Pasar kendaraan listrik di Korea Selatan mungkin sedang menghadapi tantangan, tetapi hal ini tidak menghentikan produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, untuk memasuki pasar dengan menawarkan produk yang lebih ekonomis. Dikutip dari Car News China, BYD resmi memasarkan SUV listrik kompak terbarunya, Atto 3, di Korea Selatan sejak pertengahan Februari 2023. Mobil ini dihadirkan dengan harga yang diklaim lebih terjangkau dibandingkan merek lokal seperti Hyundai dan Kia.
Detail Produk dan Harga Kompetitif
Kendati industri kendaraan listrik di negeri ginseng mengalami kelesuan penjualan, BYD optimis dengan varian Atto 3 ini. SUV ini tersedia dalam dua versi, yakni standar dan Atto 3 Plus, keduanya dilengkapi dengan baterai lithium iron phosphate berkapasitas 60,48 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 321 kilometer dalam sekali pengecasan. Waktu pengisian daya baterai juga menjadi salah satu keunggulan, dari 20 persen hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Menariknya, BYD menetapkan harga kompetitif untuk Atto 3, yakni 31 juta KRW atau sekitar Rp 348 juta. Ini berarti mobil ini dijual dengan harga 20 persen lebih murah dibandingkan produk sekelas dari Hyundai dan Kia, suatu langkah strategis untuk menarik minat pembeli yang sensitif terhadap harga.
Keberadaan BYD di Korea Selatan
Sebenarnya, kehadiran BYD di Korea Selatan bukanlah hal yang baru. Selama 10 tahun sebelumnya, perusahaan ini telah beroperasi dengan menawarkan produk seperti forklift listrik, bus listrik, dan truk listrik. Namun, keterlibatan mereka dalam segmen kendaraan penumpang adalah langkah yang relatif baru.
Pada Kamis, 15 Januari 2023, BYD mengadakan konferensi pers di Incheon, Korea Selatan, di mana mereka memaparkan rencana ekspansi lebih jauh di negara tersebut. "BYD akan bekerja sama dengan para dealer dan mitra untuk terus meningkatkan pengalaman merek. Selain itu, BYD akan memamerkan kendaraan barunya di Seoul Mobility Show pada bulan April tahun ini," ungkap Cho In-cheol, Kepala Divisi Mobil Penumpang BYD Korea Selatan.
Pengembangan Jaringan dan Rencana Masa Depan
Untuk mendukung penetrasi pasar yang lebih dalam, BYD menyiapkan pengembangan jaringan distribusi yang signifikan. Enam dealer baru dipastikan akan mulai beroperasi, disertai dengan pembentukan 11 pusat layanan serta 15 outlet di berbagai lokasi di Korea Selatan. Rencana jangka panjang BYD juga meliputi peluncuran dua model mobil listrik tambahan, Seal dan Sealion 7, pada tahun ini, sekaligus memperkenalkan model hibrida.
Tantangan Pasar Mobil Listrik di Korea Selatan
Namun, terlepas dari strategi harga dan jaringan distribusi yang agresif, BYD masih menghadapi tantangan yang tak kalah besar di pasar Korea Selatan. Laporan dari Asosiasi Mobilitas & Otomotif Korea menunjukkan adanya penurunan penjualan kendaraan listrik hingga 10 persen, dari 2023 menjadi 141.782 unit pada tahun lalu. Beberapa faktor yang mempengaruhinya termasuk inflasi yang menghambat daya beli masyarakat serta kekhawatiran akan keselamatan akibat serangkaian insiden kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik di negara tersebut.
Sejalan dengan pertumbuhan pasar kendaraan ramah lingkungan, BYD tetap berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dan solusi ekonomi bagi konsumen. Keberhasilan mereka di Korea Selatan akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk menawarkan nilai lebih di tengah isu keamanan dan persaingan harga yang ketat.
Dengan strategi pemasaran yang kuat dan harga yang kompetitif, BYD berpotensi mengubah dinamika pasar kendaraan listrik di Korea Selatan. Kehadiran mereka di Seoul Mobility Show mendatang diharapkan akan menjadi momen penting dalam memposisikan merek BYD sebagai pemain utama di pasar yang berkembang ini.