Apa Itu Budget: Tujuan, Fungsi, dan Contoh Penerapannya

Minggu, 02 Maret 2025 | 13:10:15 WIB
apa itu budget

Apa itu budget? Mungkin kamu sudah sering mendengar kata ini dalam percakapan sehari-hari. 

Namun, meski cukup populer, ternyata masih banyak yang belum memahami maknanya secara mendalam. Budget adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Tanpa pengelolaan budget yang baik, hidup kita bisa menjadi kacau, bahkan berujung pada pengeluaran berlebihan. 

Jika kamu ingin menghindari situasi seperti itu, simak informasi berikut untuk mendapatkan pemahaman lebih jelas tentang apa itu budget.

Apa Itu Budget?

Setiap entitas yang menggunakan uang dalam operasionalnya membutuhkan budget agar dapat berjalan dengan lancar. 

Hal ini berlaku tidak hanya untuk perusahaan yang mencari keuntungan, tetapi juga untuk negara yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Inilah alasan mengapa Indonesia memiliki anggaran pendapatan dan belanja negara yang dirancang setiap tahun. Meski begitu, proses penyusunan budget bukanlah hal yang mudah.

Menurut situs Investopedia, budget adalah estimasi pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu, yang dirancang untuk mendukung kegiatan di masa depan dan biasanya ditinjau serta diperbarui secara berkala.

Jadi, apa itu budget? Secara sederhana, budget adalah alat yang membantu mengatur kapan dan bagaimana uang yang dimiliki akan digunakan. 

Dengan menyusun budget, perusahaan dapat memastikan bahwa dana yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Pengertian Budget Menurut Para Ahli

Selain pengertian secara umum, budget juga memiliki definisi yang dirumuskan oleh para ahli keuangan dunia. Berikut beberapa pengertian yang mereka kemukakan:

1. George R. Terry

Budget didefinisikan sebagai perkiraan anggaran kebutuhan yang disusun secara sistematis, mencakup berbagai aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2. Kohler

Menurut Kohler, budget adalah sebuah rencana keuangan yang berfungsi sebagai alat pengendalian terhadap kegiatan produksi di masa depan. Rencana ini mencakup berbagai aspek seperti perkiraan biaya, bahan material, serta penggunaan tenaga kerja.

3. Naarifin

Naarifin mendefinisikan bujet sebagai sebuah rencana tertulis yang menggambarkan aktivitas bisnis perusahaan. Rencana ini biasanya dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

4. Purwanti dan Darsono

Menurut Purwanti dan Darsono, budget adalah sebuah rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan, baik untuk periode jangka pendek maupun jangka panjang.

5. Munandar

Munandar mendefinisikan budget sebagai rencana menyeluruh dari berbagai aktivitas perusahaan yang disusun secara sistematis. Rencana ini dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu di masa depan.

6. Halim dan Kusuf

Halim dan Kusuf menjelaskan bahwa budget merupakan dokumen yang berisi perkiraan kinerja perusahaan dalam bentuk pendapatan serta pengeluaran. 

Untuk mengendalikan perusahaan, dilakukan evaluasi kinerja dengan membandingkan data historis sebagai acuan.

Pengertian Budgeting

Setelah memahami pengertian budget, selanjutnya adalah pembahasan mengenai budgeting. Budgeting sendiri merupakan proses penyusunan budget. 

Durasi kegiatan ini akan bergantung pada jumlah dana yang dikelola serta pihak yang akan menggunakannya. Proses ini cukup kompleks karena perusahaan harus merencanakan penggunaan dana yang akan berlaku selama satu tahun penuh.

Tingkat kerumitan budgeting disebabkan oleh fakta bahwa budget tersebut harus mencakup kebutuhan seluruh divisi dalam perusahaan. Oleh karena itu, proses budgeting biasanya memakan waktu lebih lama dan melibatkan lebih banyak orang. 

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa metode budgeting yang sering digunakan oleh perusahaan, di antaranya:

1. Top Down Budgeting

Metode ini melibatkan pemimpin bisnis dalam menentukan budget tanpa mengadakan diskusi dengan pihak-pihak di bawahnya. 

Prosesnya lebih cepat, tetapi hasilnya sering kali kurang sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing divisi karena tidak didasarkan pada masukan langsung.

2. Bottom Up Budgeting

Pada metode ini, manajer dari setiap divisi bertanggung jawab untuk menyusun budget. Mereka biasanya berdiskusi terlebih dahulu dengan timnya sebelum mengadakan pertemuan dengan manajer dari divisi lain. 

