Perbankan

Industri Perbankan Optimistis Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025 di Tengah Tantangan Global

Industri Perbankan Optimistis Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025 di Tengah Tantangan Global
Industri Perbankan Optimistis Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025 di Tengah Tantangan Global

Jakarta – Di tengah ancaman pelemahan ekonomi global, industri perbankan Indonesia menunjukkan optimisme yang kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025. Keyakinan ini disampaikan dalam CEO Forum 2025 yang bertajuk "Banking Beyond Growth: Powering a Sustainable and Inclusive Economy for 2025 Onward," yang diselenggarakan di Jakarta oleh Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) dan Ikatan Bankir Indonesia.

Optimisme tersebut didasarkan pada berbagai inisiatif strategis yang dicanangkan oleh pelaku industri perbankan, termasuk penguatan penciptaan lapangan pekerjaan dan kontribusi dalam sektor pangan dan perumahan. Tiga sektor ini dinilai memiliki hubungan erat dengan keberlanjutan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi nasional, Kamis, 23 Januari 2025.

Wakil Ketua Umum Perbanas dan Presiden Direktur Super Bank Indonesia, Tigor M Siahaan, menjelaskan pentingnya peran sektor perbankan dalam memfasilitasi penciptaan lapangan kerja. "Industri perbankan harus menjadi mesin penggerak dalam penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, kita dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif," ujar Tigor dalam diskusi tersebut.

Bank-bank di Indonesia diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Sektor pangan dianggap sebagai salah satu pilar utama yang membutuhkan dukungan finansial yang kuat guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan. "Ketahanan pangan adalah prioritas. Bank harus hadir dengan pembiayaan yang efektif untuk mendukung produksi dan distribusi pangan yang lebih efisien," tambah Tigor.

Selain sektor pangan, industri perbankan juga diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mendukung sektor perumahan. Dengan permintaan hunian yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi, perbankan memiliki peran penting dalam menyediakan skema pembiayaan yang terjangkau bagi masyarakat. "Sektor perumahan adalah sektor yang tidak bisa diabaikan. Penyediaan perumahan yang layak adalah salah satu cara mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi," kata Tigor.

CEO Forum 2025 tidak hanya menjadi ajang diskusi tetapi juga wadah untuk merumuskan strategi-strategi konkret yang dapat diimplementasikan oleh bank-bank nasional. Hal ini penting mengingat tantangan yang dihadapi tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari dinamika global yang penuh volatilitas.

Para pelaku industri sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mencapai target-target pertumbuhan tersebut. "Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah formula yang tepat untuk menciptakan hasil yang berkelanjutan dan inklusif," ungkap Tigor.

Pembicara dalam forum juga menyebutkan pentingnya inovasi digital dalam menjawab tantangan di masa depan. Teknologi keuangan atau fintech dipandang mampu meningkatkan efisiensi sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan.

Fokus pada inklusi keuangan tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendigitalisasi ekonomi. Dengan semakin banyak masyarakat yang tercakup dalam sistem keuangan formal, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan lebih cepat dan merata.

Secara keseluruhan, industri perbankan memposisikan diri sebagai mitra strategis bagi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan visi ekonomi 2025 yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan dukungan kebijakan yang tepat serta inovasi yang terus berkembang, optimisme ini bukanlah tanpa dasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index