Pemerintah Rilis Jadwal Penerbitan SBN 2025: Pilihan Investasi Aman dengan Imbalan Menarik

Jumat, 17 Januari 2025 | 14:18:44 WIB
Pemerintah Rilis Jadwal Penerbitan SBN 2025: Pilihan Investasi Aman dengan Imbalan Menarik

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara resmi mengumumkan jadwal penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2025. SBN ini ditawarkan sebagai alternatif investasi yang menarik karena jaminan dari negara terhadap nilai pokok dan kupon yang bebas dari risiko gagal bayar. Ini adalah kesempatan bagi warga negara Indonesia untuk berinvestasi dalam instrumen yang dijamin oleh negara.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran negara dan proyek pembangunan, pemerintah akan mengeluarkan delapan jenis SBN dengan berbagai karakteristik yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan preferensi investasi individu. Adapun jenis-jenis SBN yang akan diterbitkan tahun ini meliputi Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Wakaf Ritel (SWR), Jumat, 17 Januari 2025.

SBN Ritel: Dua Kelompok Utama

SBN Ritel yang diterbitkan pemerintah terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu SBN Tradable dan SBN non-Tradable.

SBN Tradable, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR), adalah instrumen keuangan yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini memungkinkan investor untuk menjual atau membeli SBN setelah periode penawaran awal selesai.

SBN non-Tradable terdiri dari Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST), yang tidak bisa dijual di pasar sekunder. Meskipun demikian, produk ini tetap menarik karena memberikan imbal hasil yang kompetitif dan stabil.

Sementara itu, berdasarkan prinsip yang dijalankan, SBN dibagi menjadi dua jenis: produk konvensional seperti ORI dan SBR, serta produk syariah seperti SR, ST, dan Sukuk Wakaf Ritel (SWR).

Jadwal dan Jenis SBN 2025

Pemerintah telah menetapkan jadwal penerbitan delapan seri SBN tahun 2025. Berikut adalah rinciannya:

1. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri ORI027 dan ORI028
- ORI027: Masa penawaran berlangsung pada 27 Januari - 20 Februari 2025.
- ORI028: Ditawarkan pada 29 September - 23 Oktober 2025.
ORI adalah pilihan ideal bagi individu yang mencari investasi dengan imbal hasil tetap.

2. Sukuk Tabungan Seri ST014 dan ST015
- ST014: Masa penawaran dibuka pada 7 Maret - 16 April 2025.
- ST015: Tersedia pada 10 November - 3 Desember 2025.
Produk ini menawarkan imbal hasil mengambang dengan batas minimal sesuai prinsip syariah.

3. Savings Bond Ritel (SBR) Seri SBR014
- SBR014: Ditawarkan dari 14 Juli hingga 7 Agustus 2025.
SBR memberikan fleksibilitas dengan fasilitas early redemption.

4. Sukuk Wakaf Ritel Seri SWR006
- Masa penawaran untuk SWR006 adalah dari 15 Agustus hingga 15 Oktober 2025.
CWLS memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkontribusi pada program sosial melalui instrumen investasi syariah.

Menyampaikan Testimoni dari Narasumber

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Luky Alfirman, kehadiran SBN merupakan peluang emas bagi warga untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. “Investasi pada SBN tidak hanya menguntungkan secara finansial bagi investor, tetapi juga berkontribusi langsung pada pembangunan nasional,” ujar Luky.

Ia juga menambahkan, “Dengan memberi variasi produk dan jadwal yang terstruktur seperti tahun ini, kami berharap masyarakat semakin tertarik untuk berpartisipasi dalam investasi SBN, yang aman dan menguntungkan.”

Cara Membeli SBN

Investasi SBN hanya bisa dilakukan saat masa penawaran berlangsung. Proses pembelian dilakukan melalui mitra distribusi yang ditunjuk oleh pemerintah, seperti perbankan dan lembaga keuangan lainnya. “Kami selalu memastikan bahwa proses investasi ini mudah diakses oleh semua kalangan,” tambah Luky.

Dengan penerbitan SBN 2025, pemerintah berharap dapat menarik minat investor lokal dan memperkuat dukungan terhadap ekonomi nasional. Selain memberikan alternatif investasi yang aman dan menarik, partisipasi masyarakat dalam SBN diharapkan dapat berperan signifikan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Terkini