MAKASSAR – Dalam upaya meningkatkan layanan transportasi publik di Sulawesi Selatan, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), menginisiasi gerakan sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, dan kabupaten sekitarnya. Tujuan utama dari sinergi ini adalah menghidupkan kembali dua koridor Bus Mamminasata atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai Teman Bus. Langkah ini dipandang krusial mengingat perannya dalam menyediakan aksesibilitas yang lebih baik bagi warga di Makassar, Gowa, dan sekitarnya.
Bus Mamminasata sempat menjadi tulang punggung transportasi masyarakat di wilayah tersebut dengan menyediakan layanan pada rute-rute utama. Namun, saat ini hanya satu koridor yang masih beroperasi akibat keterbatasan subsidi yang diberikan. "Subsidi dari pemerintah pusat tetap ada, tetapi cakupannya terbatas pada satu koridor. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara Pemprov, Pemkot, dan Pemkab agar koridor lain dapat kembali diaktifkan," ungkap AIA seperti dikutip dari laman resmi Fraksi Gerindra.
Pemerintah pusat sebenarnya telah memberikan subsidi awal sebagai stimulan hingga 2024. Namun, untuk keberlanjutannya, pemerintah daerah diharapkan mengambil peran lebih signifikan. AIA pun menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi dialog dengan pemerintah pusat jika Pemprov Sulsel menghadapi kendala pembiayaan. "Kami akan meminta diskresi dari Kementerian Perhubungan jika diperlukan," tambahnya.
Langkah ini dipandang sangat penting untuk memastikan keberlanjutan layanan transportasi, yang berdampak langsung pada mobilitas masyarakat. Mengingat jumlah penumpang yang terus meningkat di koridor utama, AIA berharap program Teman Bus bukan hanya sekadar bertahan tetapi dapat berkembang lebih baik di masa mendatang. "Pemerintah pusat sudah memberikan dukungan awal. Sekarang waktunya pemerintah daerah mengambil langkah strategis untuk melanjutkan program ini demi kenyamanan dan kebutuhan masyarakat," tandas AIA.
Seiring kolaborasi di antara berbagai level pemerintahan, diharapkan layanan Teman Bus bisa kembali beroperasi secara optimal. Langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan konektivitas wilayah dan kualitas transportasi publik di Sulawesi Selatan.
Seperti diketahui, mulai 1 Januari 2025, dua dari tiga koridor Teman Bus Mamminasata resmi berhenti beroperasi. Kebijakan ini diambil pasca pemberhentian subsidi operasional dari Kementerian Perhubungan. Saat ini, hanya Koridor 5 dengan rute Unhas Tamalanrea Teknik Unhas Gowa yang masih beroperasi.
"Awalnya ada tiga koridor yang mendapat subsidi penuh dari Kemenhub. Namun, per 1 Januari 2025, subsidi tersebut hanya diberikan untuk Koridor 5," ujar Kepala UPT Trans Mamminasata, Andi Nurdiyana.
Dua koridor yang berhenti beroperasi adalah Koridor 1 rute Panakkukang Square-Pelabuhan Galesong dan Koridor 2 rute Unhas Tamalanrea-Stasiun Mandai via Bandara Sultan Hasanuddin.
Penghentian operasi kedua koridor tersebut membuat masyarakat Makassar kehilangan layanan transportasi favorit yang selama ini menawarkan tarif terjangkau Rp 4.500 untuk umum dan Rp 2.000 bagi lansia, pelajar, mahasiswa, serta penyandang disabilitas. "Selama beroperasi, ketiga koridor ini menunjukkan peningkatan signifikan dari jumlah penumpang. Namun, subsidi dari pusat tidak bisa selamanya diberikan," jelas Nurdiyana.
Pemprov Sulsel kini tengah mengkaji kemungkinan pengoperasian kembali salah satu koridor yang dihentikan dengan menggunakan subsidi dari APBD. Namun, hingga kini belum ada kepastian koridor mana yang akan diambil alih. "Kedua koridor ini sama pentingnya. Koridor 2 terintegrasi dengan kereta api dan bandara, sedangkan Koridor 1 melayani wilayah Takalar dan Tanjung Bunga yang juga banyak pengguna," kata Nurdiyana.
Jumlah penumpang pada Koridor 1 lebih unggul dibandingkan Koridor 2, tetapi keputusan akhir tetap tergantung ketersediaan anggaran Pemprov Sulsel. "Seperti yang disampaikan Kadishub, kami menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran karena dana APBD juga terbatas," pungkasnya.
Keputusan Pemprov Sulsel sangat dinantikan masyarakat yang selama ini merasakan kenyamanan dan keterjangkauan dari layanan Teman Bus. Dengan adanya dialog intensif dan kerja sama yang baik antar pihak, diharapkan program ini dapat segera diaktifkan kembali demi kebutuhan masyarakat Sulsel.