Peluang bisnis coklat untuk Lebaran memiliki prospek yang sangat cerah dan menjadi pilihan menarik bagi banyak pelaku usaha.
Coklat merupakan camilan yang digemari oleh banyak kalangan, terutama anak-anak. Hal ini membuat peluang bisnis coklat untuk Lebaran semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak pebisnis yang memilih untuk menjual berbagai varian coklat, seperti kurma coklat, kastengel coklat, coklat lumer, dan coklat almond.
Dengan bahan yang mudah didapat dan proses pembuatan yang sederhana, peluang bisnis coklat untuk Lebaran bisa menjadi pilihan yang menguntungkan.
Peluang Bisnis Coklat untuk Lebaran
Peluang bisnis coklat saat Lebaran bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan jika kamu tertarik memulai usaha kue kering. Coklat menawarkan banyak kemungkinan untuk dikreasikan menjadi hampers unik yang cocok untuk Lebaran.
Beberapa pilihan produk coklat yang bisa dijadikan bisnis meliputi coklat mede, kue coklat kering, coklat chips, semprit coklat, chocolate stick, coklat kenari, kue kering coklat almond keju, coklat kacang, glazur, bola-bola coklat, dan masih banyak lagi.
Selain itu, beberapa pengusaha memilih untuk menjual produk coklat dalam kemasan seperti roka-roka, lagie, atau praline.
Permintaan yang tinggi terhadap produk coklat, terutama menjelang bulan Ramadhan dan H+ Lebaran, menjadikan bisnis ini sangat potensial, khususnya bagi keluarga dengan banyak anggota atau anak-anak.
Oleh karena itu, bisnis coklat bisa menjadi salah satu pilihan usaha yang menguntungkan setelah produk kue tradisional seperti kastengel dan nastar.
Begitu juga dengan permintaan coklat pada saat Valentine, yang menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk coklat. Jika kamu tertarik memulai bisnis coklat, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Coklat rentan terhadap panas, jadi penting untuk memperhatikan kemasan dan pengiriman agar coklat tidak meleleh.
- Proses produksi aneka kue kering coklat bisa dilakukan di rumah.
- Gunakan silica gel untuk menjaga kelembaban dan mencegah kue berjamur.
- Usaha coklat ini bisa dipasarkan secara online melalui media sosial atau marketplace.
- Harga coklat batangan cukup mahal, jadi pastikan mencari supplier yang tepat agar biaya produksi tetap terjangkau.
- Coklat memiliki masa kedaluwarsa yang relatif lama, sehingga bisa dijual hingga beberapa minggu menjelang Lebaran.
- Pilih bahan berkualitas dan hindari penggunaan coklat oplosan demi kesehatan konsumen.
Cara Memulai Bisnis Coklat untuk Lebaran
1. Tentukan jenis produk coklat yang akan dipilih
Selama bulan Ramadhan, banyak pelaku bisnis yang menawarkan berbagai olahan coklat dengan beragam varian. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan saat memulai bisnis coklat untuk Lebaran.
Tentukan jenis produk coklat yang akan diproduksi, seperti coklat kiloan (sebagai bahan dasar utama), berbagai jenis kue kering berbahan coklat, atau permen coklat instan yang diproduksi pabrik, lalu dijual kembali dengan pengemasan yang menarik, seperti menggabungkan beberapa jenis dalam satu wadah.
Keputusan ini penting karena akan mempengaruhi besarnya modal yang dibutuhkan dan strategi bisnis yang harus dijalankan.
2. Pahami sifat dan proses pembuatan coklat
Industri makanan dan minuman saat ini terus berkembang, termasuk dalam hal coklat compound, yaitu coklat batangan olahan yang sering digunakan oleh pengusaha untuk membuat berbagai kue karena tahan terhadap suhu ruang yang cenderung hangat.
Proses pembuatan coklat sendiri bisa dibilang tidak mudah, meskipun terlihat sederhana.
Coklat terbuat dari biji kakao yang melalui proses fermentasi, pengeringan, penyortiran, pemanggangan, dan pemisahan berdasarkan kualitasnya, sebelum akhirnya digiling menjadi pasta atau batang coklat.
Oleh karena itu, sebagai pengusaha coklat kiloan, penting untuk memahami dan mempelajari teknik produksi coklat guna menjaga kualitas produk yang akan disajikan kepada pelanggan.
Namun, jika kamu berencana untuk menjalankan bisnis rumahan dengan memproduksi kue kering berbahan coklat, pastikan memilih coklat compound atau batangan yang berkualitas tinggi.
