Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, melakukan peninjauan terhadap infrastruktur Daerah Irigasi Rawa (DIR) Sebakung di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Langkah ini diambil sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional.
DIR Sebakung memiliki cakupan area seluas 7.500 hektare yang menjadi salah satu wilayah penyangga pangan strategis bagi Ibu Kota Nusantara. Sebagai kawasan penting, area ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan pangan ibu kota baru dan memperkuat ketahanan pangan secara nasional.
Basuki Hadimuljono, dalam kunjungannya, menegaskan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan lahan pertanian yang telah dipersiapkan. "Ini menjadi target optimalisasi lahan yang telah dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyukseskan swasembada pangan beras di Indonesia," ujar Basuki. Pernyataan ini menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dalam mencapai target tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, Basuki didampingi oleh beberapa tokoh penting, termasuk Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono; Komandan Kodim 0913/Penajam Paser Utara, Letnan Kolonel Infanteri Arfan Affandi; serta Kepala Desa Gunung Mulya, Nur Jakem. Kehadiran mereka menunjukkan perpaduan antara unsur pemerintah, militer, dan masyarakat dalam menggagas dan merealisasikan inisiatif swasembada pangan berkelanjutan.
Pentingnya peninjauan DIR Sebakung ini tak hanya berfokus pada aspek pembaruan dan peningkatan infrastruktur, tetapi juga mencakup pengembangan sistem irigasi yang efisien dan ramah lingkungan. Sistem irigasi inilah yang akan menjadi tulang punggung bagi produktivitas pertanian di daerah tersebut. Dengan efisiensi yang lebih baik, diharapkan hasil panen dapat meningkat secara signifikan, mendukung swasembada serta ketahanan pangan nasional.
Salah satu fokus dari program ini adalah bagaimana pemerintah dapat memanfaatkan teknologi modern dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Penerapan teknologi canggih dalam sistem irigasi dan pertanian menjadi sorotan lain dalam kunjungan tersebut. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa lahan dapat diolah secara maksimal dengan hasil yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Di sisi lain, keterlibatan aktif pemerintah daerah dan masyarakat dalam mendukung program ini juga sangat diharapkan. Basuki menekankan pentingnya peran serta masyarakat lokal dalam menjaga dan memanfaatkan fasilitas yang ada. Dalam dialog dengan masyarakat dan kepala desa setempat, Basuki menegaskan bahwa keberhasilan program ini juga bergantung pada kolaborasi dan sinergi dari semua pihak terkait.
Swasembada pangan merupakan salah satu pilar penting dalam mencapai kemandirian ekonomi nasional. Dengan adanya infrastruktur irigasi yang memadai, diharapkan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor hasil pertanian. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap nilai ekonomi nasional dan kesejahteraan petani lokal.
Langkah proaktif ini juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai model kota yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan ketahanan pangan yang kuat, IKN diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia dalam mengelola sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, peninjauan terhadap DIR Sebakung oleh Basuki Hadimuljono menandai langkah penting dalam upaya mencapai swasembada pangan. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan di tengah tantangan global serta menjadikan Indonesia lebih mandiri secara ekonomi dan pangan.