PT Angkasa Pura I (Persero) secara resmi menutup Posko Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Acara penutupan ini dipimpin langsung oleh General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai, dan digelar di area Keberangkatan bandara tersebut.
Penutupan Posko Nataru kali ini dihadiri oleh berbagai komunitas bandara yang turut berpartisipasi selama kegiatan berlangsung. Di antaranya adalah perwakilan Lanud Hasanuddin, Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, BASARNAS, Airnav, Polsek Bandara, KKP Kelas I Makassar, BMKG, serta para mitra usaha dan maskapai penerbangan yang bertugas di groundhandling.
Selama periode Nataru 2024/2025 yang berlangsung dari 18 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024, Bandara Sultan Hasanuddin mencatatkan berbagai pergerakan yang menjadi indikator aktivitas bandara. Berdasarkan data yang ada, pergerakan pesawat mengalami sedikit penurunan sebesar 1,9 persen, dengan jumlah penerbangan sebanyak 4.008 dibandingkan 4.088 periode sebelumnya.
Namun, meskipun pergerakan pesawat menurun, jumlah penumpang justru mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat sebanyak 540.607 penumpang selama Nataru 2024/2025, meningkat 3 persen dibandingkan periode sebelumnya dengan 525.989 penumpang. Sementara itu, pergerakan kargo mengalami lonjakan tajam sebesar 12,2 persen, dari 5.181 ton pada periode sebelumnya menjadi 5.627 ton selama Nataru kali ini.
Puncak arus keberangkatan tercatat pada 22 Desember 2023 dengan jumlah penumpang mencapai 35.735 orang. Sedangkan untuk arus kedatangan, puncaknya terjadi pada 5 Januari 2024, dengan 32.558 penumpang tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pasca liburan Tahun Baru.
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin memiliki beberapa destinasi utama selama periode libur Nataru ini. Bandara Soekarno-Hatta Banten menjadi tujuan terbanyak dengan 136.127 penumpang, disusul oleh Bandara Juanda Surabaya dengan 58.643 penumpang, dan Bandara Haluoleo Kendari dengan 43.592 penumpang.
Menurut Minggus Gandeguai, peningkatan jumlah penumpang selama Nataru 2024/2025 disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penurunan harga tiket yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan selama periode tersebut. "Pergerakan penumpang di Nataru 2024/2025 mengalami kenaikan, salah satu faktornya adalah adanya penurunan harga tiket selama periode tersebut," ujarnya.
Selain penurunan harga tiket, Minggus juga menyatakan bahwa tidak ada kejadian khusus yang mengganggu operasional bandara selama Posko Nataru berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan yang matang serta koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat berjalan efektif dalam mendukung kelancaran operasional bandara.
Keberhasilan penyelenggaraan Posko Nataru tahun ini tidak terlepas dari kerja sama yang solid antara Angkasa Pura I dan mitra-mitranya, termasuk pihak keamanan, layanan darurat, dan otoritas terkait lainnya. Keselamatan serta kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama selama masa sibuk ini.
Dengan berakhirnya periode Nataru 2024/2025, Bandara Sultan Hasanuddin berhasil menunjukkan kinerja yang positif terutama dalam hal peningkatan jumlah penumpang dan kargo. Meskipun pergerakan pesawat sedikit menurun, hal ini dapat dipandang sebagai bagian dari upaya optimalisasi operasional melalui efisiensi waktu dan tarif.
Minggus Gandeguai dan seluruh tim di Bandara Sultan Hasanuddin berharap agar tren positif ini dapat terus berlanjut di masa mendatang. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas bandara demi kenyamanan penumpang," tutup Minggus.
Ke depan, Bandara Sultan Hasanuddin akan terus memantau dan mengevaluasi setiap aspek operasional guna memastikan bahwa semua kebutuhan pengguna jasa bandara dapat terpenuhi dengan baik. Kans untuk menjadikan bandara ini sebagai hub utama di wilayah timur Indonesia semakin terbuka lebar, seiring dengan pertumbuhan sektor aviasi nasional yang diproyeksikan akan terus meningkat.