Pemprov Jawa Tengah Kirim Bantuan Logistik Senilai Rp 478 Juta untuk Korban Banjir di Brebes

Rabu, 22 Januari 2025 | 10:38:03 WIB
Pemprov Jawa Tengah Kirim Bantuan Logistik Senilai Rp 478 Juta untuk Korban Banjir di Brebes

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengalokasikan bantuan logistik kebencanaan senilai Rp 478 juta yang ditujukan untuk membantu penduduk Kabupaten Brebes yang terkena musibah banjir. Bantuan ini terdiri dari tiga sumber, yakni Dinas Sosial Jawa Tengah, Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah.

Dinas Sosial Jateng memberikan kontribusi terbesar senilai Rp 284 juta. Dinas Ketahanan Pangan Jateng menyumbang sebesar Rp 120 juta sementara BPBD Jateng mengalokasikan dana sebesar Rp 74 juta. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ribuan warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir.

Gubernur Jawa Tengah, Nana, ketika ditemui dalam acara Pelantikan Pj Bupati Tegal di Gradhika Bhakti Praja pada Selasa, 21 Januari 2025, menegaskan hingga delapan kecamatan di Brebes terdampak banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Pemali. "Tadi saya ke Brebes pagi-pagi, kok saya lihat Brebes ini sampai delapan kecamatan yang terdampak akibat banjir dari Sungai Pemali itu," ujar Nana.

Situasi banjir ini tampaknya bukan hal baru bagi Kabupaten Brebes. Kemacetan tahunan ini telah mengundang perhatian Pemprov Jawa Tengah. Gubernur Nana mengungkapkan keprihatinannya terhadap alih fungsi lahan yang terjadi di daerah perbukitan dan lereng gunung. Nana menilai potensi wilayah tersebut untuk menahan air telah berkurang karena lahan-lahan hutan diubah menjadi perkebunan komersial, seperti ladang kentang.

Menyoal masalah ini, Nana menegaskan, "(Daerah perbukitan) yang tadinya memang di situ hutan dengan pohon-pohon yang bisa menghambat air atau menyerap air, itu sudah beralih fungsi menjadi perkebunan yang ditanami kentang."

Pengalihan fungsi lahan ini menyebabkan sedimentasi yang memicu pendangkalan sungai di daerah tersebut. Kondisi sungai yang dangkal berperan besar dalam memperparah keadaan banjir ketika intensitas hujan meningkat. "Malah membawa sedimentasi, membawa tanah ke sungai. Sehingga terjadi pendangkalan. Ketika hujan intensitas besar, alam tidak bisa menahan air tersebut. Yang terjadi adalah banjir dan sungai tersebut nggak mampu menyalurkan air, air itu meluap ke kanan dan ke kiri dan melewati tanggul yang ada," jelas Nana.

Selain menyalurkan bantuan logistik, Pemprov Jawa Tengah mendorong agar lahan-lahan di daerah perbukitan dan lereng gunung dapat dikembalikan fungsinya sebagai area resapan air. Nana menyerukan adanya upaya penghijauan di kawasan tersebut untuk mengembalikan kapasitas lahan dalam menyerap air hujan. Dia menegaskan, “Saya minta mulai ditanam kembali. Dikembalikan kepada asalnya. Kadang-kadang masyarakat kita itu memaksakan kehendak, padahal itu sangat berbahaya ketika terjadi musim hujan.”

Langkah ini dipandang sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir yang berulang setiap tahunnya. Dengan mengatasi penyebab pendangkalan sungai dan mengembalikan fungsi hutan sebagai kawasan resapan air, diharapkan kejadian banjir dapat diminimalkan di masa mendatang.

Upaya penanggulangan bencana dan mitigasi terus menjadi fokus bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Selain mengirimkan bantuan, pemprov juga terus memikirkan strategi pencegahan dan penanggulangan bencana jangka panjang yang berkelanjutan. Seiring dengan penyaluran bantuan ini, pihak pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dan berhati-hati dalam merubah fungsi lahan secara gegabah.

Diharapkan bantuan logistik senilai Rp 478 juta ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat Brebes yang terkena dampak dan membantu mereka kembali bangkit setelah peristiwa banjir. Ke depan, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menghadapi dan mengantisipasi bencana alam yang semakin sulit diprediksi. Bagaimanapun juga, upaya penanggulangan bencana tidak hanya membutuhkan tindakan reaktif, tetapi juga strategi pencegahan yang efektif.

Terkini