Pertambangan

Prospek Ekonomi Afrika Selatan Terangkat oleh Sektor Ritel dan Pertambangan: Prediksi PDB Tumbuh di Atas Konsensus

Prospek Ekonomi Afrika Selatan Terangkat oleh Sektor Ritel dan Pertambangan: Prediksi PDB Tumbuh di Atas Konsensus
Prospek Ekonomi Afrika Selatan Terangkat oleh Sektor Ritel dan Pertambangan: Prediksi PDB Tumbuh di Atas Konsensus

Afrika Selatan menunjukkan performa ekonomi yang menjanjikan menjelang akhir tahun 2024, dengan sektor ritel dan pertambangan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Menurut analisis terbaru dari Capital Economics yang dirilis pada hari Rabu, data aktivitas ekonomi untuk November mengindikasikan penguatan di akhir tahun yang didorong oleh kedua sektor ini. Prediksi untuk PDB Afrika Selatan menunjukkan potensi pertumbuhan di atas ekspektasi, mencapai 2,3% pada tahun 2025.

Sebuah laporan terkini mengenai penjualan ritel mengungkapkan peningkatan signifikan dalam sektor ini. Penjualan ritel meningkat 0,8% dari bulan sebelumnya pada bulan November, dan melonjak 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini jauh melampaui ekspektasi pasar yang diperkirakan oleh London Stock Exchange Group, yang hanya memprediksi pertumbuhan sebesar 5,5%. Peningkatan ini terutama dipicu oleh kinerja apik dari para dealer umum dan peritel pakaian. "Kinerja sektor ritel yang kuat ini menjadi indikator positif bagi ekonomi kita, menunjukkan daya beli konsumen yang solid," ujar seorang analis ekonomi dari Capital Economics.

Berbeda dengan sektor ritel, sektor industri, khususnya manufaktur, menghadapi tantangan berat. Data menunjukkan kontraksi sebesar 1,1% dari bulan sebelumnya di bulan November, menghapus keuntungan dari Oktober. Sub-sektor seperti kendaraan bermotor dan logam dasar berada dalam keadaan lemah, menunjukkan perlunya perhatian khusus. Namun demikian, sektor pertambangan mempertahankan posisinya meskipun terjadi penurunan output sebesar 0,2% bulan demi bulan, akibat berkurangnya produksi dari emas, besi, batu bara, dan berlian. "Sektor pertambangan kita menunjukkan ketahanan yang luar biasa, dan ini memberikan fondasi yang kuat bagi perekonomian secara keseluruhan," ungkap seorang ahli pertambangan lokal.

Secara lebih luas, momentum pemulihan ekonomi Afrika Selatan berlanjut. Data kuartalan tiga bulan mencerminkan pertumbuhan PDB yang signifikan. Sektor pertambangan mengalami pertumbuhan 4%, dan penjualan ritel naik 1,4%. Namun, sektor manufaktur mengalami kontraksi sebesar 0,2% selama periode yang sama. Meskipun ada berbagai kinerja di masing-masing sektor, diperkirakan bahwa PDB akan tumbuh sekitar 1% dari kuartal ke kuartal pada kuartal terakhir tahun 2024, bangkit dari kontraksi 0,3% pada kuartal ketiga.

Indikator ekonomi lain juga memberikan pandangan yang umumnya positif. Survei terbaru termasuk PMI ekonomi secara keseluruhan dan indikator kepercayaan bisnis menunjukkan aktivitas ekonomi yang kuat. Namun, tantangan tetap ada, terutama di sektor manufaktur. Pada Desember, PMI manufaktur ABSA/BER mengalami penurunan, menunjukkan perlunya strategi khusus untuk membalikkan tren ini.

Capital Economics juga mengantisipasi bahwa South African Reserve Bank (SARB) memiliki kesempatan untuk melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut demi merangsang pertumbuhan. Inflasi yang lebih rendah dari perkiraan pada bulan Desember mendukung pandangan ini. Sebuah pemangkasan suku bunga repo sebesar 150 basis poin menjadi 6,25% di akhir tahun dianggap sebagai langkah strategis untuk mendorong konsumsi dan investasi. "Peluang pelonggaran kebijakan moneter sekarang terbuka lebar, dan kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin," ujar seorang ekonom terkemuka.

Melihat ke depan, proyeksi untuk tahun 2025 tetap optimis. Pertumbuhan PDB diperkirakan mencapai 2,3%, didukung oleh perbaikan dalam sektor listrik dan logistik, serta pemulihan di bidang pertanian. Meski demikian, pertumbuhan berkelanjutan di atas 2% diperkirakan akan menjadi tantangan. Disiplin fiskal yang ketat dan isu-isu struktural yang lebih luas masih menjadi hambatan. Capital Economics memberikan peringatan agar tetap waspada terhadap faktor-faktor ini. "Untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, reformasi struktural yang mendalam diperlukan," kata seorang analis kebijakan ekonomi dari Capital Economics.

Dalam kesimpulannya, meskipun ada tantangan yang signifikan, prospek ekonomi Afrika Selatan menuju tahun 2025 terlihat cerah, dengan sektor ritel dan pertambangan sebagai andalan utama. Strategi kebijakan yang tepat serta reformasi struktural akan menjadi kunci untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index