang hancur akibat kendaraan berat yang lalu lalang.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Ahmad Sanusi, menyatakan, "Tujuan utama dari pemanggilan ini adalah untuk memberikan kejelasan dan transparansi kepada masyarakat mengenai aktivitas pertambangan di daerah mereka. Kami ingin memastikan bahwa perusahaan tambang beroperasi sesuai dengan regulasi yang ada dan berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan."

Respons Perusahaan Tambang

Pertemuan yang berlangsung pada akhir pekan ini menghadirkan perwakilan dari setidaknya 50 perusahaan tambang. Dalam kesempatan tersebut, pihak perusahaan diminta untuk menjelaskan upaya mereka dalam mengatasi keluhan warga, termasuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang telah dijalankan.

Salah satu perwakilan dari perusahaan tambang, PT. Sumber Batu, menyampaikan kesediaannya untuk berkolaborasi lebih erat dengan pemerintah dan masyarakat. "Kami berkomitmen untuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga menjamin keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar," ungkap Nanda Permana, juru bicara perusahaan.

Selama ini, beberapa perusahaan memang telah menginisiasi berbagai program untuk mendukung masyarakat sekitar. Namun, kerap kali inisiatif tersebut tidak terkomunikasikan dengan baik, sehingga menimbulkan kesenjangan informasi antara masyarakat dan perusahaan.

Tantangan Lingkungan dan Sosial

Kerusakan lingkungan menjadi salah satu perhatian utama. Banyak warga yang melaporkan rusaknya lahan pertanian dan tercemarnya sungai-sungai yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat. Sejumlah jalan di desa-desa sekitar area tambang juga dilaporkan rusak parah, mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial penduduk.

Dede Suryana, seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan area tambang, menyatakan kekhawatirannya atas kesehatan keluarganya. "Debu dari kegiatan tambang ini sangat mengganggu. Kami takut hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan anak-anak kami," ujarnya dengan penuh harap agar perhatian lebih diberikan kepada masalah ini.

Komitmen Pemerintah Daerah

Merespon situasi ini, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan tambang. Bupati Sukabumi, Iwan Setiawan, menyatakan akan mempertimbangkan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam kegiatan penambangan.

"Kami mendorong semua pihak untuk menggunakan teknologi yang lebih baik dan ramah lingkungan. Itu menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar Iwan dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Pemerintah daerah akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk melakukan audit lingkungan pada seluruh kegiatan tambang. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam mengurangi dampak negatif tambang pada masyarakat sekitar.

Harapan Warga dan Solusi Ke Depan

Warga tentu berharap bahwa langkah tegas dari Komisi II bukan hanya sekadar peringatan, tetapi diikuti dengan tindakan nyata yang memberikan rasa aman dan nyaman. Masyarakat Sukabumi ingin agar keindahan alam dan kesejahteraan mereka tetap terjaga meski adanya industri tambang yang beroperasi.

Andi Rahmat, Ketua LSM Lingkungan Hidup Sukabumi, menambahkan, "Kami mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi itu harus sejalan dengan pelestarian lingkungan. Kerjasama dari semua pihak adalah kunci utama dari tercapainya solusi yang berkelanjutan."

Menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian alam bukanlah hal mudah. Dialog terbuka dan komitmen semua pihak yang terlibat sangat diperlukan agar masyarakat Sukabumi dapat merasakan dampak positif dari industri tambang tanpa mengorbankan kesehatan dan lingkungan mereka.

Melalui pertemuan ini, diharapkan ada langkah konkret yang dapat diambil oleh perusahaan tambang untuk memperbaiki hubungan dengan masyarakat. Dengan demikian, ke depan akan terjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, demi kesejahteraan bersama.

Terkini