Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (BTN) kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah melalui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah subsidi. Dukungan ini disampaikan dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Selasa, 7 Januari 2025 sebagai wujud kontribusi BTN dalam memfasilitasi pembiayaan rumah layak huni dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, menjelaskan bahwa langkah strategis ini merupakan upaya berkelanjutan BTN dalam mendukung program perumahan nasional yang diinisiasi oleh pemerintah. "Kami telah mengusulkan kepada pemerintah sebagai terobosan untuk meningkatkan penyaluran target tiga juta rumah. Salah satunya adalah perubahan skema subsidi atau bantuan pembiayaan perumahan, serta perpanjangan jangka waktu pembiayaan agar angsuran lebih terjangkau," ujar Nixon, Rabu, 15 Januari 2025.
Rapat tersebut mendapat perhatian dari sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam merealisasikan program ambisius ini.
Dalam upaya mencapai target ambisius ini, BTN tidak hanya menyumbang ide tetapi juga mengacu pada keberhasilan Program Sejuta Rumah yang telah dicapai pada periode pemerintahan sebelumnya. Pada periode tersebut, BTN berhasil menyalurkan KPR Subsidi hampir mencapai dua juta unit rumah. Ini menjadi dasar evaluasi dan optimisme BTN untuk kembali mempercepat penyaluran rumah subsidi melalui skema yang lebih efisien dan terjangkau.
Selain menciptakan solusi pembiayaan yang lebih terstruktur, BTN juga mengusulkan adanya dukungan dari alternatif sumber pendanaan selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Langkah ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas dalam pembiayaan dan mengurangi beban anggaran negara. "Kami berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk mencari sumber pendanaan alternatif, agar tidak hanya bergantung pada APBN," lanjut Nixon.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengonfirmasi kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai komitmen anggaran untuk program ini. "Dukungan APBN untuk pembiayaan perumahan sebesar Rp35 triliun akan dialokasikan pada tahun 2025," ujar Sri Mulyani. Pernyataan ini menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan.
Program Tiga Juta Rumah ini telah menjadi salah satu program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan meningkatnya kebutuhan hunian yang layak dan terjangkau, sinergi antara pemerintah dan sektor perbankan seperti BTN sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita besar pemerintah dalam menyediakan hunian bagi semua lapisan masyarakat.
PT Bank Tabungan Negara, dengan pengalamannya yang luas dalam penyaluran KPR, siap memainkan peran kunci dalam ekosistem perumahan nasional. Seluruh inisiatif ini tidak hanya tentang menyediakan rumah secara fisik tetapi juga membangun lingkungan hidup yang mendukung kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Melihat potensi pertumbuhan sektor perumahan yang semakin besar, BTN optimis bahwa implementasi strategi baru ini akan menjadi katalisator penting dalam pencapaian target nasional. Dengan terus bersinergi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, BTN berkomitmen untuk mendorong akses perumahan yang lebih luas dan merata di seluruh Indonesia.
Program Tiga Juta Rumah adalah salah satu langkah konkrit pemerintah dalam menjawab tantangan hunian di era modern, dan BTN berperan aktif sebagai mitra pemerintah dalam mencapai tujuan ini. Dengan sinergi dan komitmen yang kuat, diharapkan setiap keluarga di Indonesia dapat menikmati rumah yang layak dan nyaman.