BBM

Harga BBM Non-Subsidi di Indonesia Naik per 15 Januari 2025: Pertamax Tembus Rp12.500 per Liter

Harga BBM Non-Subsidi di Indonesia Naik per 15 Januari 2025: Pertamax Tembus Rp12.500 per Liter
Harga BBM Non-Subsidi di Indonesia Naik per 15 Januari 2025: Pertamax Tembus Rp12.500 per Liter

Per tanggal 15 Januari 2025, PT Pertamina secara resmi mengumumkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Non-Subsidi di seluruh Indonesia. Salah satu yang mengalami kenaikan signifikan adalah Pertamax, yang kini dibanderol seharga Rp12.500 per liter. Kenaikan harga ini berlaku di berbagai wilayah, termasuk Bali dan Pulau Jawa, yang juga merasakan dampak dari penyesuaian harga tersebut.

Penyesuaian harga BBM ini merupakan bagian dari kebijakan rutin Pertamina untuk menyesuaikan dengan dinamika pasar global dan biaya produksi. Sebelumnya, penyesuaian harga terakhir dilakukan pada Desember 2024, dan kini kembali mengalami perubahan menyusul perkembangan market dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi harga bahan bakar.

Daftar Harga BBM Non-Subsidi di Provinsi Bali dan Seluruh Indonesia

Berikut adalah daftar harga BBM untuk wilayah Bali dan beberapa provinsi lainnya di seluruh Indonesia:
- Di Provinsi Bali, harga Pertalite tetap stabil pada Rp10.000 per liter, sedangkan Bio-solar berada di angka Rp6.800 per liter.
- Pertamax di Bali saat ini dihargai Rp12.500 per liter, sementara Pertamax Turbo mengalami kenaikan hingga harga Rp13.700 per liter.
- Untuk kategori diesel, Dexlite kini dihargai Rp13.400 per liter, dan Pertamina Dex di angka Rp13.600 per liter.

Melihat penyesuaian harga yang dilakukan, beberapa wilayah mengalami perbedaan harga, disesuaikan dengan faktor distribusi dan kebijakan daerah masing-masing.

Kenaikan Harga BBM di Pulau Jawa dan Sumatra

Pulau Jawa, sebagai salah satu wilayah dengan konsumsi BBM terbesar, juga mengalami kenaikan harga untuk Pertamax, yang sama dengan Bali yakni Rp12.500 per liter. Sementara itu, harga di Sumatra Utara untuk Pertamax sedikit lebih tinggi, yaitu Rp12.800 per liter, dan Pertamax Turbo melonjak hingga Rp14.000 per liter.

Di Sumatra Barat, harga Pertamax mencapai Rp13.050 per liter. Penyesuaian ini juga dirasakan di provinsi lain seperti Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu.

Penyebab Kenaikan Harga BBM

Menurut narasumber dari Pertamina, kenaikan harga BBM dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, seperti fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar mata uang yang berimbas pada biaya impor bahan baku. "Harga minyak mentah dunia yang terus berubah mempengaruhi biaya operasional kami. Selain itu, kebijakan fiskal dan kurs dolar juga turut mempengaruhi harga BBM di dalam negeri," kata seorang pejabat Pertamina.

Selain faktor eksternal, kenaikan harga juga dipengaruhi oleh upaya pemerintah untuk mengurangi beban subsidi dan menerapkan penggunaan energi yang lebih efisien. Dalam jangka panjang, diharapkan kebijakan ini dapat mendorong penggunaan energi terbarukan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Reaksi Masyarakat dan Implikasinya

Kenaikan harga BBM ini tentu mempengaruhi berbagai sektor, terutama sektor transportasi dan industri yang sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Masyarakat menyambut kenaikan harga ini dengan beragam reaksi. Beberapa masyarakat mulai mempertimbangkan penggunaan transportasi umum untuk menghemat biaya bahan bakar, sementara yang lain menyatakan kekhawatiran akan dampak kenaikan ini terhadap harga barang dan jasa lainnya.

Seorang pengguna kendaraan roda dua di Jakarta mengungkapkan kekhawatirannya, "Setiap kali harga BBM naik, biaya hidup juga ikut melonjak. Kami berharap penyesuaian ini tidak terlalu sering terjadi," ujarnya.

Dengan adanya penyesuaian ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan penggunaan energi yang hemat dan efisien. Pemerintah juga terus berupaya untuk menyediakan alternatif lain yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Pantauan Selanjutnya

Sebagai langkah antisipasi terhadap situasi ini, pemerintah berencana untuk memonitor dampak dari kenaikan harga BBM ini lebih lanjut dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi bila diperlukan. Pertamina juga memastikan bahwa stok BBM di seluruh Indonesia dalam kondisi aman dan akan terus memantau kebutuhan pasar agar pasokan tetap lancar.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan tetap tenang dan melakukan penyesuaian dengan menggunakan bahan bakar secara bijak. Pemerintah bersama Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam menghadapi perubahan harga ini dengan berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan harga yang diambil.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index