Saham Bank Mandiri Terus Diburu Investor Meski Alami Tekanan Jual Asing

Selasa, 14 Januari 2025 | 14:37:37 WIB
Saham Bank Mandiri Terus Diburu Investor Meski Alami Tekanan Jual Asing

Jakarta - Saham sektor perbankan masih menjadi primadona bagi investor meskipun mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Salah satu yang menarik perhatian adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), yang merupakan bagian dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar di Indonesia.

Meskipun harga saham Bank Mandiri mengalami koreksi sepanjang tahun 2024, minat investor tampak tidak surut. Data menunjukkan bahwa saham Bank Mandiri menjadi salah satu yang paling banyak dijual oleh investor asing sepanjang tahun 2024, dengan nilai mencapai Rp139 triliun. Koreksi ini menyebabkan harga saham Bank Mandiri turun sebesar 5,79% selama tahun tersebut, Selasa, 14 Januari 2025.

Pergerakan harga saham BMRI mencerminkan tren bearish, dengan penurunan hingga 6,41% ke level Rp5.450 pada perdagangan intraday Selasa, 14 Januari 2025. Meskipun mengalami tekanan jual, investor domestik tampak memanfaatkan situasi ini untuk mengakumulasi saham.

Sekitar akhir tahun ini, saham-saham perbankan secara umum mengalami tekanan akibat arus modal asing yang keluar dari Indonesia. Pemilihan kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat diduga menjadi salah satu penyebab percepatan arus modal asing keluar, mengingat penguatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang global.

Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa selama periode 6-9 Januari 2025, investor asing mencatatkan jual neto sebesar Rp4,38 triliun. Jumlah ini terdiri dari jual neto Rp1,92 triliun di pasar saham, jual neto Rp2,90 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan, sedikit mengejutkan, ada beli neto Rp0,44 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun berjalan hingga 9 Januari 2025, secara kumulatif investor asing mencatatkan jual neto Rp1,10 triliun di pasar saham. Namun, ada aksi beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,83 triliun dan beli neto Rp2,67 triliun di SRBI, menunjukkan adanya dinamika dan strategi investasi yang beragam dari investor asing di tengah tekanan global.

Di tengah keterpurukan yang dialami oleh saham BMRI, menariknya, jumlah pemegang saham Bank Mandiri justru memperlihatkan tren peningkatan. Hingga akhir 2024, tercatat pemegang saham BMRI meningkat menjadi 194.709 investor, naik sebesar 15.806 investor dibandingkan periode bulan sebelumnya. Fakta ini menggambarkan kepercayaan investor lokal terhadap fundamental kuat Bank Mandiri.

Salah satu analis pasar modal, Andi Hasan, menilai bahwa kepercayaan investor domestik dapat menjadi pondasi stabilitas yang baik untuk saham Bank Mandiri. "Meskipun terjadi aksi jual besar oleh investor asing, investor domestik tampaknya melihat kesempatan dalam tekanan ini dan memanfaatkan harga saham yang lebih rendah," ujar Andi.

Peningkatan jumlah investor domestik ini mungkin juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri serta kondisi makroekonomi Indonesia yang masih menjanjikan.

Dengan demikian, saham Bank Mandiri dapat tetap menjadi perhatian para pelaku pasar ke depan. Meski menghadapi tantangan dari arus modal asing, fundamental yang kuat dan kepercayaan investor lokal diharapkan mampu mendukung pergerakan positif saham ini.

Bank Mandiri dan para pelaku pasar kini mengantisipasi langkah-langkah stabilisasi, baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia, untuk mendorong arus masuk investasi kembali ke pasar domestik. Upaya ini dapat menjadi katalis bagi perbankan untuk kembali berjaya di tahun-tahun mendatang.

Terkini