Masdar, sebuah perusahaan energi bersih yang berpusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), menunjukkan komitmen kuatnya untuk meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia. Perusahaan ini tengah dalam proses lelang untuk proyek baru di Indonesia bersama PT PLN (Persero). Keberhasilan Masdar dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata menjadi faktor signifikan yang mendorong keterpilihan dalam proyek ini.
Chief Operating Officer (COO) Masdar, Abdulaziz Alobaidli, menegaskan bahwa Masdar telah masuk daftar pendek dalam salah satu proyek yang dilelang oleh PLN. "Saat ini, kami sedang berada di tahap klarifikasi dengan pihak pengadaan (procurer) untuk memastikan kesesuaian dokumen, teknis, atau aspek lain sebelum keputusan akhir diambil," tambah Alobaidli, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (14/1). Meskipun detail mengenai proyek baru ini masih dirahasiakan, Alobaidli menyoroti keberhasilan Masdar dalam pengembangan proyek PLTS Terapung Cirata sebagai latar belakang penting bagi terpilihnya perusahaan dalam proyek lelang baru tersebut.
PLTS Terapung Cirata yang terletak di Waduk Cirata, Jawa Barat, memiliki luas 200 hektare dan memproduksi energi hijau dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp). PLTS ini terdiri dari 13 pulau panel surya yang mampu menghasilkan listrik untuk lebih dari 50.000 rumah. "Kami sangat puas dengan peforma PLTS Cirata," ujar Alobaidli sembari menegaskan keinginan untuk memperluas investasi di Indonesia.
Kerja Sama dengan PLN dan Potensi Ekspansi ke Asia Tenggara
Sebelumnya, Masdar dan PLN Nusantara Power (PLN NP) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengeksplorasi pengembangan bisnis energi bersih untuk pasar internasional. Kesepakatan tersebut dilakukan pada acara Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (COP-28) di Dubai, UEA pada 2 Desember 2023 lalu. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan mengeksplorasi kemungkinan penambahan kapasitas terpasang PLTS Terapung di Waduk Cirata. Peluang tersebut cukup besar mengingat baru 4 persen dari maksimal 20 persen luas permukaan danau yang dimanfaatkan saat ini.
Masdar melihat Indonesia sebagai pusat dari inisiatifnya di Asia Tenggara. "Di Jakarta, kami memutuskan untuk membangun kantor kami," jelas Alobaidli. Meskipun Masdar juga mengincar perluasan investasi ke negara-negara sekitar Indonesia, Alobaidli menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pusat energi terbarukan di kawasan ini. "Kami juga sedang mengejar kerja sama dengan Malaysia dan melihat potensi ekspor ke Singapura dan Filipina," ungkapnya.
Strategi Masdar: Diversifikasi Energi Terbarukan
Masdar tidak hanya berhenti pada energi surya. Perusahaan ini memegang saham sebesar 15% di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan sedang melakukan studi kelayakan untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan sistem pumped storage. Meskipun demikian, Alobaidli mencatat bahwa potensi pengembangan PLTB menghadapi tantangan besar karena topografi yang kompleks di Indonesia.
Lebih lanjut, Masdar telah menerima Letter to Proceed (LtP) dalam investasi Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) energi baru terbarukan di Nusantara, Kalimantan Timur, dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Langkah ini mencerminkan keseriusan Masdar dalam mendiversifikasi portofolio energi bersihnya di Indonesia.
Dengan upaya peningkatan investasi ini, Masdar menunjukkan niat jelas untuk tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar energi bersih Indonesia, tetapi juga untuk menjadikan Jakarta sebagai jalur strategis untuk ekspansi di pasar Asia Tenggara. Langkah ini sejalan dengan visi global Masdar dalam mendukung transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Masdar berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif energi bersih di Indonesia dan menjadikan negeri ini sebagai pusat inovasi dan pengembangan energi terbarukan di kawasan. Dengan kerja sama strategis bersama PLN dan rencana ekspansi lebih luas di kawasan Asia Tenggara, Masdar optimistis dapat berperan signifikan dalam mendorong pertumbuhan energi bersih di Indonesia dan sekitarnya.