bum

Transformasi BUMN PTPN Mendorong Ekosistem Industri Gula Menuju Swasembada

Transformasi BUMN PTPN Mendorong Ekosistem Industri Gula Menuju Swasembada
Transformasi BUMN PTPN Mendorong Ekosistem Industri Gula Menuju Swasembada

Perubahan selalu menjadi elemen penting dalam dinamika industri, termasuk industri gula di Indonesia. Transformasi besar-besaran baru-baru ini dilakukan oleh Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) Group, menjadi penanda signifikan bagaimana perusahaan negara ini siap menjadi tulang punggung penyediaan gula nasional. Transformasi ini tidak hanya menyasar pada restrukturisasi organisasi tetapi juga perubahan paradigma dan pembangunan ekosistem baru yang lebih produktif dan efisien.

Restrukturisasi dan Konsolidasi

Sejak tiga tahun lalu, PTPN Group, sebagai BUMN di sektor perkebunan, melakukan restrukturisasi dan konsolidasi yang berkelanjutan. Langkah ini dilakukan dengan mengelompokkan usaha berdasarkan komoditas tunggal. Dari yang mulanya 14 entitas, kini hanya menyisakan empat dengan satu holding atau induknya. Empat belas PTPN itu kini direstrukturisasi menjadi satu holding dengan tiga subholding, yang masing-masing bergerak di industri gula, kelapa sawit, dan sektor pendukung (supporting co).

Dalam skema baru ini, perusahaan telah membangun PT SGN, yang secara khusus mengelola semua pabrik gula di bawah PTPN. Transformasi ini tidak hanya secara struktural tetapi juga menyusun ulang ekosistem industri gula nasional.

Indikator Keberhasilan Transformasi

Transformasi ini mendatangkan hasil nyata. Salah satu indikator kesuksesannya adalah peningkatan produktivitas gula di PTPN Group. Laporan kinerja perusahaan menunjukkan produksi gula di PT SGN naik sebesar 13% – angka tertinggi dalam enam tahun terakhir. Selain itu, efisiensi operasional meningkat, yang terlihat dari catatan Ebitda mencapai Rp 1,7 triliun pada tahun 2024.

Kenaikan produktivitas juga berdampak langsung pada kesejahteraan petani tebu yang menjadi mitra PT SGN. Sistem bagi hasil yang diterapkan memberi harapan lebih baik bagi petani, memperluas lahan tebu yang mereka kelola. "Petani kini merasa lebih dihargai dan mendapatkan keuntungan yang lebih adil," ujar Novian Maulana, Sekretaris Jendral SPBUN PT SGN.
 

Mengubah Paradigma Profitabilitas ke Produktivitas

Berbeda dengan perusahaan gula swasta, PTPN Group memilih mengubah paradigma dari profitabilitas ke produktivitas. Paradigma ini tidak semata-mata mementingkan keuntungan perusahaan, tetapi juga mengutamakan keberlanjutan produksi gula dengan melibatkan petani secara aktif dalam rantai pasok.

Paradigma produktivitas diterapkan melalui sistem bagi hasil dengan ratusan ribu petani mitra. Para petani bukan hanya pemasok bahan baku, tetapi juga dianggap sebagai bagian vital dari ekosistem produksi, menjamin pasokan bahan baku yang konsisten dan keberlanjutan produksi.

Konsolidasi Mendorong Efisiensi

Proses konsolidasi antar pabrik gula di PT SGN juga berperan dalam meningkatkan efisiensi. Hal ini menghindarkan persaingan tidak sehat antar pabrik dalam mendapatkan bahan baku. Efisiensi operasional bahkan tercatat naik 6-7% dibanding tahun sebelumnya, menjamin keberlangsungan proses industri tanpa gangguan bahan baku.

Selain itu, konsolidasi ini memperkuat hubungan antar elemen dalam perusahaan. Ketika ada isu tenaga kerja pasca penggabungan sempat dipermasalahkan oleh sebuah asosiasi buruh di Jawa Timur, SPBUN PTPN langsung tampil membela kepentingan para karyawan.

Berpotensi Menjadi Pahlawan Ketahanan Pangan

Jika transformasi ini terus berlangsung dengan baik, PTPN Group berpotensi besar menjadi pahlawan dalam ketahanan pangan Indonesia. Mendapat penugasan dari pemerintah untuk swasembada gula pada 2028 untuk konsumsi dan 2030 untuk industri, keberhasilan ini tidak hanya menjadi harapan bagi internal perusahaan tetapi juga seluruh rakyat Indonesia yang mendambakan kemandirian pangan.

"Transformasi PTPN telah membawa hasil menggembirakan dan jika proyek percepatan swasembada ini berhasil, para karyawan patut dianugerahi sebagai pahlawan pangan," ungkap Novian Maulana.

Saat ini, adalah waktu yang tepat untuk terus mendorong perubahan dan menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi PTPN dan industri gula nasional. Dengan langkah strategis ini, diharapkan PTPN Group dapat terus menghadapi perubahan zaman dan tetap berdiri kokoh sebagai tulang punggung penyedia pangan di Indonesia. Bagi PTPN, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa transformasi memang membawa berkah yang luar biasa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index