BBM

Kenaikan Harga BBM RON 92: Pertamax, Shell, BP, dan Vivo Naik di Januari 2025

Kenaikan Harga BBM RON 92: Pertamax, Shell, BP, dan Vivo Naik di Januari 2025
Kenaikan Harga BBM RON 92: Pertamax, Shell, BP, dan Vivo Naik di Januari 2025

JAKARTA – Memasuki bulan Januari 2025, seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia menghadapi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Penyesuaian harga ini termasuk pada jenis BBM dengan Research Octane Number (RON) 92, seperti Pertamax yang diproduksi oleh Pertamina. Kenaikan harga ini terjadi di tengah tekanan ekonomi yang terus berkembang dan membuka pertanyaan seputar faktor penyebab serta dampaknya bagi masyarakat.

Pertamax dari Pertamina, salah satu produk BBM unggulan dengan oktan 92, mencatatkan kenaikan harga signifikan sebesar Rp 400, membawa harga akhir menjadi Rp 12.500 per liter. Kenaikan ini merupakan respons atas fluktuasi harga minyak internasional dan kebijakan energi domestik.

Tidak hanya SPBU pelat merah yang melakukan penyesuaian harga, SPBU swasta lainnya juga terpaksa mengatur ulang tarif BBM mereka. Perusahaan seperti Shell, BP, dan Vivo dengan produk BBM setara RON 92 juga mengalami kenaikan. Masing-masing perusahaan memiliki penamaan produk yang berbeda untuk BBM dengan oktan 92, menambah variasi pilihan bagi konsumen.

Pada SPBU Shell, produk yang dikenal sebagai Shell Super, mengalami kenaikan harga tertinggi dalam daftar ini. Harga Shell Super naik sebesar Rp 640, menjadikan harga akhir Rp 12.930 per liter. "Kenaikan harga ini merupakan bagian dari penyesuaian global yang berhubungan dengan harga minyak mentah dunia," ujar perwakilan Shell dalam sebuah pernyataan kepada media.

Kemudian, pada SPBU BP, produk BBM dengan RON 92 yang dikenal sebagai BP 92 mengalami kenaikan harga sebesar Rp 520 per liter. Harga terbaru untuk BP 92 kini tercatat Rp 12.810 per liter. Sementara itu, Vivo dengan produk Revvo 92 tidak ketinggalan mengalami penyesuaian harga. Revvo 92 juga meningkat sebesar Rp 520 per liter, sehingga harganya menjadi Rp 12.770 per liter.

Perwakilan dari BP menjelaskan bahwa peningkatan ini didasarkan pada "perubahan harga bahan baku global dan kebutuhan untuk mempertahankan kualitas layanan yang diharap konsumen". Begitu juga dengan Vivo, yang menekankan bahwa penyesuaian harga adalah "upaya untuk menyeimbangkan faktor ekonomi dan kualitas produk yang disediakan kepada konsumen."

Penjelasan lebih lanjut dari pihak Pertamina juga menggambarkan kondisi terkini yang mendorong naiknya harga, termasuk biaya produksi yang lebih tinggi dan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pasar lokal maupun global. "Kami memahami kenaikan ini membawa dampak bagi masyarakat, namun langkah ini penting untuk menjaga kestabilan pasokan BBM berkualitas," ujar perwakilan Pertamina.

Berikut adalah daftar lengkap harga BBM RON 92 per Selasa, **21 Januari 2025**:

- Pertamax Rp 12.500 per liter
- Shell Super Rp 12.930 per liter
- BP 92 Rp 12.810 per liter
- Revvo 92 Rp 12.770 per liter

Penyesuaian harga BBM ini tentunya menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat. Banyak konsumen mengaku harus lebih bijak dalam mengatur pengeluaran harian mereka karena kenaikan harga BBM turut memengaruhi biaya transportasi dan distribusi lainnya.

Seorang pengendara, Rina (35), menyatakan keprihatinannya, "Kenaikan ini jelas berdampak pada pengeluaran harian saya. Saya harus mencari cara untuk menyeimbangkan anggaran agar bisa hemat."

Para ahli ekonomi juga turut mengamati perkembangan ini dengan seksama. Mereka mengingatkan bahwa meskipun kenaikan harga diperlukan untuk kestabilan pemasok dan perusahaan, ada kebutuhan untuk memitigasi dampak sosial dan ekonomi yang mungkin timbul, terutama bagi mereka yang bergantung pada kendaraan sebagai alat transportasi utama.

Seiring dengan penyesuaian harga BBM yang terus berlangsung, pemerintah dan penyedia layanan BBM diharapkan untuk terus berinovasi dalam menawarkan solusi yang dapat meringankan beban masyarakat sembari menjaga kualitas dan ketahanan pasokan energi nasional.

Memilih BBM yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mungkin menjadi tantangan bagi konsumen, namun informasi yang transparan dan pemahaman yang lebih baik tentang pasar energi dapat membantu pengambilan keputusan yang bijak. Di sinilah peran media dan informasi lengkap tentang harga dan faktor terkait menjadi kunci bagi semua pihak.

Pemerintah diharapkan mampu memberikan kebijakan yang mampu menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Adanya dialog antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menjadi krusial dalam menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index