Optimisme Konsumen Bali Memasuki 2025 Tetap Tinggi di Tengah Tantangan Ekonomi

Kamis, 23 Januari 2025 | 12:03:20 WIB
Optimisme Konsumen Bali Memasuki 2025 Tetap Tinggi di Tengah Tantangan Ekonomi

Jakarta – Optimisme konsumen di Provinsi Bali memasuki tahun 2025 tetap terjaga meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi global dan nasional yang tidak menentu. Berdasarkan Survei Konsumen terbaru yang dirilis oleh Bank Indonesia Provinsi Bali, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencatatkan angka 139,5 pada Desember 2024, yang menunjukkan bahwa optimisme konsumen masih berada di zona positif meskipun sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 143,1.

Keyakinan Konsumen yang Solid

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Direktur Eksekutif Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa angka IKK tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat Bali terhadap kondisi ekonomi yang tetap solid. "Meskipun turun dibandingkan bulan sebelumnya, angka ini masih menunjukkan optimisme karena berada di atas 100," ungkap Erwin dalam siaran persnya, Senin, 20 Januari 2025

Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengukur tingkat keyakinan konsumen terkait kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap perekonomian ke depan. Survei ini menjadi alat vital dalam memahami sentimen konsumen dan merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat, Kamis, 23 Januari 2025.

Dinamika Indeks Nasional dan Faktor Pendukung

Secara nasional, IKK pada Desember 2024 mencatat peningkatan dari 125,9 menjadi 127,7, mengindikasikan adanya sentimen positif konsumen di berbagai wilayah Indonesia. Khusus di Bali, optimisme ini didukung oleh inflasi yang terkendali pada tingkat 2,34% (year-on-year) di bulan Desember, yang berada dalam rentang target inflasi Bank Indonesia sebesar 2,5% ± 1%. Erwin menyebutkan bahwa momentum positif dari perayaan Natal dan Tahun Baru turut berkontribusi terhadap sentimen ini.

Peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) juga menjadi pendorong optimisme, terutama pada sektor lapangan kerja dan pendapatan. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja naik 2,5% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai angka 143,0, sementara Indeks Penghasilan Saat Ini meningkat sebesar 1,8% menjadi 139,5.

Tantangan dan Penurunan Ekspektasi Konsumen

Meski ada sejumlah peningkatan, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) mengalami penurunan dari 154,3 menjadi 146,3, atau turun 5,2% month-to-month. Penurunan ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama: Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang merosot 7,1% menjadi 143,5, Ekspektasi Kegiatan Usaha yang turun 5,5% menjadi 147,0, dan Ekspektasi Penghasilan yang berkurang 2,9% menjadi 148,5.

"Penurunan IEK ini menunjukkan adanya kehati-hatian konsumen terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang, terutama dengan ketidakpastian ekonomi global yang terus berkembang," tambah Erwin.

Pentingnya Stabilitas Inflasi

Bank Indonesia menekankan pentingnya menjaga stabilitas inflasi di Bali sebagai elemen kunci untuk mendukung daya beli masyarakat. Inflasi yang terkendali memberikan dampak positif bukan hanya pada konsumsi rumah tangga, tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan investasi dan produktivitas ekonomi di Bali.

Erwin menyatakan bahwa sentimen positif konsumen yang terus terjaga dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan. "Sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat," ujarnya.

Terkini