Batu Bara

Harga Batu Bara Terjun Bebas, Industri Bergolak di Tengah Dominasi Energi Surya

Harga Batu Bara Terjun Bebas, Industri Bergolak di Tengah Dominasi Energi Surya
Harga Batu Bara Terjun Bebas, Industri Bergolak di Tengah Dominasi Energi Surya

Pada Rabu, 22 Januari 2025, harga batu bara mengalami penurunan signifikan, menimbulkan berbagai spekulasi terkait masa depan industri ini. Tercatat bahwa perubahan harga ini terjadi seiring data terbaru yang menunjukkan bahwa energi surya untuk pertama kalinya melampaui batu bara dalam bauran listrik Uni Eropa (UE) selama tahun lalu.

Harga Batu Bara Anjlok

Menurut laporan dari pasar, harga batu bara Newcastle untuk pengiriman Januari 2025 mengalami penurunan sebesar US$ 1, kini berada pada posisi US$ 116,75 per ton. Kondisi ini semakin parah bagi kontrak Februari yang mendapatkan koreksi lebih dalam, sebesar US$ 2,45, menjadikannya US$ 122 per ton. Sementara itu, Maret 2025 mencatat penurunan harga sebesar US$ 4,15 menjadi US$ 123,45 per ton.

Pergerakan di Pasar Rotterdam

Tidak hanya Newcastle, harga batu bara di pasar Rotterdam juga mengalami kemerosotan. Kontrak untuk Januari 2025 turun sebesar US$ 3,7 menjadi US$ 108,5. Sedangkan kontrak Februari 2025 melemah lebih lanjut sebesar US$ 4,55, menjadikannya US$ 108,45, dan Maret 2025 mengalami koreksi US$ 3,65 menjadi US$ 108,5.

Energi Surya Mengambil Alih Bauran Energi UE

Perubahan harga batu bara yang signifikan ini sebagian besar dipengaruhi oleh peningkatan penggunaan energi surya di Eropa. Dikutip dari Reuters, energi surya berhasil melampaui batu bara dalam bauran listrik UE pada tahun lalu, di mana kontribusi pembangkit listrik tenaga surya mencapai 11% dari total produksi listrik di kawasan tersebut pada 2024, meningkat dari 9,3% pada 2023.

Menurut data dari lembaga think tank energi Ember, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah UE, kontribusi batu bara turun menjadi kurang dari 10%. Julie McGill, analis energi di Ember, mengatakan, "Perubahan ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan Eropa menuju penggunaan energi bersih dan menandakan akhir dari dominasi batu bara dalam pembangkitan listrik."

Rusia Menghadapi Kebangkrutan di Industri Batu Bara

Di sisi lain, situasi di Rusia menunjukkan adanya ancaman kebangkrutan massal di sektor batu bara. Setelah invasi ke Ukraina, Rusia menghadapi tantangan besar, dengan banyak perusahaan tambang batu bara yang terancam bangkrut. Pemerintah Rusia telah menunjuk Vnesheconombank untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan tersebut.

Sebuah laporan dari Kommersant menyebut bahwa otoritas Rusia kini merancang langkah penyelamatan bagi industri batu bara, termasuk antisipasi kebangkrutan besar-besaran. Berbagai kementerian dan Layanan Pajak Federal dikerahkan untuk menyokong perusahaan tambang yang sedang berjuang.

Kerugian di Tengah Lesunya Permintaan

Perusahaan batu bara Rusia telah mengalami kerugian besar, mencapai US$ 850 juta dalam sepuluh bulan pertama tahun lalu. Banyak dari perusahaan ini kini terancam menghadapi tantangan pajak dan kewajiban sosial yang meningkat. Para pelaku industri memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan kecil mungkin tidak mampu bertahan menghadapi tekanan ekonomi yang ada.

"Ini adalah badai sempurna bagi sektor batu bara Rusia," kata Alexander Ivanov, seorang analis energi independen. "Permintaan menurun, sanksi internasional ketat, dan tarif transportasi meningkat — semuanya menambah tekanan pada perusahaan tambang."

Konsekuensi Ekonomi dari Kondisi Terkini

Saat ini, harga batu bara termal berada di bawah biaya produksi, dengan harga jual sekitar US$ 35 per ton, yang jauh dari ketidakcukupan di beberapa wilayah Rusia barat laut. Kondisi ini memaksa banyak perusahaan untuk mengurangi produksi, kecuali bagi mereka yang menambang batu bara kokas atau yang memiliki logistik efisien.

Dalam jangka panjang, situasi ini dapat mempercepat peralihan menuju energi terbarukan di seluruh dunia, termasuk di Rusia yang kini tengah mencari solusi untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara. Pada saat yang sama, Uni Eropa terus memperkuat pendekatannya terhadap energi bersih sebagai bagian dari komitmennya untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target iklim yang lebih ambisius.

Dengan situasi yang berkembang cepat dan kompleks ini, masa depan industri batu bara global sepertinya akan bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar energi dan kebijakan lingkungan yang lebih ketat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index