Pasar Komoditas: Penurunan Harga Minyak Mentah, Kenaikan Harga Batu Bara, dan Dinamika Lainnya

Jumat, 17 Januari 2025 | 09:30:13 WIB
Pasar Komoditas: Penurunan Harga Minyak Mentah, Kenaikan Harga Batu Bara, dan Dinamika Lainnya

Industri komoditas dunia mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa hari terakhir. Harga minyak mentah menunjukkan penurunan, sementara batu bara mengalami kenaikan. Selain itu, komoditas lain seperti minyak kelapa sawit (CPO), nikel, dan timah juga mengalami perubahan harga. Berikut adalah laporan rinci mengenai dinamika pasar komoditas tersebut.

Minyak Mentah: Penurunan Harga di Tengah Ketegangan Politik

Pada hari Jumat, 17 Januari 2025, harga minyak mentah Brent mengalami penurunan sebesar USD 0,74 atau 0,9 persen, sehingga mencapai USD 81,29 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat sebesar USD 1,36 atau 1,7 persen menjadi USD 76,8 per barel. Penurunan harga minyak mentah ini terjadi di tengah kesepakatan gencatan senjata yang baru-baru ini dicapai di Gaza antara Israel dan Hamas.

Situasi geopolitik ini juga dipengaruhi oleh kemungkinan milisi Houthi mengumumkan penghentian serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Sebelumnya, serangan-serangan tersebut sempat mengganggu pasokan global minyak karena perusahaan-perusahaan harus menempuh jalur lebih jauh melalui Afrika Selatan. John Kilduff, mitra Again Capital di New York, menyatakan, "Perkembangan Houthi dan gencatan senjata di Gaza membantu kawasan tersebut tetap tenang, mengurangi sebagian premi keamanan dari harga minyak."

Investor juga memperhatikan data ekonomi Amerika Serikat yang berperan dalam mempengaruhi harga minyak mentah. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan eceran di negara tersebut meningkat pada bulan Desember. Hal ini disebabkan oleh tingginya pembelian kendaraan bermotor dan barang-barang lainnya oleh rumah tangga, menunjukkan adanya permintaan yang kuat dalam perekonomian AS.
 

Kenaikan Harga Batu Bara di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Sementara minyak mentah menunjukkan fluktuasi, harga batu bara justru mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari bursa ICE Newcastle di Australia, harga batu bara untuk kontrak pengiriman Januari 2025 naik 0,22 persen pada perdagangan Kamis, 16 Januari 2025, mencapai USD 114,70 per ton. Kenaikan harga ini menunjukkan adanya permintaan yang stabil, meskipun perlambatan ekonomi global dapat mempengaruhi prospek permintaan energi fosil di masa depan.

Minyak Kelapa Sawit: Penurunan di Pasar CPO

Berbeda dengan batu bara, minyak kelapa sawit (CPO) mengalami penurunan harga. Berdasarkan data dari situs tradingeconomics, harga CPO turun 1,79 persen menjadi MYR 4.284 per ton. Penurunan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk perubahan kebijakan di negara-negara produsen utama serta fluktuasi dalam permintaan global.

Harga Nikel dan Timah: Tren yang Beragam di Pasar Logam

Di pasar logam, harga nikel mencatatkan kenaikan. Berdasarkan data dari London Metal Exchange (LME), harga nikel naik 0,71 persen menjadi USD 15.963 per ton. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan permintaan industri terhadap nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik, yang menunjukkan prospek pertumbuhan yang solid dalam jangka panjang.

Sementara itu, harga timah mengalami sedikit penurunan, mencatatkan penurunan 0,05 persen menjadi USD 29.576 per ton. Penurunan ini dipengaruhi oleh fluktuasi permintaan dan penawaran global serta kondisi industri elektronik yang menjadi konsumen utama timah.

Fluktuasi Pasar Komoditas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Fluktuasi harga komoditas ini mencerminkan dinamika kompleks dari faktor-faktor ekonomi dan geopolitik yang mempengaruhi pasar global. Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai ketegangan politik dan perlambatan ekonomi, beberapa komoditas seperti nikel menunjukkan prospek yang positif, sementara yang lain seperti minyak, batu bara, CPO, dan timah menghadapi tantangan yang berbeda.

Investor dan pelaku industri perlu terus memantau perkembangan ini dengan seksama untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan kondisi pasar terbaru. Dengan demikian, mereka dapat menavigasi tantangan dan peluang yang ada di pasar komoditas global yang terus berubah.

Terkini