Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), yang lebih dikenal sebagai BSI, mengambil langkah strategis dalam memperkuat posisinya di sektor perbankan syariah dengan menjalin kerja sama dengan Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas (TDA). Kerja sama ini difokuskan pada upaya peningkatan inklusi pemanfaatan jasa layanan perbankan syariah, dengan target utama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Kerja sama ini muncul di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, di mana BSI melihat peluang besar dalam menjangkau komunitas pengusaha muslim yang terus berkembang. Berdasarkan data, Indonesia memiliki sekitar 64,2 juta pengusaha yang masuk dalam kategori UMKM. Sebagian besar dari mereka adalah pengusaha muslim. Komunitas Tangan Di Atas (TDA) sendiri telah menjadi wadah bagi lebih dari 45 ribu pengusaha yang tersebar di 110 daerah di Indonesia,Senin, 20 Januari 2025.
Dalam pernyataan resminya, Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan pentingnya sinergi ini. "Di sinilah BSI akan masuk untuk memperkuat ekosistem bisnis yang sudah ada melalui pengelolaan keuangan sesuai syariah. Melalui pilihan alternatif investasi syariah untuk penguatan modal maupun kemudahan transaksi harian dengan layanan tabungan bisnis," ungkap Anton di Jakarta, Senin, 20 Januari 2025.
BSI memfokuskan sinergi ini pada literasi dan kerjasama dengan para pengusaha UMKM, terutama dalam manajemen transaksi keuangan baik untuk segmen ritel maupun SME. BSI juga memberikan fasilitasi akses permodalan serta pendampingan UMKM melalui BSI UMKM Center yang saat ini beroperasi di Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memperluas akses dan penggunaan layanan keuangan syariah di kalangan pengusaha muslim, membantu mereka mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan mendapatkan manfaat dari sistem keuangan Islam.
Eko Desriyanto, Presiden TDA, turut menambahkan bahwa sinergi ini adalah langkah strategis untuk membantu pengusaha meningkatkan level dari sisi bisnis maupun manajemen keuangan. "Sinergi ini menjadi komitmen lanjutan bersama BSI untuk mendorong pengusaha naik kelas dari sisi bisnis, maupun dari sisi manajemen keuangan yang baik dengan sistem keuangan yang syariah," jelas Eko.
Lebih lanjut, TDA memiliki beragam program untuk mendukung para pengusaha yang ingin naik kelas, salah satu di antaranya adalah Pesta Wirausaha Nasional 2025. Acara ini bertujuan untuk menginspirasi dan menghubungkan para pengusaha, startup, investor, dan profesional bisnis dari seluruh Indonesia dan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan pengalaman dan wawasan para pengusaha dalam menjalankan bisnis.
Pesta Wirausaha Nasional 2025 diselenggarakan di Gedung Smesco Indonesia, pada tanggal 17 - 19 Januari 2025. Acara ini diharapkan menjadi platform yang efektif untuk bertukar ide dan mendapatkan inspirasi baru bagi para pengusaha, serta menjadikan pengusaha UMKM lebih siap dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital.
Hingga Desember 2024, BSI mencatat pertumbuhan tabungan bisnis mencapai hampir 31,19% secara tahunan. Jumlah nasabah pengusaha yang terdaftar mencapai 38 ribu akun, menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan ketertarikan di kalangan pengusaha terhadap layanan perbankan syariah. Anton menambahkan, "Artinya, pengusaha Indonesia sudah memperhitungkan kemudahan bersyariah."
Dalam memberikan nilai tambah, BSI menawarkan layanan transfer BI Fast gratis sebanyak 100 kali per bulan menggunakan aplikasi BYOND by BSI, serta menyediakan limit transaksi e-channel yang lebih besar bagi para pebisnis. Selain itu, BSI juga menyediakan kartu debit visa bisnis dengan limit yang lebih tinggi serta kemudahan akses informasi rekening koran secara real time, yang diyakini akan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan para pengusaha.
Dengan sinergi ini, BSI dan TDA berharap semakin banyak pengusaha UMKM yang dapat merasakan manfaat dari sistem perbankan syariah, sehingga dapat menunjang perkembangan bisnis yang berkelanjutan sesuai prinsip-prinsip Islam.