GROBOGAN - Upaya pemulihan jalur kereta api yang ambles di Grobogan, Jawa Tengah terus dipercepat oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Imbas dari banjir yang melanda kawasan tersebut, PT KAI mengerahkan ratusan pekerja untuk memperbaiki jalur perlintasan vital Semarang-Surabaya yang terhambat. Pihak PT KAI menargetkan bahwa jalur ini dapat digunakan setidaknya satu jalur pada hari ini.

Di lapangan, ratusan pekerja terlihat bekerja siang dan malam melakukan perbaikan di lokasi yang terkena dampak aliran sungai di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Jalur kereta api ini sempat rusak parah akibat banjir yang terjadi pada hari Kamis, 23 Januari 2025.

Humas PT KAI Daop IV Semarang, Franoto Wibowo, mengungkapkan bahwa perbaikan ini dilakukan dengan memaksimalkan tenaga kerja dari dalam dan luar perusahaan. "Ratusan petugas sarana prasarana dari KAI Daop IV Semarang dengan tenaga bantuan eksternal dikerahkan untuk menangani kondisi imbas luapan air di kilometer 32+5/7," jelas Franoto, seraya menambahkan bahwa operasi perbaikan ini berlangsung intensif selama 24 jam guna memastikan jalur segera bisa berfungsi kembali.

Material Perbaikan Mencapai Ribuan Meter Kubik

Upaya perbaikan yang dilakukan melibatkan penataan balok kayu dan besi serta pengangkutan material tanah urug dan batu kricak. Hingga kini, sekitar 3.800 meter kubik batu kricak telah digunakan untuk menstabilkan jalur yang rusak. "Juga telah dilakukan pengisian atau pengeceran batu kricak kurang lebih sebanyak 3.800 meter kubik, juga kita pasang perancah besi agar kondisi di lokasi bisa dilalui kereta api," tambah Franoto.

Franoto menargetkan bahwa perbaikan setidaknya memungkinkan satu jalur untuk dilalui kereta dengan kecepatan terbatas. Namun, efektivitas perbaikan ini sangat bergantung pada kondisi cuaca di lapangan. "Estimasi hari ini satu jalur yaitu jalur hulu bisa dilalui dengan kecepatan terbatas. Semoga tidak hujan dulu," ujarnya.

Dampak Banjir terhadap Perjalanan Kereta

Banjir di Grobogan tak hanya berdampak pada rusaknya infrastruktur jalur kereta, tetapi juga mempengaruhi perjalanan kereta api yang terpaksa dialihkan. Selama proses perbaikan berlangsung, perjalanan kereta api yang seharusnya melalui Grobogan harus memutar melewati jalur selatan via Solo. Alterasi rute ini diambil sebagai langkah antisipasi agar pengoperasian layanan kereta api tetap berlanjut meski terjadi gangguan di jalur utama.

Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem

PT KAI juga sedang mempersiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat menghambat proses perbaikan. Kondisi lapangan memaksa tim di lokasi untuk terus melakukan monitoring dan penanggulangan agar banjir susulan tidak mengganggu struktur yang tengah diperbaiki.

Meskipun PT KAI telah berupaya meminimalkan dampak banjir melalui berbagai cara, termasuk pengalihan rute dan percepatan perbaikan, perjalanan para penumpang tetap memerlukan adaptasi terhadap perubahan ini. Pihak PT KAI akan terus memberikan informasi terkini seputar kondisi jalur dan perubahan jadwal perjalanan kepada masyarakat untuk menghindari kebingungan.

Franoto menutup dengan harapan cuaca akan bersahabat agar perbaikan dapat diselesaikan sesuai target. "Kami berharap cuaca mendukung sehingga pengerjaan dapat segera selesai, dan jalur kereta bisa segera normal kembali," katanya.

Dengan penanganan yang sigap, diharapkan jalur perlintasan yang baik dan aman dapat segera disiapkan kembali agar pelayanan transportasi kereta api di wilayah ini dapat berlangsung normal dan kembali melayani masyarakat dengan baik.