Jakarta - Indonesia kini diakui sebagai negara dengan potensi besar untuk perkembangan pusat data (data center), dengan proyeksi pertumbuhan yang dapat mencapai 260% dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pasar strategis yang makin dilirik oleh para raksasa teknologi dunia untuk memperluas jaringan investasinya.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam kesempatan terbaru menegaskan bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar dan strategis, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur cloud. Oleh karena itu, Meutya mendorong agar raksasa teknologi dunia, seperti Amazon Web Services (AWS), dapat meningkatkan porsi investasinya ke Indonesia, mengingat potensi luar biasa yang dimiliki oleh negara ini, Jumat, 10 Januari 2025.
"Indonesia bukan hanya pasar yang besar, tetapi juga strategis. Potensi pasar kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur cloud kami tidak bisa diabaikan. Saya mendorong AWS untuk memberikan proporsi investasi yang lebih berimbang di kawasan ASEAN, dengan Indonesia sebagai prioritas utama," jelas Meutya dalam keterangannya seperti dikutip dari laman resmi Komdigi, Jumat, 10 Januari 2025.
AWS, salah satu raksasa teknologi global, telah menggelontorkan investasi sebesar US$5 miliar sejak 2021 dan memperpanjang komitmennya untuk jangka panjang. Meski AWS tidak merincikan jumlah tambahan investasi yang akan mereka tanamkan, perusahaan ini menunjukkan keseriusan dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat transformasi digital di kawasan Asia Tenggara.
“Kami tidak hanya mengapresiasi kontribusi AWS, tetapi juga menegaskan bahwa Indonesia adalah pasar yang strategis, dengan potensi yang jauh lebih besar dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Oleh karena itu, kami meminta AWS untuk menambah porsi investasinya di Indonesia guna memastikan pertumbuhan yang berimbang sesuai potensi kami," lanjut Meutya.
Dalam mengawasi perkembangan ini, Meutya berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi dengan AWS dan raksasa teknologi global lainnya agar Indonesia dapat menjadi pemimpin digital di ASEAN. Upaya ini termasuk dalam rangka menjaga daya saing ekonomi digital Indonesia di tingkat global, dan memastikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan potensi teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Menanggapi hal tersebut, Quint Simon, Head of Public Policy AWS Asia Pasifik dan Jepang, menjelaskan bahwa investasi di Indonesia saat ini merupakan investasi terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaannya secara global. Simon menambahkan bahwa AWS telah berkomitmen untuk melakukan investasi selama 15 tahun, mulai dari 2021 hingga 2036, sebagai bukti bahwa Indonesia memang menjadi prioritas bagi AWS.
"Kami membangun seluruh wilayah AWS di Indonesia dan berkomitmen untuk periode investasi 15 tahun, dari 2021 hingga 2036. Ini membuktikan bahwa Indonesia menjadi prioritas kami," ujar Quint Simon.
Selain investasi infrastruktur, AWS juga berfokus pada pengembangan talenta digital di Indonesia. Langkah ini dilakukan dengan menyediakan pelatihan cloud computing dan program sertifikasi yang bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar global. Hal ini sangat penting, mengingat kebutuhan tenaga kerja berskill tinggi di bidang teknologi terus meningkat seiring dengan transformasi digital yang gencar dilakukan.
Melihat tren positif ini, Indonesia diharapkan dapat terus menarik perhatian lebih banyak investor global untuk bersaing dalam ekosistem digital yang kian berkembang pesat. Kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan pelaku industri teknologi diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi Indonesia sebagai pusat kekuatan digital terbesar di kawasan ASEAN.
Dengan sinergi yang baik antara pihak pemerintah, pelaku bisnis, dan sektor pendidikan, Indonesia berpotensi untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ini untuk mendorong inovasi dan menjadikan teknologi sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi di masa depan. Ini merupakan peluang emas bagi perkembangan digital di Indonesia untuk mencapai potensi maksimalnya.