Transportasi

Angkot Tangerang: Transformasi Moda Transportasi yang Kian Terpinggirkan

Angkot Tangerang: Transformasi Moda Transportasi yang Kian Terpinggirkan
Angkot Tangerang: Transformasi Moda Transportasi yang Kian Terpinggirkan

Transportasi publik memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan, termasuk di Tangerang, Banten. Salah satu moda transportasi yang dahulu sangat diandalkan oleh masyarakat adalah angkutan kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan angkot. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan pola mobilitas masyarakat, angkot di Tangerang mulai kehilangan pesonanya dan ditinggalkan oleh para penumpangnya.

Angkot: Tulang Punggung Transportasi Publik di Masa Lalu

Pada masa kejayaannya, angkot merupakan moda transportasi utama bagi masyarakat Tangerang. Keberadaannya menjadi bagian penting dari aktivitas harian warga, baik untuk bekerja, sekolah, maupun berbelanja di pasar tradisional. Rute angkot yang menjangkau berbagai kawasan, dari perumahan hingga pusat kota, membuatnya menjadi pilihan yang praktis dan ekonomis.

"Saya ingat saat masih sekolah, angkot adalah satu-satunya sarana yang bisa diandalkan untuk bepergian. Hampir semua orang menggunakannya,” ujar Budi, seorang warga Tangerang yang sudah lama tinggal di kota ini.

Namun, berjalannya waktu, kondisinya berubah drastis. Penurunan jumlah pengguna angkot mulai terasa, terutama dengan kehadiran moda transportasi lain yang lebih modern dan dianggap lebih nyaman oleh masyarakat.

Surutnya Kejayaan Angkot di Tangerang

Saat ini, fenomena sepinya angkot di Tangerang semakin nyata. Di beberapa wilayah, angkot yang melintas hanya satu atau dua unit dalam satu jam. Masalah ini diperparah dengan banyaknya rute yang sudah tidak beroperasi karena minimnya jumlah penumpang.

"Sekarang sudah jarang naik angkot, karena susah ditemui. Kadang harus menunggu lama, sampai lebih dari setengah jam hanya untuk bisa naik," ungkap Nuraini, warga Cikokol, Tangerang.

Perkembangan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol dan jaringan transportasi umum lainnya, menjadi salah satu penyebab berkurangnya pengguna angkot. Masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi, ojek online, atau bus yang lebih cepat dan efisien.

Transportasi Modern dan Tantangan untuk Angkot

Kemunculan moda transportasi modern yang berbasis aplikatif seperti ojek dan taksi online menjadi pesaing berat bagi angkot. Kemudahan akses serta fleksibilitas waktu dan tempat membuat masyarakat beralih menggunakan jasa transportasi online.

"Layanan transportasi online memberikan kenyamanan yang lebih dan bisa diandalkan," kata Tri, seorang karyawan swasta yang sering bepergian untuk keperluan pekerjaan.

Bukan hanya itu, kondisi angkot yang seringkali dianggap kurang nyaman dan aman juga mendorong penumpang beralih ke moda transportasi lainnya. Kondisi fisik angkot yang tidak terjaga, pengemudi yang ugal-ugalan, serta kurangnya fasilitas pendukung di dalam angkot menjadi alasan kuat bagi penumpang untuk berpaling.

Upaya Revitalisasi Angkot: Jalan Panjang menuju Perubahan

Menyadari pentingnya keberadaan angkot sebagai transportasi umum yang murah, pemerintah daerah dan stakeholder terkait telah melakukan berbagai upaya untuk merevitalisasi angkot. Salah satunya adalah dengan memperbaiki manajemen operasional angkot serta memperbarui armada agar lebih layak dan nyaman bagi penumpang.

"Sebenarnya masih banyak potensi yang bisa dimaksimalkan dari angkot. Dengan sedikit pembaruan dan inovasi, saya yakin angkot bisa tetap bertahan," ucap Dimas, seorang pengamat transportasi perkotaan.

Inisiatif seperti digitalisasi pembayaran dengan e-money dan merapikan trayek menjadi bagian dari upaya untuk menarik kembali minat masyarakat menggunakan angkot. Tantangannya adalah mengubah persepsi masyarakat dan mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Masa Depan Angkot di Tengah Dinamika Perkotaan

Meski tantangan yang dihadapi angkot di Tangerang cukup berat, keberadaannya tetap dibutuhkan, terutama bagi masyarakat yang memprioritaskan biaya terjangkau dalam bepergian. Integrasi dengan moda transportasi lain, peningkatan layanan, dan adaptasi teknologi menjadi kunci agar angkot bisa terus beroperasi di tengah berbagai dinamika perubahan.

Dengan upaya yang komprehensif dan inovatif, diharapkan angkot bisa kembali menjadi bagian tak terpisahkan dari mobilitas warga Tangerang, sekaligus membantu mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara di perkotaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index