Upaya Inovatif Jasa Raharja dan KNKT untuk Meningkatkan Keselamatan Transportasi Publik Melalui Program Practical Guidance

Selasa, 07 Januari 2025 | 09:18:23 WIB
Upaya Inovatif Jasa Raharja dan KNKT untuk Meningkatkan Keselamatan Transportasi Publik Melalui Program Practical Guidance

Dalam rangka mendukung keselamatan transportasi publik, PT Jasa Raharja bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah meluncurkan program inovatif bernama Practical Guidance. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kelayakan operasional bus sebelum mulai beroperasi, dengan harapan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di sektor angkutan umum.

Pelaksanaan Practical Guidance di PO Bus Majoe Muda Mandiri, Madiun

Sebagai langkah konkret dari implementasi program ini, sosialisasi secara aktif dilakukan kepada pengusaha otobus dan awak angkutan umum. Salah satunya dilaksanakan pada Senin, 6 Januari 2024, di PO Bus Majoe Muda Mandiri, Madiun. Pada kegiatan ini, Jasa Raharja memasang stiker panduan Practical Guidance di dekat kemudi sopir. Fungsi stiker ini adalah sebagai pengingat visual bagi para sopir agar selalu memastikan kondisi keamanan bus sebelum beroperasi.

Rudi Elfis, SE., MM., CHCM, selaku Kepala Jasa Raharja Perwakilan Madiun, menjelaskan pentingnya panduan ini dalam mengecek kelayakan kendaraan. "Kegiatan ini adalah bagian dari upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas. Kami melibatkan sopir bus untuk lebih peduli terhadap kelaikan kendaraan mereka. Dengan memperhatikan panduan ini, keselamatan dan kenyamanan penumpang dapat lebih terjamin," ungkap Rudi Elfis.

Poin Panduan Practical Guidance

Panduan Practical Guidance menekankan beberapa aspek penting terkait kelayakan kendaraan, antara lain:

1. Parkir Aman: Memastikan kendaraan diparkir di tempat yang aman untuk mencegah potensi kecelakaan saat kendaraan tidak beroperasi.

2. Pemeriksaan Sistem Pneumatik: Memastikan tidak ada kebocoran pada sistem pneumatik yang berpotensi mengganggu operasi kendaraan.

3. Kondisi Tabung Udara: Memastikan tabung udara dalam keadaan bersih dan bebas hambatan untuk mendukung kinerja optimal mesin.

4. Pemeriksaan Fungsi Rem: Memeriksa dan memastikan fungsi rem bekerja dengan baik demi keamanan operasional.

5. Sistem Hidrolik Bebas Bocor: Memastikan tidak ada kebocoran dalam sistem hidrolik yang dapat membahayakan keselamatan.

6. Tekanan dan Kondisi Ban: Memastikan tekanan dan kondisi ban sudah sesuai dengan standar keselamatan yang ada.

Komitmen Berkelanjutan untuk Keselamatan Transportasi

Jasa Raharja tidak hanya berhenti pada pemasangan stiker, tetapi juga memberikan imbauan kuat kepada pengusaha otobus agar menerapkan pedoman Practical Guidance secara konsisten. Langkah edukatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran di kalangan pelaku usaha transportasi mengenai pentingnya keselamatan.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberdayakan seluruh elemen yang terlibat dalam transportasi umum agar mendukung terciptanya layanan yang lebih aman, nyaman, dan bebas dari risiko kecelakaan. Diharapkan dengan implementasi yang efektif, program ini dapat berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan transportasi umum.

Respons Positif dan Harapan Masa Depan

Implementasi program Practical Guidance mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk para pengusaha otobus dan masyarakat pengguna. Harapan ke depannya, langkah ini dapat menjadi standar operasional baru yang wajib diterapkan di seluruh sektor angkutan umum di Indonesia.

Dengan adanya upaya kolektif dari Jasa Raharja dan KNKT ini, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta budaya keselamatan yang ideal di sektor transportasi publik. Kesadaran kolektif mengenai pentingnya keselamatan ini diharapkan tidak hanya berdampak pada pengurangan kecelakaan tetapi juga dapat meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi umum di Indonesia.

Terkini