Pendekatan ini lebih akurat dalam memenuhi kebutuhan divisi karena melibatkan masukan dari berbagai pihak.

Perbedaan Budget dan Budgeting

Hal berikutnya yang perlu dipahami adalah perbedaan antara budget dan budgeting. Kedua istilah ini sering digunakan dalam pengelolaan keuangan, tetapi memiliki makna dan fungsi yang berbeda.

Budget mengacu pada anggaran atau rencana keuangan yang telah ditetapkan untuk jangka waktu tertentu. Anggaran ini mencakup alokasi dana untuk berbagai kategori pengeluaran guna memastikan penggunaan dana yang efisien.

Sementara itu, budgeting adalah proses atau aktivitas yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian pengeluaran berdasarkan anggaran yang telah dirancang sebelumnya.

Dengan kata lain, budget adalah hasil akhir berupa anggaran yang disusun untuk mendukung kelancaran kegiatan dalam suatu periode tertentu. 

Di sisi lain, budgeting adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun dan mengelola budget tersebut. Kedua hal ini saling berkaitan dalam menciptakan anggaran yang optimal.

Tujuan Budget dan Budgeting

Budget dan budgeting memiliki tujuan utama yang melekat pada keduanya, yaitu untuk menyampaikan harapan serta merencanakan kegiatan secara rinci. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

1. Menyampaikan Harapan

Budget berfungsi sebagai alat komunikasi bagi perusahaan untuk menyampaikan harapan mereka. Dengan adanya budget, perusahaan dapat memberikan panduan yang lebih terarah kepada manajemen mengenai tujuan yang ingin dicapai.

2. Rencana Rinci

Penyusunan budget bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal guna mencapai tujuan perusahaan. 

Melalui proses budgeting, perusahaan dapat menetapkan batasan yang jelas mengenai penggunaan aset dan alokasi dana yang akan dikeluarkan.

Jenis-jenis Budget

Dalam pengelolaan keuangan perusahaan, terdapat berbagai jenis budget yang dirancang sesuai kebutuhan dan metode penganggaran yang digunakan. 

Budget menjadi langkah awal yang sangat penting dalam menentukan alokasi anggaran. Berikut adalah beberapa jenis budget yang perlu dipahami:

1. Berdasarkan Perencanaan

  • Budget Incremental: Metode ini menggunakan anggaran tahun sebelumnya sebagai dasar, dengan melakukan penyesuaian atau perubahan alokasi sesuai kebutuhan baru.
  • Budget Activity Based: Anggaran disusun berdasarkan aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Contohnya, jika perusahaan memiliki dana Rp500.000.000, dana tersebut dialokasikan sesuai dengan aktivitas yang relevan.
  • Anggaran Value Proposition: Anggaran ini dirancang untuk menghindari pengeluaran yang tidak diperlukan, sehingga lebih fokus pada nilai yang benar-benar mendukung tujuan perusahaan.
  • Anggaran Zero Based Budgeting: Proses penganggaran dimulai dari nol tanpa mempertimbangkan anggaran periode sebelumnya, sehingga setiap alokasi harus dibenarkan dari awal.

2. Berdasarkan Keterlibatan

Jenis budget juga dapat dikategorikan berdasarkan tingkat keterlibatan pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunannya:

  • Budget Imposed: Penganggaran ini ditentukan sepenuhnya oleh manajemen puncak. Keputusan mengenai alokasi dana dan pencapaian perusahaan dibuat tanpa melibatkan pihak lain.
  • Budget Negotiated: Proses ini melibatkan diskusi antara manajemen dan karyawan untuk menentukan tujuan perusahaan. Pendekatan ini memakan waktu lebih lama karena adanya negosiasi antara kedua pihak.
  • Budget Participated: Dalam metode ini, karyawan turut memberikan masukan, terutama ketika ada kendala atau perubahan strategi yang memengaruhi tujuan perusahaan. Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif dari berbagai pihak.

