Dirjen KAI: Status Penutupan Stasiun Karet Masih dalam Pengkajian Mendalam

Kamis, 09 Januari 2025 | 09:08:29 WIB
Dirjen KAI: Status Penutupan Stasiun Karet Masih dalam Pengkajian Mendalam

JAKARTA - Kontroversi mengenai penutupan Stasiun Karet di Jakarta Pusat terus berkembang seiring dengan penegasan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, yang menyatakan bahwa definisi dari "penutupan" stasiun tersebut masih belum jelas. Ini muncul di tengah spekulasi publik mengenai nasib stasiun yang digunakan oleh ribuan penumpang setiap harinya.

"Definisi ditutup itu, kita belum 'clear'. Definisi itu tidak difungsikan, kita belum 'clear' definisi ditutup itu," ujar Risal setelah menghadiri rapat terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jakarta, Rabu. Risal menegaskan bahwa keputusan apakah Stasiun Karet akan secara resmi ditutup atau hanya tidak difungsikan masih memerlukan kajian menyeluruh.

Dalam diskusi tersebut, disebutkan bahwa Kementerian Perhubungan saat ini sedang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), serta melibatkan masyarakat setempat dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan pengkajian lebih lanjut. "Kami masih kaji kemungkinannya, kemudahan bagi masyarakat. Artinya dengan KAI, dengan masyarakat setempat. Kita sedang pelajari itu," tambah Risal.

Sebelumnya, Kereta Api Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter, pengelola kereta Commuter Line menuju Bandara Soekarno-Hatta, menyatakan bahwa operasional Stasiun Karet tidak akan ditutup dalam waktu dekat. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa rencana integrasi antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City masih dalam tahap kajian dan membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait. “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” ungkap Joni.

Selain mempertimbangkan penutupan, KAI Commuter juga tengah meningkatkan fasilitas di Stasiun BNI City untuk memastikan kenyamanan penumpang. Langkah ini termasuk memperbaiki selasar pelindung bagi pejalan kaki dari cuaca ekstrem serta membangun area bagi pelaku usaha lokal untuk mendukung UMKM. Semua ini bagian dari persiapan pengintegrasian antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City yang berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta.

Sebagian penumpang dan pengguna KRL sendiri telah mengekspresikan kekhawatirannya terkait rencana penutupan ini. Penutupan dianggap dapat mendisrupsi rutinitas perjalanan mereka, mengingat Stasiun Karet adalah titik penting dalam jaringan transportasi komuter Jakarta.

Pengkajian penutupan stasiun ini juga mempertimbangkan faktor keselamatan operasional serta upaya memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta. Dengan pengintegrasian yang direncanakan, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kenyamanan perjalanan bagi para penumpang.

Keputusan penutupan atau pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City diharapkan dapat menjadi solusi win-win bagi semua pihak. "Kalau integrasi, iya. Sudah pasti itu. Sekarang pun terintegrasi. Tapi kalimat tutup itu nanti kita bicarakan," jelas Risal mengenai kemungkinan integrasi.

Hingga saat ini, belum ada batas waktu resmi kapan keputusan akhir akan diambil. Meski demikian, pihak Kementerian Perhubungan dan KAI Commuter terus membuka komunikasi dengan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan mempertimbangkan kepentingan publik.

Dalam perkembangan ini, masyarakat dan pengguna KRL berharap bahwa keputusan apapun yang diambil pemerintah dapat memberikan solusi transportasi yang lebih baik, aman dan efisien, tanpa menimbulkan kesulitan bagi pengguna setia KRL. Dengan demikian, dialog antara pemerintah, pengelola dan pengguna layanan menjadi kunci dalam mencapai solusi yang optimal.

Terkini