PT Kereta Api Indonesia Persero atau KAI terus berkomitmen dalam merawat dan menjaga infrastruktur perkeretaapian sebagai salah satu tonggak utama untuk mendukung keselamatan dan efisiensi operasional transportasi kereta api di tanah air. Infrastruktur fisik perkeretaapian tidak hanya mencakup jalur rel saja, tetapi juga berupa terowongan-terowongan bersejarah yang melintasi berbagai medan geografis di Indonesia. Dari total 16 terowongan bersejarah yang dimiliki oleh KAI, lima di antaranya tercatat sebagai yang terpanjang, menjadi simbol penting dalam upaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
Berikut adalah lima terowongan kereta api terpanjang yang ada di Indonesia:
1. Terowongan Sasaksaat - Terletak di Daerah Operasi Daop 2 Bandung, terowongan ini memiliki panjang mencapai 950 meter, menjadikannya terowongan terpanjang di Indonesia saat ini. Sasaksaat menjadi jalur penting bagi operasional kereta api di wilayah Jawa Barat.
2. Terowongan Karangkates 2 - Dengan panjang 892 meter, terowongan ini terletak di Daop 8 Surabaya. Karangkates 2 adalah bagian vital dari jalur kereta api yang menghubungkan berbagai kota di Jawa Timur.
3. Terowongan Lubuk Kalam - Memiliki panjang 828 meter, terowongan ini berada di Divre II Sumatera Barat dan menjadi penghubung penting bagi transportasi kereta di wilayah tersebut.
4. Terowongan Mrawan - Berada di Daop 9 Jember, terowongan ini panjangnya mencapai 690 meter. Mrawan merupakan bagian dari jaringan yang menghubungkan berbagai destinasi di wilayah Jawa Timur.
5. Terowongan Lampegan - Kembali ke Daop 2 Bandung, terowongan ini memiliki panjang 680 meter dan sudah menjadi bagian dari sejarah panjang perkeretaapian di Indonesia.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa selain menjaga infrastruktur terowongan, KAI juga terus berupaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan melakukan serangkaian penggantian material pada prasarana jalan rel sepanjang tahun 2024. Hingga akhir tahun, KAI melakukan penggantian rel baru sepanjang 495562 meter, memasang 24007 batang bantalan sintetis untuk memperkuat infrastruktur rel, serta menambah balas sebanyak 251565 m³ dan mengganti 210 unit wesel baru, jelasnya.
Anne menambahkan, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan. Langkah-langkah strategis ini dilakukan sebagai bagian dari upaya PT KAI dalam menggerakkan transportasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program perawatan dan peningkatan keandalan prasarana dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan yang ketat dan prosedur operasi yang teruji. Langkah ini mendukung upaya KAI meningkatkan frekuensi perjalanan, percepatan kecepatan kereta api, serta memperbaiki ketepatan waktu operasional, terangnya.
Tidak hanya fokus pada prasarana, KAI juga melakukan investasi strategis dalam menghadirkan layanan modern dari sisi sarana. Bekerja sama dengan PT INKA, KAI melakukan pengadaan 612 kereta baru Stainless Steel New Generation SSNG yang dilakukan secara bertahap hingga tahun 2027. Setiap unit kereta baru ini melalui serangkaian uji coba dan evaluasi menyeluruh sebelum melayani penumpang. Uji coba ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa seluruh sarana yang baru datang memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan tinggi. Ini adalah bagian dari sejarah penting KAI dalam investasi terbesar untuk menggantikan sarana lama dengan yang baru, tukas Anne.
Demi melancarkan operasional dan memenuhi standar keselamatan, KAI menempatkan keselamatan dan kenyamanan sebagai prioritas utama dalam setiap proyek pengembangan dan perawatan infrastruktur. Upaya tersebut tak lepas dari upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta untuk menumbuhkan kepercayaan pengguna kereta api di Indonesia terhadap layanan yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan demikian, infrastruktur terowongan yang ada tidak hanya sebatas jalur perjalanan, tetapi juga menjadi saksi bisu kemajuan transportasi kereta api tanah air.