Proyek Tol

Proyek Tol Bawen-Yogyakarta Hambat Kegiatan Belajar di SDN 1 Bawen, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

Proyek Tol Bawen-Yogyakarta Hambat Kegiatan Belajar di SDN 1 Bawen, Siswa Dipulangkan Lebih Awal
Proyek Tol Bawen-Yogyakarta Hambat Kegiatan Belajar di SDN 1 Bawen, Siswa Dipulangkan Lebih Awal

Tanggal 8 Januari 2025 menjadi hari yang berbeda di SD Negeri 1 Bawen. Sekolah ini terpaksa memulangkan siswanya lebih awal dari biasanya akibat dampak dari pembangunan proyek tol Bawen-Yogyakarta. Keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan pengembang tol demi kenyamanan proses belajar mengajar. Keputusan tersebut juga bertujuan untuk memastikan keamanan dan konsentrasi siswa selama pengerjaan proyek berlangsung.

SDN 1 Bawen, yang terletak di daerah yang terkena dampak langsung dari Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 6 Ambarawa-Bawen, memiliki total 170 siswa yang dibagi menjadi tujuh kelas. Para siswa kini dipulangkan setengah jam lebih awal, yakni pada pukul 12.00 WIB, ketimbang jadwal sebelumnya yang berakhir pukul 12.30 WIB.

Kepala Sekolah SDN 1 Bawen, Joko Sunaryo, mengonfirmasi keputusan tersebut. "Sesuai dengan kesepakatan bersama dengan pihak tol untuk kelancaran pembangunan dan kenyamanan belajar para siswa, kami sepakat bahwa jam belajar para siswa kami selesai pukul 12.00 WIB," terangnya saat ditemui pada Rabu, 8 Januari 2025.

Joko Sunaryo menjelaskan bahwa selama dua minggu terakhir, pihak sekolah telah memutuskan untuk memajukan waktu pulang siswa demi menghindari gangguan suara dan getaran yang ditimbulkan oleh pemasangan tiang pancang proyek tol. "Ketika pemasangan tiang pancang berlangsung, getarannya sangat terasa dan suaranya memang berisik. Oleh karena itu, kami meminta agar pengerjaan di sekitar sekolah dilakukan setelah jam belajar berakhir," ungkap Joko.

Lebih lanjut, Joko mengapresiasi respon cepat dari pihak proyek yang telah memberikan penggantian ruangan untuk kelas-kelas yang terdampak langsung, memastikan kenyamanan dan keamanan siswa tetap terjaga. "Ruangan yang terdampak sudah mendapatkan penggantian dengan kondisi yang baik," tambahnya.

Selain itu, tindakan pencegahan lain juga diambil untuk melindungi siswa dari bahaya proyek. "Area sekolah yang berbatasan langsung dengan lokasi proyek sudah ditutup aksesnya. Kami memastikan anak-anak tidak bermain di dekat area yang berisiko," tegas Joko, mengingatkan pentingnya keamanan dalam lingkungan sekolah.

Keputusan SDN 1 Bawen ini disambut positif oleh orang tua siswa yang khawatir dengan keselamatan dan kenyamanan anak-anak mereka selama proyek berlangsung. "Kami mendukung kebijakan ini, yang utama adalah keselamatan dan kenyamanan anak-anak saat belajar," ujar salah satu orang tua siswa, Marni, ketika dihubungi via telepon.

Proyek tol Bawen-Yogyakarta sendiri merupakan bagian dari jaringan infrastruktur penting yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah. Namun, seperti halnya proyek besar lainnya, dampak terhadap lingkungan sekitar, termasuk lembaga pendidikan, memerlukan perhatian dan mitigasi serius.

Di sisi lain, Joko Sunaryo berharap adanya koordinasi yang lebih baik antara pihak sekolah dan proyek untuk meminimalisir gangguan selama kegiatan belajar mengajar. "Kami berharap koordinasi ini bisa terus ditingkatkan, sehingga pengerjaan proyek tetap berjalan tanpa mengganggu kegiatan belajar siswa," tutupnya.

Dengan adanya kebijakan pemulangan lebih awal ini, SDN 1 Bawen menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas pendidikan dan keamanan siswa meskipun dalam situasi yang menantang. Semoga dalam waktu dekat, hambatan ini dapat teratasi dengan baik sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal. Penyesuaian ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pembangunan infrastruktur dan kepentingan pendidikan, terutama dalam memastikan bahwa generasi masa depan dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan kondusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index