Bank

PT BNI Multifinance Capai Penyaluran Pembiayaan Rp5,2 Triliun Hingga Akhir 2024

PT BNI Multifinance Capai Penyaluran Pembiayaan Rp5,2 Triliun Hingga Akhir 2024
PT BNI Multifinance Capai Penyaluran Pembiayaan Rp5,2 Triliun Hingga Akhir 2024

Jakarta - PT BNI Multifinance (BNI Finance) menorehkan pencapaian luar biasa dalam penyaluran pembiayaan sepanjang tahun 2024, dengan total pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp5,2 triliun. 

Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 62,5% dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada 2023, perusahaan ini mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp3,2 triliun, Rabu, 15 Januari 2025.

Dominasi Segmen Kendaraan Baru

Sebagian besar dari pembiayaan tersebut ditujukan untuk segmen kendaraan baru, yang mendominasi hingga 80% dari total penyaluran. "Betul, 80% dari kendaraan baru," ujar Albertus Hendi, Direktur Bisnis BNI Finance, pada Selasa, 14 Januari 2025. Fokus pada kendaraan baru mencerminkan strategi perusahaan yang percaya akan potensi dan pertumbuhan pasar otomotif di tahun mendatang.

Strategi Ekspansi dan Diversifikasi

Untuk mencapai pencapaian ini, BNI Finance menerapkan beberapa strategi kunci yang mendukung pertumbuhan mereka. Salah satu langkah strategis adalah ekspansi dengan menambah 22 kantor pemasaran baru sepanjang 2024, kini total kantor pemasaran mencapai 52. Langkah ini diambil untuk mendekatkan diri kepada konsumen dan mempermudah akses layanan pembiayaan.

Tidak hanya berfokus pada pembiayaan kendaraan bermotor, BNI Finance juga merambah ke sektor pembiayaan alat berat. Portofolio yang diperluas ini dirancang untuk menangkap pangsa pasar yang lebih luas dan beragam. Hingga akhir 2024, BNI Finance telah mencapai 99,05% dari target pembiayaan yang ditetapkan sebesar Rp5,25 triliun, menandakan hampir tercapainya target yang telah direncanakan.

Kolaborasi dengan Induk Perusahaan

BNI Finance secara aktif memperkuat kolaborasi dengan induk perusahaan, Bank BNI, untuk menggarap bisnis captive, baik pada segmen ritel maupun korporasi. Dengan dukungan dari induk perusahaan, BNI Finance diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan daya saing dalam pasar pembiayaan. “Ke depan, BNI Finance akan tetap fokus di pembiayaan unit baru, baik mobil passenger, mobil komersial dan alat berat,” tambah Albertus, menjelaskan arah strategi bisnis yang dijajaki.

Tantangan di Tengah Penurunan Pasar

Meski berhasil mencatatkan peningkatan pembiayaan yang signifikan, BNI Finance beroperasi di tengah penurunan penjualan kendaraan baru secara keseluruhan. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada periode Januari hingga November 2024 mengalami penurunan sebesar 14,7% secara tahunan, dari 920.518 unit di 2023 menjadi 784.788 unit.

Penjualan ritel kendaraan juga tercatat turun 11,2% dalam periode yang sama, menunjukkan kendala yang dihadapi industri otomotif Indonesia pada saat ini. Meski begitu, penurunan ini tampaknya tidak berdampak signifikan terhadap kinerja pembiayaan BNI Finance di sektor kendaraan baru.

Optimisme dan Arah Masa Depan

Laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa outstanding pembiayaan kendaraan bermotor per November 2024 mencapai Rp347,87 triliun, mendukung keberadaan dan vitalitas segmen pembiayaan ini. Dalam situasi ini, BNI Finance tetap optimis dan berkomitmen untuk memanfaatkan peluang yang ada, serta mempertahankan fokus pada kendaraan baru yang terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan mereka.

Dengan strategi yang telah diterapkan dan kemitraan yang diperkuat, BNI Finance menatap optimis tahun 2025 dan diharapkan dapat terus mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan serta memperkokoh posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri pembiayaan Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index