3. Persiapkan peralatan yang tepat
Untuk memulai bisnis coklat saat Lebaran, kamu memerlukan peralatan yang memadai. Usaha rumahan ini tidak bisa hanya mengandalkan peralatan dapur standar. Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan untuk mendukung produksi coklat antara lain:
- Oven (gas, listrik, atau tangkring) yang disesuaikan dengan kapasitas produksi
- Cetakan coklat atau cetakan dengan berbagai bentuk karakter
- Alat untuk menggerus atau menyerut coklat
- Mesin untuk melelehkan coklat
- Piping bag atau plastik segitiga untuk dekorasi
- Kotak penyimpanan bahan baku dan peralatan lainnya
4. Ciptakan bentuk dan tampilan yang menarik
Tampilan yang menarik akan membuat produk coklatmu lebih menggoda bagi pelanggan. Bentuk coklat yang bisa dipilih, seperti bulan, bintang, atau buah-buahan, dapat menambah daya tarik.
Namun, agar coklat yang kamu buat memiliki ciri khas yang berbeda, pastikan untuk melakukan eksperimen terlebih dahulu, baik dari segi bentuk maupun rasa. Hal ini penting agar pelanggan merasa puas dengan produk yang kamu tawarkan.
Mengingat coklat adalah salah satu produk yang paling laris di platform seperti Tokopedia dan Shopee menjelang Lebaran, misalnya coklat mint atau choco mint, kamu bisa memanfaatkan tren ini untuk meningkatkan penjualan.
5. Pelajari teknik pengemasan
Setelah kamu mulai menjalankan bisnis coklat untuk Lebaran, kamu perlu mempersiapkan diri jika ada permintaan dalam jumlah besar, termasuk dari luar kota.
Karena coklat adalah bahan makanan yang mudah meleleh dan rusak, penting untuk mempelajari cara mengemas produk dengan aman agar tetap utuh sampai tujuan.
Terlebih lagi, jika yang dikirim adalah kue kering berbahan coklat, risiko produk rusak, remuk, atau hancur selama pengiriman cukup tinggi.
Oleh karena itu, pengemasan yang tepat sangat penting untuk memastikan produk sampai dalam kondisi baik.
Analisis Bisnis Bisnis Coklat untuk Lebaran
1. Biaya investasi barang tetap
- Kompor: Rp355.000
- Oven gas LPG Galvalum: Rp1.683.000
- Kotak penyimpanan bahan baku: Rp180.000
- Lain-lain: Rp1.000.000
- Total biaya investasi barang: Rp3.218.000
2. Bahan baku utama
- Coklat compound 13 batang: Rp500.000
- Telur ayam 2 kg: Rp52.000
- Tepung terigu 3 kg: Rp33.000
- Mentega 3 kg: Rp51.000
- Margarin 2 kg: Rp20.000
- Gula pasir 2 kg: Rp26.000
- Susu bubuk 1 box: Rp45.000
- Total biaya variabel: Rp727.000
3. Biaya operasional
Untuk biaya operasional usaha rumahan biasanya meliputi listrik dalam satu bulan Rp400.000
4. Masa penyusutan atau depresiasi
Setiap barang tetap memiliki masa penyusutan atau nilai guna yang akan berkurang performanya karena setiap hari digunakan. Jadi kalau dibuat perkiraan, berikut rinciannya:
- Penyusutan kompor 5 tahun, jadi 1/60 (12 bulan x 5) x Rp355.000 = Rp5.900
- Penyusutan oven gas 7 tahun, jadi 1/84 x Rp1.683.000 = Rp20.000
- Penyusutan kotak penyimpanan bahan 10 tahun, jadi 1/120 x Rp180.000 = Rp1.500
5. Pesanan/closing produk
Dengan biaya sebesar itu, kamu bisa memproyeksikan jika satu hari mendapat pesanan 20 toples kue kering berbahan coklat dengan harga per toplesnya Rp40.000,00.
Maka, omzet yang diperoleh adalah 20 x Rp40.000 = Rp800.000,00 per hari. Artinya, dalam satu bulan omzet dari kue kering berbahan coklat ini Rp800.000 x 30 = Rp24.000.000,00
6. Pengembalian modal
Kalau omzet satu bulan bisnis coklat untuk lebaran tersebut mencapai Rp60 juta, sementara biaya investasi barang tetap Rp3.218.000, maka perhitungannya:
Biaya investasi/Keuntungan Penjualan
Rp3.218.000/Rp24.000.000 = 1, 34.
Pengembalian modal yang kamu dapatkan adalah sekitar 1,34 dengan omzet Rp24.000.000 per bulan.
Sebagai penutup, dengan persiapan yang matang, peluang bisnis coklat untuk Lebaran bisa menjadi usaha yang menguntungkan dan menarik untuk dijalankan.