Harga komoditas global mengalami fluktuasi signifikan pada perdagangan Selasa, 14 Januari 2025. Minyak mentah dan minyak kelapa sawit (CPO) mengalami penurunan harga, sementara batu bara dan nikel menunjukkan kenaikan. Perubahan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor ekonomi dan geopolitik yang membentuk dinamika pasar saat ini.
Penurunan Harga Minyak Mentah
Harga minyak mentah dunia mencatat penurunan signifikan pada Selasa, 14 Januari 2025. Minyak mentah jenis Brent turun menjadi USD 79,92 per barel, turun sebesar 1,35 persen. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1,67 persen dan berada di angka USD 77,50 per barel.
Penurunan ini dipicu oleh perkiraan baru dari Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) yang memproyeksikan permintaan minyak AS akan tetap stabil dalam beberapa tahun ke depan, yakni sekitar 20,5 juta barel per hari (bpd) pada 2025 dan 2026. Selain itu, EIA memproyeksikan peningkatan produksi minyak domestik AS menjadi 13,55 juta bpd dari perkiraan sebelumnya sebesar 13,52 juta bpd untuk tahun ini. "Kami memperkirakan permintaan yang relatif stabil di Amerika Serikat, meskipun ada peningkatan dalam pasokan domestik," ujar seorang pejabat EIA.
Meskipun demikian, penurunan harga minyak dibatasi oleh pengumuman sanksi baru Amerika Serikat terhadap ekspor minyak Rusia ke India dan China, yang berpotensi memperketat pasokan global dan membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Batu Bara Alami Kenaikan
Beralih ke komoditas energi lainnya, harga batu bara mengalami peningkatan. Pada akhir perdagangan Selasa, 14 Januari 2025, harga batu bara kontrak Januari 2025 di bursa ICE Newcastle tercatat di USD 115,40 per ton, naik 0,79 persen. Kenaikan ini mencerminkan permintaan yang kuat untuk batu bara di pasar global, meskipun ada tekanan untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih.
Pengamat energi menyatakan, "Permintaan batu bara tetap kuat meski ada tekanan dari transisi energi. Hal ini menunjukkan bahwa batu bara masih menjadi bagian penting dalam mix energi global."
Penurunan Harga CPO
Sementara itu, harga minyak kelapa sawit (CPO) menurun pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Januari 2025, dengan nilai MYR 4.443 per ton, turun 1,35 persen. Penurunan harga ini terjadi setelah reli dua sesi sebelumnya, seiring dengan kehati-hatian pedagang menjelang rilis data impor Desember dari India, salah satu pembeli utama CPO dunia, yang dijadwalkan pada akhir pekan ini.
Penurunan harga ini menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam pasar CPO global. Seorang analis pasar menyatakan, "Pasar CPO sedang menunggu data impor dari India. Data ini akan sangat penting dalam menentukan arah harga CPO dalam waktu dekat."
Kenaikan Harga Nikel
Komoditas logam, khususnya nikel, menunjukkan kinerja yang positif. Pada penutupan harga Selasa (14/1) di London Metal Exchange (LME), harga nikel berada di USD 15.956 per ton, naik 0,35 persen. Kenaikan ini didorong oleh permintaan nikel yang kuat untuk produksi baterai kendaraan listrik, sektor yang terus berkembang pesat.
Pelaku industri logam mengatakan, "Permintaan nikel terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Ini adalah tren yang kami harapkan akan terus berlanjut."
Timah Tertahan
Di sisi lain, harga timah mengalami sedikit penurunan. Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Januari 2025 di LME, harga timah tercatat pada USD 29.771 per ton, turun 0,32 persen. Penyusutan harga ini mungkin mencerminkan kenaikan stok serta permintaan yang moderat di pasar global.
Pergerakan harga komoditas ini mencerminkan dinamika kompleks di pasar global, dipicu oleh berbagai faktor mulai dari perkiraan permintaan, kebijakan energi global, hingga perkembangan geopolitik. Pemantauan ketat terhadap kondisi pasar menjadi kunci bagi pelaku bisnis untuk mengantisipasi pergerakan harga dan merespons perubahan dengan strategi yang tepat.
Sebagai penutup, dinamika harga komoditas ini adalah cerminan dari interaksi beragam faktor yang membentuk ekonomi global. Para pelaku pasar harus tetap waspada dan fleksibel dalam menentukan strategi, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi perkembangan harga di masa mendatang.