Listrik

Banyak Korban Jiwa Akibat Jebakan Tikus Beraliran Listrik, Solusi Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah dan Petani

Banyak Korban Jiwa Akibat Jebakan Tikus Beraliran Listrik, Solusi Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah dan Petani
Banyak Korban Jiwa Akibat Jebakan Tikus Beraliran Listrik, Solusi Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah dan Petani

BLORA - Jebakan tikus beraliran listrik kembali menjadi sorotan di Kabupaten Blora setelah menimbulkan korban jiwa yang signifikan sepanjang tahun 2024. Dalam konferensi pers akhir tahun, Polres Blora mengungkapkan data mengkhawatirkan mengenai gangguan ketentraman dan ketertiban. Tercatat ada sebanyak 57 kasus kematian yang mencakup insiden tenggelam di sungai, tersengat listrik, dan tersambar petir. Di antara kasus tersebut, jebakan tikus beraliran listrik disebut sebagai salah satu faktor penyebab utama insiden tersengat listrik.

Kapolres Blora, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wawan Andi Susanto, mengungkapkan bahwa jebakan tikus beraliran listrik ditemukan di beberapa wilayah seperti Kedungtuban, Kradenan, dan Randublatung. "Untuk jebakan listrik, kami sudah berkoordinasi dengan pihak dinas pertanian. Kami juga menggandeng konsultan pertanian untuk mencari solusi alternatif yang lebih aman bagi petani dalam mengendalikan hama tikus," ujar AKBP Wawan Andi Susanto dalam konferensi pers di Mapolres Blora, Kamis, 2 Januari 2025.

Pegiat Pertanian dan Pemerintah Bergandeng Tangan

Di sisi lain, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, juga mengakui tingginya kasus korban jiwa akibat penggunaan jebakan tikus beraliran listrik. Menurutnya, penggunaan jebakan tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan bersama.

"Soal jebakan listrik tikus masih menjadi PR kita. Kami terus memberikan percontohan gerakan pengendalian tikus dengan metode yang lebih aman," kata Ngaliman kepada media di LPPL Gagak Rimang Blora, Senin, 6 Januarai 2025.

Ngaliman menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Blora telah melaksanakan berbagai upaya percontohan untuk mengendalikan hama tikus di area persawahan. Antara lain dengan pembuatan perangkap tikus dan rumah burung hantu. "Kita tetap melakukan edukasi dan memberikan contoh pembuatan rumah burung hantu seperti di Desa Gondel. Desa ini telah membangun sekitar 150 rumah burung hantu dengan menggunakan dana desa," imbuh Ngaliman.

Edukasi dan Penyuluhan kepada Petani

DP4 Kabupaten Blora juga mengimbau para petani untuk meninggalkan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik yang berbahaya. Meski demikian, tantangan muncul karena ada keengganan dari pihak petani yang khawatir akan risiko gagal panen. "Kami juga melakukan penyuluhan bersama petugas hama di lapangan dan mengimbau petani untuk tidak menggunakan jebakan listrik. Namun, tekad para petani untuk melindungi hasil panen mereka membuat upaya ini cukup sulit," tutur Ngaliman.

Solusi Alternatif Pengendalian Hama

Dalam upaya menekan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik, Pemerintah Kabupaten Blora juga menggandeng konsultan pertanian. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkenalkan solusi alternatif yang lebih aman dan efektif dalam pengendalian hama tikus.

Salah satu solusinya adalah penggunaan obat bubuk yang aman dan ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi tikus. "Kami berharap penemuan solusi ini dapat mengurangi ketergantungan petani pada jebakan listrik," jelas AKBP Wawan Andi Susanto.

Keterlibatan komunitas petani dan kolaborasi dengan pihak akademisi juga menjadi langkah penting dalam menemukan metode pengendalian hama tikus yang lebih aman. Dengan adanya edukasi dan penyuluhan yang konsisten, diharapkan kesadaran petani akan bahaya jebakan listrik dapat meningkat.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Tingginya angka kematian akibat jebakan tikus beraliran listrik tidak hanya menimbulkan dampak pada keamanan dan keselamatan, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi. Kehilangan nyawa akibat jebakan tikus ini selain mengundang duka mendalam juga menambah beban bagi keluarga korban.

Oleh karena itu, langkah antisipatif dan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat sangat penting untuk menemukan solusi yang tepat. Dengan demikian, diharapkan tragedi akibat jebakan tikus beraliran listrik dapat diminimalisir di masa depan.

Masa Depan Pertanian yang Lebih Aman

Menghadapi masalah ini, Kabupaten Blora terus berupaya menciptakan lingkungan pertanian yang lebih aman dan ramah lingkungan. Sinergi antara pemerintah, dinas terkait, dan petani menjadi kunci utama dalam menghasilkan solusi yang berkelanjutan.

Melalui pendekatan yang mencakup edukasi, penerapan teknologi ramah lingkungan, dan kolaborasi luas, diharapkan masa depan pertanian di Kabupaten Blora dapat lebih terjamin keamanannya. Petani pun diharapkan dapat terus berproduksi dengan aman, tanpa menghadapi risiko yang membahayakan nyawa mereka dan orang-orang di sekitarnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kabupaten Blora menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ekosistem pertanian yang tidak hanya produktif tetapi juga aman bagi seluruh masyarakat. Guna mencapai tujuan ini, semua pihak pun diharapkan untuk berperan aktif dalam mendukung solusi yang telah dirancang untuk mengatasi tantangan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index