3. Berdasarkan Aktivitas

Selain klasifikasi sebelumnya, budget juga dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan:

  • Master Budget: Master budget adalah anggaran menyeluruh yang mencakup semua aspek keuangan perusahaan, termasuk penjualan, operasional, perencanaan, aset, dan sumber daya manusia. Anggaran ini juga digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
  • Anggaran Operasi: Jenis anggaran ini mencakup analisis pemasukan dan pengeluaran operasional dalam periode tertentu. Di dalamnya terdapat rincian seperti anggaran untuk tenaga kerja langsung, biaya overhead, bahan baku, produksi, persediaan, penjualan, hingga program kerja.
  • Budget Arus Kas: Anggaran ini berfokus pada pengelolaan arus kas perusahaan dalam periode tertentu. Budget arus kas membantu perusahaan memahami bagaimana uang masuk dan keluar, serta dampaknya terhadap utang piutang.
  • Budget Keuangan: Anggaran ini mengatur elemen keuangan utama perusahaan, seperti aset, kewajiban, dan modal. Termasuk di dalamnya adalah anggaran laba rugi, neraca, perubahan modal, dan posisi keuangan.

Fungsi Budget dan Budgeting

Budget dan budgeting memiliki beberapa fungsi utama, yaitu sebagai alat pengawasan, perencanaan, dan pelaksanaan. Berikut penjelasan lengkap mengenai masing-masing fungsi tersebut:

1. Pengawasan

Budget berperan sebagai alat pengawasan karena memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja selama periode tertentu. Hal ini dilakukan dengan membandingkan realisasi anggaran dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Perencanaan

Budget juga berfungsi sebagai alat perencanaan tertulis yang memberikan gambaran lebih jelas terkait cara perusahaan memperoleh pendapatan. Contohnya, perusahaan dapat menyusun rencana untuk mencapai laba yang lebih tinggi di masa mendatang.

3. Pelaksanaan

Fungsi lainnya adalah sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Dengan adanya budget, setiap aktivitas dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. 

Selain itu, budget juga menjadi alat koordinasi yang membantu manajemen dalam melaksanakan tugasnya dengan lebih terarah.

Manfaat Budgeting

Penggunaan budgeting dalam bidang keuangan memberikan berbagai manfaat bagi pemakainya, mulai dari pedoman anggaran perusahaan, pendukung review kinerja, hingga pengawasan anggaran. 

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat-manfaat tersebut:

1. Pedoman Anggaran Perusahaan

Budgeting berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur pengeluaran perusahaan. Misalnya, jika perusahaan mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp20.000 untuk menghasilkan 100 barang, budgeting membantu mengontrol agar pengeluaran tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. 

Ketika biaya produksi mencapai Rp20.000 atau jumlah barang yang diproduksi sudah mencapai 100 unit, produksi bisa dihentikan untuk menjaga profitabilitas dan mengontrol pengeluaran.

2. Pendukung Review Kinerja

Budgeting juga digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan hasil yang tercapai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Di akhir periode, manajemen dapat mengevaluasi apakah kegiatan perusahaan sesuai dengan anggaran yang disusun. 

Jika sesuai, kinerja perusahaan dianggap baik dan dapat diterapkan kembali di periode berikutnya. 

Namun, jika ada ketidaksesuaian, manajemen akan melakukan penyesuaian pada setiap departemen untuk mengetahui penyebabnya dan memperbaiki anggaran di masa depan.

3. Pengawas Anggaran Perusahaan

Budgeting berfungsi sebagai alat pengawasan untuk memastikan bahwa pengeluaran perusahaan tetap terkontrol. 

Dengan adanya anggaran yang terkelola dengan baik, perusahaan dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan fokus pada pengelolaan dana yang lebih efisien. Hal ini pada gilirannya membantu perusahaan untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi.

Cara Membuat Budgeting Keuangan

Budgeting membantu membuat perencanaan keuangan menjadi lebih terstruktur, baik itu untuk keuangan keluarga, pribadi, maupun perusahaan. 

Untuk menyusun budgeting yang efektif, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dengan cermat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan:

1. Menyusun Anggaran Pendapatan

Langkah pertama dalam budgeting adalah merencanakan anggaran pendapatan. Anggaran ini berisi proyeksi pendapatan yang diharapkan dari setiap produk yang dijual. 

Untuk mengetahui estimasi pendapatan, perusahaan dapat mengalikan jumlah produk yang akan dijual dengan harga jual per unit.

2. Menyusun Budget untuk Produksi

Setelah menyusun anggaran pendapatan, perusahaan perlu membuat anggaran untuk proses produksi. Anggaran ini mencakup biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan biaya inventori yang diperlukan untuk mendukung proses produksi tersebut.

3. Membuat Budget Bahan Baku Langsung

Anggaran untuk bahan baku langsung harus disusun terpisah dari anggaran produksi karena bahan baku sering kali memerlukan jumlah yang besar. 

