Transportasi

Transportasi Blangkejeren-Takengon Kembali Normal Setelah Terhenti Akibat Longsor Selama 6,5 Jam

Transportasi Blangkejeren-Takengon Kembali Normal Setelah Terhenti Akibat Longsor Selama 6,5 Jam
Transportasi Blangkejeren-Takengon Kembali Normal Setelah Terhenti Akibat Longsor Selama 6,5 Jam

ACEH - Arus transportasi yang menghubungkan Blangkejeren di Gayo Lues dan Takengon di Aceh Tengah akhirnya kembali normal setelah sempat terhenti selama lebih dari 6,5 jam akibat longsor yang terjadi pada Senin, 13 Januari 2025. Longsor tersebut terjadi di kawasan Tembolon dekat Desa Ise-ise, Kecamatan Pantan Cuaca, Gayo Lues, dan telah menyebabkan kemacetan panjang serta mengganggu lalu lintas di wilayah tersebut.

Menurut laporan, longsoran material menutupi jalan sekitar pukul 18.00 WIB, memaksa warga dan pengguna jalan mengalami penundaan perjalanan yang cukup signifikan. Kendati sempat menimbulkan kekhawatiran dan kerugian waktu, usaha keras dari pihak berwenang akhirnya membuahkan hasil ketika transportasi kembali normal sekitar pukul 23.30 WIB.

Kapolres Gayo Lues, AKBP Setiyawan EP, melalui Kapospol Aipda F. Nastion, menyampaikan kepada TribunGayo.com bahwa lalu lintas dari Blangkejeren ke Takengon dan sebaliknya dapat kembali berjalan lancar setelah upaya pembersihan dilakukan. "Transportasi Blangkejeren menuju Takengon dan Banda Aceh sudah kembali lancar dan normal," ujar Aipda F. Nastion. Beliau menjelaskan bahwa penanganan dilakukan dengan menggunakan satu unit alat berat jenis Loader yang berasal dari PPK 3.4 atau Projabal Blangkejeren.

Proses pembersihan longsoran dilakukan dengan berhati-hati oleh tim yang dikerahkan agar jalur transportasi dapat segera digunakan oleh masyarakat kembali. Keberhasilan ini juga tak lepas dari kerjasama antara warga dan tim penanggulangan bencana yang bekerja tanpa lelah dalam kondisi cuaca yang menantang.

Namun, meski jalan sudah dibersihkan dan transportasi kembali lancar, Aipda F. Nastion mengimbau para pengendara untuk tetap berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut, terutama di kawasan Tembolon Ise-ise. "Kami mengimbau agar para pengendara atau pengguna jalan berhati-hati karena kondisi badan jalan masih licin dan berlumpur," tambahnya.

Imbauan ini dikeluarkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya insiden lanjutan, mengingat kondisi jalan yang masih dalam keadaan basah dan berlumpur akibat longsor yang baru saja terjadi. Faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi perhatian utama, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan di daerah tersebut.

Menurut para ahli, wilayah Tembolon memang sudah dikenal rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba, yang menyebabkan tanah menjadi tidak stabil. Oleh karena itu, peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan menjadi sangat penting untuk meminimalisir dampak yang lebih besar. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif ke depannya untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang sering melintasi jalur tersebut.

Dalam menghadapi perubahan iklim dan peningkatan curah hujan, pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama lebih intensif dalam menjaga lingkungan agar lebih stabil. Tanah longsor merupakan ancaman yang nyata bagi daerah yang memiliki kontur tanah seperti di Gayo Lues, sehingga edukasi dan aksi nyata untuk memperbaiki kondisi lingkungan dapat menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini di masa depan.

Normalisasi transportasi Blangkejeren-Takengon ini memang menjadi angin segar bagi masyarakat yang bergantung pada jalur ini untuk kegiatan sehari-hari, baik untuk keperluan ekonomi, sosial, maupun pendidikan. Dengan kembalinya arus lalu lintas yang lancar, diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat serta memudahkan aktivitas lainnya yang sempat terhambat akibat bencana longsor.

Situasi ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Perencanaan matang dan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait sangatlah krusial untuk mengurangi risiko dan dampak buruk dari bencana yang bisa terjadi kapan saja.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index