Logistik

Kemensos Siapkan 731 Lumbung Sosial sebagai Gudang Logistik Darurat Bencana

Kemensos Siapkan 731 Lumbung Sosial sebagai Gudang Logistik Darurat Bencana
Kemensos Siapkan 731 Lumbung Sosial sebagai Gudang Logistik Darurat Bencana

Kementerian Sosial (Kemensos) terus memperkuat kesiapsiagaan bencana di Indonesia dengan mendirikan 731 lumbung sosial yang tersebar di berbagai lokasi rawan bencana. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan logistik kebutuhan darurat bagi masyarakat yang terdampak bencana. Dalam peresmian lumbung sosial di Indramayu, Gus Ipul menegaskan pentingnya keberadaan infrastruktur ini dalam penanganan bencana alam.

"Lumbung sosial kami dirikan di tempat-tempat yang berpotensi bencana atau daerah rawan bencana," ungkap Gus Ipul dalam keterangan pers pada Rabu, 15 Januari 2025.

Pengembangan lumbung sosial ini tidak hanya sekadar pembentukan gudang, namun juga merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana nasional. Gus Ipul menyebutkan bahwa seluruh titik lumbung sosial yang telah dibangun memiliki nilai total mencapai Rp 42 miliar. Sebagian besar dari lumbung sosial tersebut terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan total 104 titik yang menelan biaya hingga Rp 8,8 miliar.

Kabupaten Indramayu, salah satu daerah yang rentan bencana, memiliki lima lumbung sosial dengan nilai investasi sebesar Rp 898 juta. Bahan logistik yang disiapkan di lumbung sosial tersebut antara lain makanan siap saji sebanyak 700 paket, lauk pauk siap saji 400 paket, kidware 100 paket, dan family kit 100 paket. Selain itu, juga terdapat selimut, kasur, tenda serbaguna, dan perlengkapan lainnya yang telah siap untuk digunakan saat diperlukan.

"Jadi ketika ada bencana, bupati mendeklarasikan sebagai daerah rawan bencana, masa kedaruratan, maka baru bisa keluar logistik dari lumbung sosial," jelas Gus Ipul lebih lanjut.

Menurutnya, penggunaan lumbung sosial harus mengikuti prosedur yang berlaku dengan ketat, yakni hanya dapat dimanfaatkan setelah adanya penetapan daerah bencana oleh bupati setempat. Hal ini untuk memastikan agar logistik benar-benar disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan saat terjadi bencana.

Kemensos juga melengkapi lumbung sosial dengan logistik seperti beras sebanyak 1 ton, mi instan 200 bungkus, minyak goreng 504 liter, serta kebutuhan dasar lainnya. Fasilitas pendukung lain seperti gergaji mesin, instalasi listrik, dan genset berkapasitas 2.000 watt juga disiapkan untuk memastikan kebutuhan listrik dan operasional lain tetap berjalan.

Langkah pemerintah ini merupakan respon terhadap meningkatnya frekuensi bencana alam di berbagai daerah Indonesia. Dengan adanya lumbung sosial di setiap titik potensial bencana, harapannya penanganan bencana dapat lebih cepat dan logistik kebutuhan darurat dapat tersalurkan lebih efisien.

Selain fokus pada lumbung sosial, Gus Ipul juga memaparkan berbagai program bantuan lain yang dijalankan oleh Kemensos di Kabupaten Indramayu. Program tersebut meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, program permakanan lansia dan penyandang disabilitas, serta bantuan bagi anak yatim-piatu (YAPI), dengan nilai total mencapai Rp 793 miliar lebih.

Keterlibatan semua pihak, menurut Gus Ipul, sangat penting dalam memastikan keberhasilan program-program tersebut. Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana dapat diminimalisir, dan kesejahteraan sosial masyarakat dapat terus terjaga.

Pengembangan lumbung sosial ini sejalan dengan komitmen Kemensos untuk selalu hadir dan sigap dalam memberikan bantuan ketika bencana melanda. Terobosan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana alam.

Dengan langkah proaktif yang dilakukan oleh Kemensos, masyarakat Indonesia bisa lebih tenang dan merasa aman karena tahu bahwa ada persiapan yang matang dalam menghadapi kemungkinan bencana. Melalui lumbung sosial, semua upaya bantuan dapat dilakukan dengan lebih terkoordinasi dan tepat sasaran. Pemerintah berharap dengan adanya program seperti ini, dampak dari bencana dapat diminimalisir ke depannya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index