Dengan anggaran ini, perusahaan dapat menentukan jumlah bahan baku yang perlu dibeli dan menyiapkan dana yang cukup untuk memesan bahan baku tersebut.

4. Membuat Budget Upah Kerja Langsung

Dalam proses produksi, perusahaan tidak dapat berjalan sendiri, sehingga memerlukan tenaga kerja di setiap divisi. 

Karyawan harus dibayar sesuai dengan keahlian dan peran mereka, oleh karena itu, penting untuk menyusun anggaran upah kerja langsung yang sesuai dengan standar gaji yang berlaku.

5. Membuat Budget Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik mencakup biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan proses produksi, namun tetap berhubungan dengan kegiatan manufaktur. 

Biaya ini dapat terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, yang jumlahnya dapat berbeda setiap periode sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.

6. Membuat Budget Ending Inventories

Budgeting untuk persediaan akhir perusahaan harus disusun menjelang akhir periode akuntansi. Anggaran ini penting untuk memastikan bahwa stok barang yang tersisa dapat dikelola dengan baik, serta untuk menilai nilai persediaan yang ada pada akhir periode.
7. Membuat Budget Beban Pokok Penjualan

Setiap penjualan produk akan menimbulkan biaya beban yang terkait langsung dengan proses penjualan. 

Beban ini dapat memengaruhi pengeluaran yang harus dikeluarkan perusahaan, sehingga penting untuk menyusun anggaran beban pokok penjualan dengan cermat agar pengelolaan keuangan tetap terjaga.

8. Membuat Budget Non Manufaktur

Selain anggaran yang berhubungan langsung dengan manufaktur, perusahaan juga perlu membuat anggaran untuk biaya non manufaktur, seperti biaya administrasi dan pemasaran. 

Anggaran ini penting untuk memperkenalkan produk kepada publik dengan cara yang lebih efektif. Estimasi biaya ini biasanya melibatkan divisi terkait yang bertugas menyusun anggaran tersebut.

Tips Budgeting yang Benar

Setelah mengetahui cara membuat budget keuangan, penting juga untuk memahami beberapa tips dalam menyusun budgeting yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu dalam membuat budgeting yang efektif:

1. Tetapkan Gol yang Ingin Dicapai

Menyusun budget harus dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas. Tentukan terlebih dahulu apa yang ingin dicapai, karena budget berfungsi sebagai panduan untuk mencapai tujuan tersebut. 

Tanpa tujuan yang jelas, perencanaan keuangan perusahaan akan sulit untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih hati-hati dalam menyusun anggaran, dan anggaran tersebut akan lebih optimal dalam mendukung pencapaian tujuan.

2. Perhatikan Biaya Tetap dan Variabel

Biaya tetap (fixed cost) meliputi gaji karyawan, biaya operasional pokok, serta peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. 

Mengelola biaya tetap dan variabel dengan baik akan membantu kamu menghindari pengeluaran yang tidak perlu, serta memprioritaskan pengeluaran yang lebih penting.

Pengelolaan pengeluaran perusahaan juga harus dilakukan dengan menggunakan sistem akuntansi yang baik untuk memastikan efisiensi.

3. Sediakan Informasi dengan Lengkap

Kumpulkan informasi yang lengkap dan mendetail sebelum membuat keputusan pengeluaran. Misalnya, jika kamu ingin membeli mesin untuk operasional, pastikan untuk mengetahui jumlah, durasi pemakaian, serta biaya sewa atau pembelian mesin tersebut.

Dengan informasi yang lengkap, kamu bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memastikan bahwa anggaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan. Ini juga akan membantu dalam pengukuran kinerja dan pencapaian target yang telah ditentukan.

Contoh Penerapan Budgeting

Berikut ini adalah contoh penerapan budgeting di perusahaan. Misalnya, perusahaan ABC mengalokasikan anggaran sebesar 100 juta rupiah untuk departemen produksi. 

Di akhir tahun, perusahaan ingin membandingkan pengeluaran asli dengan anggaran yang telah direncanakan sebelumnya untuk departemen tersebut. Ternyata, pengeluaran asli departemen produksi hanya sebesar 90 juta rupiah pada tahun tersebut. 

Berdasarkan pengeluaran tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengalokasikan anggaran sebesar 80 juta rupiah untuk departemen produksi di tahun berikutnya setelah mempertimbangkan semua aspek yang diperlukan dengan cermat.

Sebagai penutup, dengan memahami apa itu budget, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan merencanakan pengeluaran dengan lebih efektif. 

Terkini