Energi

Eks Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Ungkap Empat Variabel Energi Krusial dalam Mempengaruhi PDB Indonesia

Eks Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Ungkap Empat Variabel Energi Krusial dalam Mempengaruhi PDB Indonesia
Eks Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Ungkap Empat Variabel Energi Krusial dalam Mempengaruhi PDB Indonesia

JAKARTA - Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kini menjabat sebagai Penasihat Presiden Urusan Energi, mengungkapkan empat variabel utama yang mempengaruhi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Purnomo dalam acara Semangat Awal Tahun (SAT) 2025 yang diadakan oleh IDN Times di kantor pusat mereka, IDN HQ, Jakarta pada Kamis, 15 Januari 2025.

Saat ini, PDB Indonesia menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur pertumbuhan ekonomi negara, dan energi mempunyai peranan krusial di dalamnya. Purnomo menekankan bahwa ada hubungan erat antara konsumsi energi dengan pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi sangat terkait erat dengan PDB, dan energi memainkan peran penting di dalamnya," tegasnya.

Empat Variabel Energi Pemicu Pertumbuhan Ekonomi

Purnomo menjelaskan secara rinci empat variabel yang berdampak signifikan terhadap PDB Indonesia. Variabel pertama adalah konsumsi energi. Menurutnya, konsumsi energi masyarakat berperan besar dalam memenuhi kebutuhan dasar dan menunjang aktivitas ekonomi sehari-hari. "Saya menghitung bahwa konsumsi energi mempengaruhi 10 hingga 15 persen dari PDB. Ini menunjukkan seberapa penting energi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," ujar eks Menteri Pertahanan itu.

Medan Energi yang Dinamis dan Menantang

Purnomo mengingatkan bahwa konsumsi energi tidak hanya penting bagi sektor rumah tangga, tetapi juga menjadi nadi bagi sektor industri yang merupakan salah satu penyokong utama ekonomi nasional. Tanpa suplai energi yang stabil dan cukup, operasional industri bisa terganggu, sehingga memberikan dampak negatif pada perekonomian nasional.

Variabel kedua adalah diversifikasi sumber energi. Indonesia, sebut Purnomo, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan bioenergi. "Selama ini kita bergantung pada energi fosil, padahal potensi energi terbarukan kita sangat besar dan bisa menjadi alternatif sumber energi yang berkelanjutan," katanya. Menurutnya, diversifikasi ini membantu menjaga ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.

Selain itu, diversifikasi energi juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan memperkuat basis daya saing Indonesia di mata dunia internasional. Purnomo memandang bahwa pengembangan energi terbarukan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya lokal.

Variabel ketiga yakni efisiensi energi. Efisiensi tidak hanya berarti menghemat energi, melainkan juga merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas ekonomi. "Dengan efisiensi energi, kita bisa menghemat biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk kita di pasar global," jelas Purnomo. Implementasi efisiensi energi dinilai mampu meningkatkan kinerja ekonomi dan menciptakan kontribusi positif terhadap PDB.

Terakhir, variabel keempat yang dibahas Purnomo adalah kebijakan energi yang efektif dan berkesinambungan. Ia menekankan pentingnya regulasi yang adaptif dan proaktif dalam menghadapi perubahan dinamis yang terjadi di bidang energi. "Regulasi yang tepat akan menciptakan lingkungan investasional yang kondusif dan mendorong pengembangan sektor energi menjadi lebih kompetitif," tuturnya.

Peran Pemerintah dan Sektor Swasta


Dalam pidatonya, Purnomo juga menyoroti peran pemerintah dan sektor swasta dalam mengoptimalkan keempat variabel tersebut. Kolaborasi antara kedua sektor ini dinilai penting dalam memastikan suplai energi yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan. Pemerintah diharapkan mampu membentuk regulasi yang mendukung inovasi dan investasi energi, sementara sektor swasta diharapkan dapat berperan aktif dalam inovasi dan pengembangan teknologi energi.

"Kita perlu percepatan aksi nyata dari semua pihak, baik itu pemerintahan, swasta, maupun masyarakat untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi lewat optimalisasi sektor energi," pungkas Purnomo.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Kendati memiliki potensi yang besar, penerapan dan pengembangan variabel energi ini di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari keterbatasan infrastuktur, hambatan regulasi, hingga rendahnya kesadaran masyarakat dalam penerapan efisiensi energi. Namun, Purnomo optimis bahwa Indonesia mampu mengatasi kendala tersebut dengan perencanaan strategis yang matang dan dukungan dari semua elemen bangsa.

Melalui langkah-langkah strategis dan komitmen bersama, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan energi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. "Energi bukan sekadar sumber daya, namun motor penggerak bagi kemajuan bangsa," tutup Purnomo.

Dengan penekanan pada empat variabel energi ini, Indonesia memiliki peluang untuk tidak hanya mencapai target PDB yang ambisius, tetapi juga menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh lapisan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index