Energi

Peluncuran Program Sedekah Energi 2025: Upaya Percepat Transisi Energi Bersih di Masjid-Masjid Indonesia

Peluncuran Program Sedekah Energi 2025: Upaya Percepat Transisi Energi Bersih di Masjid-Masjid Indonesia
Peluncuran Program Sedekah Energi 2025: Upaya Percepat Transisi Energi Bersih di Masjid-Masjid Indonesia

MOSAIC (Muslims for Shared Action on Climate Impact) sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan memperkenalkan Program Sedekah Energi yang revolusioner untuk tahun 2025. Program ini menjadi sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mendukung transisi menuju energi bersih melalui pemasangan panel surya di berbagai masjid yang tersebar di Indonesia. Setelah mencatat sukses gemilang di lokasi-lokasi seperti Sembalun, Nusa Tenggara Barat, dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, fokus berikutnya dari program ini adalah masjid-masjid di Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Peluncuran program Sedekah Energi ini berlangsung dengan semarak dalam sebuah acara talkshow bertema “Masjid Sebagai Pelopor Solusi Iklim”. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti perwakilan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Kementerian Agama RI, dan Takmir Masjid Al Muharram, Yogyakarta.

Menurut Abdul Gaffar Karim, selaku Dewan Pembina Mosaic, Program Sedekah Energi berfungsi sebagai provider energi terbarukan yang mudah diakses untuk masjid dengan semangat sedekah amal jariyah. "Program ini lahir dari keresahan kami terkait lemahnya peran umat Islam dalam menangani krisis iklim. Melalui Sedekah Energi, kita berharap masjid-masjid bisa mendapatkan manfaat nyata berupa energi terbarukan yang menopang operasional mereka secara berkesinambungan, sementara pahala dari sedekah tersebut terus mengalir," ungkapnya dengan penuh optimisme.

Mengurangi Jejak Karbon Sembari Memberdayakan Komunitas

Sedekah Energi mendorong umat Muslim untuk aktif dalam mendukung transisi ke energi berkeadilan melalui sedekah. Program ini dengan cerdas memanfaatkan energi terbarukan, seperti panel surya, untuk memenuhi kebutuhan listrik masjid sekaligus menekan emisi karbon. Selain fokus utama dalam penyediaan energi bersih, Sedekah Energi juga berkomitmen untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan dan edukasi seputar energi bersih.

Elok F. Mutia, Project Leader dari Sedekah Energi, mengungkapkan potensi masjid sebagai model transisi energi berbasis komunitas sungguh luar biasa. “Sejauh ini, dua masjid yang telah dipasangi panel surya berhasil memangkas emisi karbon hingga 6,8 ton, sebanding dengan manfaat yang diberikan oleh 680 pohon. Ini merupakan langkah konkret dalam menggantikan penggunaan energi fosil dengan energi terbarukan,” jelasnya.

Pencapaian Tahap Ketiga dan Potensi Pengembangan di Masa Depan

Setelah keberhasilan dalam tahap implementasi awal, Sedekah Energi memulai fase ketiga dan keempat. Dalam fase-fase tersebut, program ini berhasil menciptakan 100% energi terbarukan di dua masjid utama di Sembalun, Lombok, dan Bantul, Yogyakarta. Dengan kapasitas total sebesar 9.600 WP panel surya, program ini telah mendapatkan dukungan dari lebih dari 5.000 donatur melalui platform kitabisa.com, memfasilitasi penghematan biaya listrik hingga Rp 39 juta, dan memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 1.000 anggota komunitas sekitar masjid.

Untuk memperluas cakupan dan dampak positifnya, MOSAIC meluncurkan situs web www.sedekahenergi.mosaic-indonesia.com. Platform ini menyediakan informasi menyeluruh bagi individu dan pengelola masjid yang tertarik untuk menerapkan sistem panel surya demi pengelolaan masjid yang lebih ramah lingkungan.

Dukungan dari Berbagai Pihak dan Kolaborasi yang Diperluas


Program ini mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai lembaga. Saidah Sakwan, M.A., Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi dalam program ini. "Ini sangat sejalan dengan visi yang kami usung di BAZNAS, mempertemukan kita dalam satu visi untuk menjalankan program berkelanjutan," ujarnya.

BAZNAS menyatakan keterbukaannya untuk berperan sebagai konsolidator dalam upaya menyediakan energi bersih di masjid-masjid di seluruh Indonesia. Saidah menambahkan, "Kami berencana mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam muktamar yang akan datang."

Pihak Kementerian Agama RI juga menunjukkan dukungannya melalui Akmal Salim Rohana, Kepala Subdit Kemasjidan, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. Ia menyebut bahwa salah satu program Kemenag yang relevan adalah masjid ramah lingkungan. “Dalam sistem kami, ada lebih dari 700.000 masjid yang terdaftar. Dan saat ini, ada semangat baru di kalangan pengelola masjid untuk terlibat dalam isu lingkungan,” katanya.

Dr. H. Rahmat Hidayat, S.E., M.T., Sekretaris Jenderal PP Dewan Masjid Indonesia, juga menghadiri acara tersebut dan memberikan dukungannya. "Dewan Masjid Indonesia siap berkolaborasi dengan Kemenag untuk mendidik jamaah, termasuk melalui workshop, dan membangun jejaring masjid ramah lingkungan," ujarnya menambahkan.

Melalui kolaborasi ini, Sedekah Energi 2025 tidak hanya menjadi program inovatif untuk transisi energi bersih, tetapi juga menjadi model keberlanjutan untuk aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim, memanfaatkan kekuatan komunitas masjid di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index