Minyak

Harga Minyak Nilam di Gayo Lues Naik: Dorongan Baru bagi Petani

Harga Minyak Nilam di Gayo Lues Naik: Dorongan Baru bagi Petani
Harga Minyak Nilam di Gayo Lues Naik: Dorongan Baru bagi Petani

Para petani nilam di Kabupaten Gayo Lues mendapatkan angin segar dengan kenaikan harga minyak nilam yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan informasi yang dihimpun pada Rabu,15 Januari 2025, harga minyak nilam di kabupaten ini naik menjadi Rp 1.850.000 per kilogram. Kenaikan ini memberikan harapan baru bagi petani setelah sebelumnya harga sempat anjlok ke Rp 1.750.000 per kilogram.

Minyak nilam merupakan komoditas unggulan di Gayo Lues, dan kini tengah mengalami peningkatan produksi seiring dengan kembalinya minat petani untuk membudidayakan tanaman ini. Gayo Lues memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil minyak nilam berkualitas tinggi di Indonesia. Nilam dikenal akan minyak atsirinya yang digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi, sehingga permintaan terhadap minyak ini cukup tinggi di pasaran.

Berhubungan dengan kenaikan harga ini, seorang petani nilam di Kecamatan Terangun, Hendri, mengungkapkan optimismenya. "Tanaman nilam kini mulai marak kembali dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat, terutama petani di Kecamatan Terangun dan Tripe Jaya. Hal ini setelah harga minyak nilam sebelumnya pernah mencapai dan bertahan di tingkat harga Rp 2.250.000 per kilogram," jelasnya.

Hendri menambahkan, motivasi petani untuk kembali menanam nilam didorong oleh fakta bahwa harga minyak nilam saat ini menunjukkan tren positif. Para petani kembali yakin bahwa usaha mereka membudidayakan tanaman ini tidak akan sia-sia. "Ini merupakan momentum yang baik bagi kami untuk meningkatkan produksi dan berharap harga terus meningkat," tambah Hendri.

Seiring perkataan Hendri, salah satu agen penampungan minyak nilam di Gayo Lues, Ali Amran, juga menyampaikan pandangannya. Ali mengatakan bahwa kenaikan harga minyak nilam ini diharapkan dapat bertahan bahkan terus meningkat, khususnya menjelang bulan puasa Ramadhan. "Diperkirakan pada bulan Februari atau menjelang puasa Ramadhan mendatang, sudah banyak petani nilam di kabupaten ini yang akan melakukan panen atau penyulingan nantinya. Mudah-mudahan harga minyak nilam ini bisa terus naik atau minimal bertahan seperti harga saat ini," harap Ali.

Selain memberi keuntungan ekonomi bagi petani, kenaikan harga minyak nilam juga diharapkan dapat mendorong pengembangan sektor agribisnis di Gayo Lues. Sektor ini memiliki potensi besar untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberi dukungan penuh, baik dalam bentuk bantuan teknis maupun akses pasar yang lebih luas, untuk menjaga keberlanjutan budidaya nilam.

Di sisi lain, tantangan dalam budidaya nilam tetap ada. Proses penyulingan yang memerlukan teknologi tepat guna dan biaya produksi yang tidak sedikit menjadi pertimbangan penting. “Teknologi penyulingan sangat krusial untuk meningkatkan kualitas minyak yang dihasilkan, oleh karena itu dukungan dari pemerintah maupun pihak swasta sangat dibutuhkan,” tutup Hendri.

Dengan adanya potensi pasar dan harga yang kompetitif, petani nilam di Gayo Lues tampak bersemangat menghadapi tantangan. Kenaikan harga yang mencapai Rp 100.000 per kilogram merupakan sinyal positif yang menggairahkan sektor pertanian di wilayah ini. Harapan ke depan adalah agar harga minyak nilam tidak hanya stabil, tetapi juga dapat terus meningkat, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh pihak yang terlibat.

Pemangku kebijakan juga diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan kepada para petani, khususnya dalam hal teknologi pertanian dan akses pasar internasional. Mengingat tingginya permintaan minyak nilam di pasar global, Gayo Lues memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri minyak atsiri.

Dengan demikian, langkah-langkah strategis harus diambil untuk memastikan bahwa potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal, membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Gayo Lues. Peningkatan mutu, efisiensi produksi, dan penguatan pemasaran harus menjadi fokus utama dalam mengembangkan komoditas ini di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index