Dalam kabar baik bagi masyarakat Buleleng, ketersediaan gas LPG 3 kilogram telah dikonfirmasi dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disampaikan oleh Dewa Made Sudiarta, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi (Disdagperinkop) UKM Kabupaten Buleleng, yang menegaskan bahwa distribusi gas LPG berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

"Sampai saat ini pasokan gas LPG 3 kilogram cukup tersedia, tidak ada gangguan berarti dalam distribusinya," ungkap Dewa Made Sudiarta pada Kamis, 23 Januari 2025.

Pemeriksaan dan pengawasan rutin oleh Disdagperinkop UKM Buleleng dilakukan di seluruh elemen rantai distribusi. Mulai dari pangkalan, agen, hingga Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) memastikan setiap titik distribusi berfungsi dengan optimal untuk menjamin masyarakat terus mendapatkan gas LPG 3 kilogram tanpa kekurangan.

Dalam hal harga, LPG 3 kilogram tetap stabil di tingkat pengecer dengan kisaran harga Rp 20 ribu per tabung. Ini mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga di tengah potensi fluktuasi ekonomi.

Strategi Menyambut Hari Raya

Menjelang hari-hari besar keagamaan, langkah sigap diambil oleh Disdagperinkop UKM Buleleng. Mereka mengajukan penguatan kuota kepada pihak terkait untuk mengantisipasi peningkatan permintaan. "Kami mengajukan peningkatan kuota untuk memastikan pasokan tetap mencukupi, terutama saat hari-hari besar ketika permintaan cenderung meningkat," tambah Dewa Made Sudiarta.

Sebagai bagian dari langkah antisipatif, pemerintah daerah juga mempertimbangkan pengaturan distribusi kuota. Dengan menggulirkan kuota bulan-bulan berikutnya ke depan, kebutuhan masyarakat di masa-masa puncak dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kestabilan pasokan di bulan-bulan berikutnya.

Upaya Pemerintah Daerah dalam Rantai Distribusi

Selain mengamati dan menyesuaikan pasokan, pemerintah daerah Buleleng aktif memantau seluruh rantai distribusi dari pusat hingga distribusi di wilayah Buleleng. Langkah strategis ini bertujuan untuk menjaga agar harga dan ketersediaan LPG 3 kilogram tetap terkendali dan stabil.

"Dengan memantau dan mengawal distribusi dari pusat hingga daerah, kami memastikan bahwa tidak ada keterlambatan atau kelangkaan yang dapat memengaruhi masyarakat," ujar seorang pejabat Disdagperinkop UKM lainnya.

Kesiapan Distributor dan Agen

Para agen dan pangkalan juga menyatakan kesiapan mereka dalam mengantisipasi lonjakan permintaan selama periode peak season. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, mereka memastikan pengisian ulang stok dilakukan secara tepat waktu dan efisien.

"Kerja sama erat dengan pihak pemerintah dan manajemen stok yang baik memungkinkan kami untuk mendukung kebutuhan masyarakat setiap saat," kata salah satu pengelola pangkalan LPG di Buleleng.
 

Membangun Kepercayaan dan Ketahanan Pasokan

Keamanan dan stabilitas pasokan LPG tidak hanya diukur dari kestabilan harga, tetapi juga dari kepercayaan masyarakat terhadap sistem distribusi yang ada. Langkah-langkah proaktif dan komunikasi terbuka antara pemerintah, distributor, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan ini.

Dewa Made Sudiarta menambahkan, “Transparansi dalam pengawasan dan distribusi telah menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan LPG.”

Dengan upaya dan strategi yang dibangun oleh Disdagperinkop UKM Buleleng bersama agen dan distributor, stabilitas ketersediaan gas LPG 3 kilogram di Buleleng dapat terjaga dengan baik. Langkah-langkah antisipatif dan pemantauan ketat terhadap rantai distribusi memastikan bahwa masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa kekhawatiran tentang pasokan gas rumah tangga. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan layanan terbaik kepada warganya, terutama dalam mencukupi kebutuhan pokok seperti LPG.

Kedepannya, berbagai strategi terus dikembangkan untuk menghadapi tantangan distribusi yang semakin kompleks, sembari memastikan agar setiap rumah tangga di Buleleng mendapatkan akses yang mudah dan terjangkau terhadap LPG 3 kilogram.