Jakarta - Memasuki musim haji 1446 Hijriah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengajak para calon jamaah untuk mulai mempersiapkan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Upaya ini dilakukan untuk memastikan seluruh layanan berjalan lancar dan para jamaah dapat menunaikan ibadah dengan tenang.
Dalam pernyataannya, Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa BSI memproyeksikan sekitar 185 ribu calon jamaah haji yang telah menabung di bank syariah ini akan diberangkatkan tahun ini. "Kami mempersiapkan layanan optimal jelang pelunasan haji, yang saat ini tengah dikaji pemerintah," ujarnya, Rabu, 15 Januari 2025.
Sebagai bank syariah dengan pangsa pasar tabungan haji terbesar di Indonesia, meraih angka 83% secara nasional, BSI berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para calon jamaah. Data yang diperoleh dari Kementerian Agama RI mengindikasikan bahwa pelunasan haji tahap pertama akan dimulai pada akhir Januari 2025. Tahap kedua dijadwalkan berlangsung hingga Maret 2025.
Untuk menjamin kelancaran proses pelunasan, BSI telah mempersiapkan 1.030 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Outlet tersebut mencakup Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu, serta menyediakan layanan SISKOHAT yang beroperasi dari pukul 08.00 hingga 15.00. Selain itu, BSI juga memanfaatkan teknologi dengan meluncurkan aplikasi digital BYOND by BSI untuk memudahkan transaksi jamaah. Ditambah lagi, lebih dari 108 ribu BSI Agen siap melayani dari Aceh hingga Papua.
BSI menargetkan pertumbuhan tabungan haji antara 13-15% untuk tahun ini, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) nasional. "Haji menjadi salah satu fokus perseroan dalam menumbuhkan dana murah (DPK). Dengan market share tabungan haji sebesar 83%, kami optimis dapat mempertahankan posisi sebagai pilihan utama jamaah haji Indonesia," ungkap Anton.
Selain sebagai bank syariah terbesar dalam tabungan haji, BSI juga tercatat sebagai bank payroll terbesar ketiga di Indonesia. Hal ini memberikan peluang besar bagi bank untuk meningkatkan Product Holding Ratio (PHR), yakni dengan menawarkan produk tabungan haji kepada nasabah payroll mereka.
Dengan jumlah nasabah yang mencapai 21 juta orang, BSI terus memperkuat layanan hajinya melalui outlet fisik, jaringan BSI Agen, dan platform digital. Semua ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan kemudahan akses bagi para calon jamaah haji. "Ingat Haji, Ingat BSI," pungkas Anton menutup pernyataannya.
Dengan persiapan dan fasilitas yang komprehensif ini, BSI berharap dapat mendukung seluruh calon jamaah dalam mempersiapkan perjalanan ibadah mereka dengan lebih baik. Implementasi teknologi dan penyebaran jaringan layanan diharapkan dapat menjadi solusi bagi para calon jamaah, sehingga tidak ada kendala berarti dalam proses pelunasan dan keberangkatan haji.
BSI, selaku pemimpin pasar dalam ranah perbankan syariah, berupaya untuk terus berinovasi dan menyajikan berbagai layanan yang tidak hanya mengikuti perkembangan waktu namun juga memenuhi segala kebutuhan ibadah bagi umat Muslim di Indonesia.
Ke depannya, BSI berkomitmen untuk terus mengembangkan produk dan layanan yang dapat mendukung segala aspek kehidupan umat Muslim, termasuk dalam hal ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam. Dengan demikian, BSI semakin mengukuhkan diri sebagai bank pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan segala kebutuhan finansial berbasis syariah.