Logistik

BPBD Batang Siapkan Logistik Rp 1,8 Miliar untuk Hadapi Cuaca Ekstrem

BPBD Batang Siapkan Logistik Rp 1,8 Miliar untuk Hadapi Cuaca Ekstrem
BPBD Batang Siapkan Logistik Rp 1,8 Miliar untuk Hadapi Cuaca Ekstrem

Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bersiap menghadapi ancaman cuaca ekstrem dengan menyiapkan logistik penting yang diperkirakan mencapai nilai Rp 1,8 miliar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang telah mempersiapkan bantuan ini sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

Dalam menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG akan terjadi pada awal tahun 2025, BPBD Batang telah memobilisasi berbagai sumber daya penting. Plt Kepala Pelaksana BPBD Batang, Puji Setyowati, menegaskan, "Dana senilai Rp 1,8 miliar kami siapkan menghadapai cuaca ekstrem yang diprediksi akan muncul di awal tahun 2025. Bantuan logistik nantinya akan dimanfaatkan untuk membantu penanganan terhadap korban banjir maupun tanah longsor yang rawan terjadi."

Dana tersebut digunakan untuk menyokong berbagai kebutuhan penanganan bencana. Inventaris yang telah dipersiapkan di antaranya mencakup dana operasional, perahu karet beserta mesinnya, tenda pengungsi berbagai ukuran, dan sembako. Selain itu, BPBD juga menyediakan pompa alkon, gergaji mesin, tower penerangan dengan daya pancar 1.000 watt, serta generator power dengan kapasitas 10 kilowatt. Kesiapan ini menegaskan komitmen BPBD Batang untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk bencana alam.

Lebih jauh, Puji Setyowati menjelaskan bahwa BPBD Batang akan bersinergi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan berbagai instansi terkait serta relawan untuk mendirikan posko kebencanaan. "Rencana kami siapkan mulai Senin (6/1) hingga 60 hari ke depan. Mengingat hasil pantauan BMKG, Kabupaten Batang memiliki sejumlah titik-titik potensi cuaca ekstrem, maka perlu didirikan posko kebencanaan," tandas Puji.

Posko kebencanaan ini diharapkan mampu menjadi pusat koordinasi dan bantuan bagi warga yang terdampak bencana. Masalah bencana yang dihadapi tidak hanya sebatas banjir yang kerap mengancam wilayah pesisir Utara Batang, tetapi juga bencana tanah longsor di kawasan dataran tinggi di bagian selatan kabupaten.

Menyadari akan kompleksitas tantangan yang dihadapi, BPBD Batang tidak bekerja sendiri. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Mohammad Fajeri, menambahkan bahwa bantuan logistik akan disalurkan kepada korban terdampak melalui kerja sama dengan pihak kecamatan setempat, Polsek, serta Koramil. Pelibatan banyak pihak dinilai penting untuk memastikan bantuan dapat terdistribusi dengan cepat dan tepat.

"Untuk makanan siap saji, kami memiliki stok 150 paket. Meskipun demikian tetap harus mendapat dukungan dari APBD dan keterlibatan perusahaan melalui tanggung jawab sosial atau CSR karena tentu membutuhkan bantuan dari banyak pihak," tegas Fajeri.

Menurutnya, keterlibatan perusahaan dan dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat diharapkan. Sumber pendanaan tambahan ini diperlukan mengingat potensi curah hujan yang tinggi dan risiko kerusakan infrastruktur yang bisa datang sewaktu-waktu.

Keseriusan BPBD Batang dalam memitigasi dampak buruk dari cuaca ekstrem ini tercermin dari kesiapan logistik dan perencanaan matang yang melibatkan banyak stakeholder. Koordinasi yang baik serta dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci agar setiap korban bencana dapat segera tertangani dengan baik dan mengurangi dampak negatif yang lebih luas.

Dengan persiapan yang matang dan kerja sama dari berbagai elemen, diharapkan Kabupaten Batang mampu mengurangi risiko dan dampak buruk dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi. Komitmen dari BPBD dan semua pihak terkait menjadi ujung tombak dalam upaya menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index