Transportasi

Penurunan Signifikan Transportasi di Provinsi Maluku pada November 2024: Tantangan dan Peluang

Penurunan Signifikan Transportasi di Provinsi Maluku pada November 2024: Tantangan dan Peluang
Penurunan Signifikan Transportasi di Provinsi Maluku pada November 2024: Tantangan dan Peluang

Transportasi di Provinsi Maluku pada bulan November 2024 menunjukkan tren penurunan yang mencolok, mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam sektor ini. Data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mengungkapkan bahwa baik transportasi udara maupun laut mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut laporan yang disampaikan Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada bulan November 2024 tercatat sebanyak 38.442 orang. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 12,87 persen dibandingkan dengan bulan Oktober 2024 yang mencatatkan jumlah penumpang sebesar 44.120 orang. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada penumpang yang berangkat, tetapi juga yang datang. Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang tiba di bulan November 2024 adalah 44.590 orang, turun 13,46 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 51.524 orang.

“Penurunan ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi bersama, terutama dalam upaya meningkatkan kembali jumlah wisatawan yang datang ke Maluku. Wisata bahari yang kita miliki merupakan daya tarik utama yang harus kita optimalkan,” ungkap Maritje Pattiwaellapia.

Selain angkutan udara, angkutan laut juga menghadapi penurunan yang signifikan. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada pelabuhan utama Yos Sudarso yang berangkat pada bulan November 2024 tercatat sebanyak 35.357 orang, mengalami penurunan 17,19 persen dibandingkan bulan Oktober yang mencapai 42.695 orang. Penurunan ini juga terlihat di 7 pelabuhan pengumpul lainnya, di mana jumlah penumpang yang berangkat mencapai 42.721 orang, turun 17,64 persen dari bulan sebelumnya.

Tidak hanya penumpang, jumlah barang dan bagasi yang diangkut juga mengalami penurunan. Pada bulan November 2024, jumlah barang dan bagasi yang dimuat menggunakan angkutan udara tercatat sebanyak 579,70 ton, turun 13,78 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 672,34 ton. Begitu pula dengan barang yang dimuat melalui angkutan laut, yang tercatat sebanyak 91,39 ribu ton pada bulan November, anjlok 52,57 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 192,68 ribu ton.

Kondisi serupa juga terlihat pada barang yang dibongkar melalui angkutan laut. Pada bulan November 2024, jumlahnya mencapai 199,85 ribu ton, turun drastis sebesar 55,34 persen dari bulan Oktober yang mencatatkan 447,51 ribu ton.

Fenomena penurunan ini tentunya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku industri transportasi di Maluku, mengingat potensi besar yang dimiliki provinsi ini terutama dalam sektor pariwisata bahari. Banyak pihak yang mendorong agar strategi promosi dan pengembangan infrastruktur ditingkatkan guna menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan arus barang di masa mendatang.

Para ahli menyarankan agar ada langkah kolaboratif antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengatasi tantangan yang ada. Peningkatan kualitas layanan, integrasi teknologi, serta pengembangan destinasi wisata baru diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi penurunan ini.

Dalam konteks ini, peran serta dan inovasi diharapkan dapat merubah kondisi transportasi di Maluku menjadi lebih baik. Wisata bahari yang menjadi ikon provinsi ini perlu didukung dengan infrastruktur transportasi yang mumpuni agar dapat menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, peningkatan sumber daya manusia dalam sektor pelayanan juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.

Pendekatan yang lebih terintegrasi dan holistik diharapkan dapat membalikkan tren penurunan ini, menjadikan Maluku sebagai destinasi wisata yang dapat diandalkan dan pusat perdagangan yang lebih aktif di Indonesia Timur. Dalam jangka panjang, pengembangan transportasi yang berkelanjutan di Maluku akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi perekonomian daerah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index