Bank

Rupiah Menguat di Tengah Dinamika Global, Berikut Prediksi Direksi Laba Forexindo

Rupiah Menguat di Tengah Dinamika Global, Berikut Prediksi Direksi Laba Forexindo
Rupiah Menguat di Tengah Dinamika Global, Berikut Prediksi Direksi Laba Forexindo

Jakarta - Nilai tukar rupiah menunjukkan performa positif dengan menguat ke posisi Rp16.272,5 per dolar Amerika Serikat (AS). Menurut data yang dirilis Bloomberg, Rupiah menguat sebesar 0,06% atau naik 10,5 poin dari sebelumnya. Pergerakan ini terjadi seiring dengan penurunan indeks dolar AS sebesar 0,33% ke posisi 109,59, yang memberikan dampak positif bagi sejumlah mata uang Asia lainnya.

Tidak hanya rupiah yang mencatat penguatan, beberapa mata uang di kawasan Asia juga menunjukkan tren serupa. Dolar Hong Kong naik tipis 0,02%, dolar Taiwan menguat sebesar 0,14%, won Korea Selatan naik hingga 0,22%, dan peso Filipina naik sebesar 0,24%. Sementara itu, yuan China turut mencatat penguatan sebesar 0,03%, Selasa, 14 Januari 2025.

Namun, tidak semua mata uang di Asia mengalami penguatan. Yen Jepang dan dolar Singapura masing-masing melemah sebesar 0,02% dan 0,04%, sementara rupee India dan baht Thailand melemah dengan persentase masing-masing sebesar 0,71% dan 0,05%.

Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, meskipun rupiah dibuka menguat, ada kemungkinan transaksi akhir hari menunjukkan sedikit pelemahan dalam rentang Rp16.127—Rp16.350. "Ada sejumlah faktor sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah saat ini," ucap Ibrahim.

Di luar negeri, data terbaru dari AS memperlihatkan pertumbuhan lapangan kerja yang terbilang positif untuk bulan Desember 2024. Hal ini menimbulkan ekspektasi bahwa Federal Reserve, bank sentral AS, akan mempertahankan suku bunga pada tingkat tetap bulan ini. "Ekspektasi ini dapat mempengaruhi arus modal serta pengambilan keputusan investor terhadap mata uang termasuk rupiah," tambahnya.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia merilis data penjualan eceran atau ritel yang menunjukkan peningkatan meski hanya tipis untuk bulan Desember 2024. Geliat industri ritel Indonesia menjelang akhir tahun lalu turut memberikan suntikan semangat bagi perekonomian dalam negeri. Faktor ini dinilai oleh berbagai kalangan mampu memberikan dukungan terhadap nilai tukar rupiah.

Sementara itu, dua bank besar di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI), telah memperbarui nilai tukar jual beli dolar AS. BCA, pada pukul 09.54 WIB, menetapkan harga beli dolar AS di e-rate sebesar Rp16.250 dan harga jual sebesar Rp16.275. Berdasarkan TT Counter, harga beli dan jual dolar AS ditetapkan masing-masing sebesar Rp16.125 dan Rp16.425 pada pukul 08.05 WIB. Untuk Bank Notes, pada pukul 08.08 WIB, BCA menerapkan harga beli sebesar Rp16.125 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.425 per dolar AS.

BRI, di sisi lain, menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS per pukul 06.34 WIB masing-masing sebesar Rp16.270 dan Rp16.370 untuk e-rate. Melalui TT Counter, BRI menawarkan kurs beli dan jual dolar AS masing-masing sebesar Rp16.130 dan Rp16.430 pada waktu yang sama.

Pasar valuta asing akan terus memantau perkembangan data ekonomi global dan domestik karena faktor ini sebagai indikator utama yang mempengaruhi fluktuasi nilai tukar. Para pelaku pasar diharapkan terus waspada dan cermat dalam memantau tren yang ada, baik dari segi kebijakan moneter domestik maupun internasional.

Secara umum, meskipun terdapat risiko pelemahan di akhir hari, penguatan awal rupiah pada perdagangan hari ini memberikan sinyal positif yang patut diperhatikan oleh investor dan pelaku pasar. Pergerakan selanjutnya akan tetap dipengaruhi oleh berbagai dinamika domestik dan global yang sedang berlangsung.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index