Pasar minyak mentah global mencatat penurunan signifikan pada perdagangan Selasa, 14 Januari 2025. Penurunan ini dipicu oleh proyeksi permintaan minyak oleh Amerika Serikat yang diperkirakan tetap stabil hingga tahun 2025, serta peningkatan pasokan domestik. Sementara itu, sanksi baru dari AS terhadap ekspor minyak Rusia turut membatasi penurunan harga.
Harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2025 turun sebesar USD 1,09, atau 1,35%, menjadi USD 79,92 per barel. Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2025 ditutup melemah USD 1,3, atau 1,67%, ke level USD 77,50 per barel.
Penurunan harga ini mencerminkan reaksi pasar terhadap laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang memproyeksikan permintaan minyak AS stabil di kisaran 20,5 juta barel per hari (bph) pada tahun 2025 dan 2026. EIA juga menyebutkan peningkatan produksi minyak domestik yang diperkirakan mencapai 13,55 juta bph, sedikit meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 13,52 juta bph.
Phil Flynn, analis senior Price Futures Group, menjelaskan bahwa pelaku pasar kini mengantisipasi prospek energi yang lebih definitif untuk melihat apakah peningkatan pasokan dapat dikompensasi oleh stabilitas permintaan. "Mereka menunggu untuk melihat apakah kelebihan pasokan yang diprediksi EIA sebelumnya masih dalam perkiraan," ujar Flynn.
Sanksi AS Terhadap Rusia dan Dampaknya
Hari sebelumnya, harga minyak sempat naik sekitar 2% setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap Gazprom Neft, Surgutneftegas, serta 183 kapal yang terlibat dalam apa yang disebut sebagai armada tanker bayangan Rusia. Meskipun demikian, sanksi ini diperkirakan akan membawa dampak yang berbeda terhadap pasar.
Analis dari ING memperkirakan sanksi tersebut memiliki potensi untuk menghapus surplus 700.000 barel per hari yang mereka prediksi untuk tahun 2025. Namun demikian, mereka juga mencatat bahwa dampak nyata mungkin lebih ringan dari perkiraan. "Pengurangan arus sebenarnya kemungkinan akan lebih sedikit, karena Rusia dan pembeli menemukan cara untuk menghindari sanksi ini," ungkap ING dalam analisis tertulis mereka.
Ketidakpastian dari China Mempengaruhi Pasar Global
Selain pengaruh dari keputusan politik dan kebijakan energi di AS dan Rusia, ketidakpastian permintaan dari China sebagai pembeli utama minyak dunia juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi dinamika harga minyak. Data resmi menunjukkan bahwa impor minyak mentah China pada tahun 2024 mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam dua dekade, kecuali saat pandemi COVID-19.
Penurunan ini menambah kompleksitas pasar global, dengan para analis mencoba memahami bagaimana China akan menyeimbangkan perekonomian domestiknya sekaligus mengantisipasi perubahan permintaan. "Kondisi ekonomi China yang lesu dapat mengikis harapan pemulihan cepat dalam permintaan minyak global, menambahkan tekanan lebih lanjut pada harga minyak brent dan WTI," jelas seorang analis energi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Pasar minyak global saat ini menghadapi perpaduan ketidakpastian secara global; dari sanksi geopolitik hingga perubahan tren permintaan dari ekonomi besar dunia. Kondisi ini menuntut pelaku pasar untuk terus memonitor perkembangan setiap data ekonomi maupun geopolitik.
Para pelaku industri juga mulai mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mengatasi ketidakstabilan ini. "Dengan latar belakang ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi saat ini, pendekatan yang fleksibel dan berbasis data akan sangat penting untuk menavigasi pasar energi yang dinamis," tutup Flynn.
Artikel ini menunjukkan pentingnya memperhatikan dinamika global dalam proyeksi pasar energi. Data dan kebijakan dari ekonomi besar seperti AS dan China, serta keputusan politik yang melibatkan negara-negara penghasil minyak utama, semua berpotensi untuk membentuk arus pasar dalam jangka pendek maupun panjang. Sementara itu, pelaku industri diharap bersiap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut guna memastikan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.