Raharja Energi Cepu Melantai di Bursa, Potensi ARA Jadi Sorotan Utama

Selasa, 07 Januari 2025 | 09:06:58 WIB
Raharja Energi Cepu Melantai di Bursa, Potensi ARA Jadi Sorotan Utama

JAKARTA — PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) bersiap mengukir sejarah dengan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang dijadwalkan pada Rabu, 8 Januari 2025. Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, para analis pasar saham mencermati adanya potensi auto rejection atas (ARA) saat saham perusahaan ini mulai diperdagangkan. Potensi ini tidak terlepas dari minat tinggi para investor dan prospek cerah industri energi di Indonesia.

Hendri Widiantoro, Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, mengungkapkan bahwa tingginya minat investor menjadi salah satu faktor utama yang bisa memicu terjadinya ARA pada perdagangan perdana saham RATU. "ARA susah diprediksi ya, kalau saya lihat bisa [ARA] kalau penjatahannya sedikit, ada kemungkinan investor ritel akan hold begitu kan," ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.

Penawaran umum perdana saham RATU terdiri atas 543.010.800 saham atau setara dengan 20% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dari jumlah tersebut, 190.053.800 saham merupakan saham baru yang diterbitkan perseroan, setara dengan 7% dari modal setelah IPO. Selain itu, terdapat 352.957.000 saham divestasi dari PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), yang merupakan pemegang saham penjual, setara dengan 13% modal setelah IPO. Harga IPO ditetapkan pada Rp1.150 per saham, sehingga RATU berpotensi meraup dana sekitar Rp624,46 miliar.

Rumor mengenai keterlibatan konglomerat Prajogo Pangestu dalam proses IPO ini turut memanaskan spekulasi ARA. "Saya ada kenalan, beberapa orang pesan jumlahnya cukup saya bilang jumbo lah, hampir mungkin sepertiganya dari nilai emisi, saya lihat mungkin dari penjatahan besok akan sedikit lebih kecil," kata Hendri, menyoroti tingginya antusiasme para investor ritel terhadap debut perusahaan ini di bursa.

Berbagai pihak memprediksi, dana yang diperoleh dari IPO akan dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis yang sedang dijalankan oleh Raharja Energi Cepu. "Dana yang diperoleh dari IPO dan sisa capex akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan," ujar Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, dalam keterangan resminya.

Beberapa proyek strategis yang menjadi fokus utama termasuk penyelesaian proyek pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda dan pembangunan fasilitas kompresor gas di Sulawesi Selatan. Selain itu, RAJA juga mengalokasikan dana untuk percepatan studi kelayakan pengembangan LNG Terminal di Provinsi Banten serta LNG Plant di Kalimantan Utara dan Papua Barat. Djauhar menambahkan, "Hasil studi kelayakan ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk memulai konstruksi proyek-proyek tersebut pada 2025 sampai dengan 2026."

Melihat prospek cerah sektor energi dan antusiasme pasar, IPO RATU diharapkan menjadi salah satu aksi korporasi bersejarah di awal tahun 2025. Meski demikian, pemain pasar saham tetap perlu mencermati setiap perkembangan terkait penjatahan saham agar dapat memanfaatkan peluang investasi secara optimal. Dengan semua persiapan matang dan strategi yang terukur, Raharja Energi Cepu berdiri di ambang pintu kesuksesan di pasar modal Indonesia.

Bagi para investor, kejelian dalam menilai peluang dan risiko ditengah gejolak pasar menjadi kunci dalam memanfaatkan momentum IPO ini. Dengan kekuatan proyek-proyek strategis dan dukungan finansial kuat, Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) optimis untuk memberikan kontribusi positif bagi para shareholder dan pemangku kepentingan lainnya.

Terkini