Jakarta - PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) menjalin kolaborasi strategis guna mendukung pengelolaan portofolio investasi serta memperkuat perkembangan pasar modal Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menciptakan ekosistem pasar modal yang inklusif dan lebih ramah bagi seluruh pelaku pasar, Selasa, 7 Januari 2025.
Direktur Utama PHEI, M. Kadhafi Mukrom, mengungkapkan bahwa inisiatif ini didasari oleh komitmen bersama dalam memajukan pasar modal melalui pengimplementasian inovasi, teknologi, dan edukasi. "Kolaborasi ini mencerminkan visi kami untuk terus berinovasi demi mendukung investor dengan menyediakan data yang akurat, relevan, dan terpercaya. Ini adalah langkah penting untuk memajukan pasar modal Indonesia," ujar Kadhafi dalam keterangan resminya.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, PHEI memperkenalkan fitur baru, Liquidity Score dalam aplikasi TheNewBIPS. Fitur ini memberikan akses kepada pengguna untuk menilai likuiditas transaksi suatu obligasi, yang akan membantu investor dalam memilih obligasi aktif yang diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini diharapkan dapat menjadi panduan yang jelas bagi investor dalam membuat keputusan investasi.
Di sisi lain, BEI meluncurkan fitur Bond Market Information melalui aplikasi IDXMobile. Fasilitas ini memberikan data komprehensif terkait pasar obligasi, termasuk harga, volume perdagangan, dan indikator pasar lainnya. Fitur ini dikembangkan atas kolaborasi erat antara BEI dan PHEI.
Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa (AB) BEI, Irvan Susandy, memberikan pandangan bahwa fitur ini akan meningkatkan transparansi dan inklusivitas pasar modal Indonesia. "Pengguna IDXMobile kini bisa mendapatkan informasi obligasi yang lebih lengkap dan akurat. Fitur ini memungkinkan investor untuk memantau perdagangan obligasi secara real-time dengan pengalaman pengguna yang lebih baik," jelas Irvan.
Lebih lanjut, Irvan menekankan pentingnya inovasi dan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam pasar modal. "Kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem pasar modal yang kuat, berkelanjutan, dan siap menghadapi era transformasi digital," tambahnya.
Kerja sama ini juga mendapat dukungan penuh dari AMII sebagai asosiasi yang memayungi berbagai manajer investasi di Indonesia. Dalam pernyataannya, AMII menyebutkan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat posisi pasar modal Indonesia di mata investor domestik maupun internasional. Melalui edukasi dan penyediaan informasi yang komprehensif, AMII berharap dapat mendorong partisipasi aktif dari segala lapisan masyarakat di pasar modal.
Penguatan dan pengembangan pasar modal tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah investor, tetapi juga pada kualitas keputusan investasi yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Melalui fitur-fitur baru yang diperkenalkan, baik PHEI maupun BEI berharap dapat meningkatkan literasi finansial serta kemampuan analisis investor di tanah air.
Dengan adanya Liquidity Score dan Bond Market Information, investor diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data pasar terkini. Langkah ini sejalan dengan tujuan jangka panjang untuk menumbuhkan iklim investasi yang kondusif dan progresif.
Kerja sama antara PHEI, BEI, dan AMII ini menjadi contoh nyata bagaimana stakeholder pasar modal dapat bekerja bersama untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Dengan dukungan teknologi terbaru, pasar modal Indonesia berpotensi untuk berkembang lebih pesat dan kompetitif di kancah global.
Dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi, kolaborasi menjadi kunci untuk menghadirkan layanan yang lebih baik dan relevan bagi para pelaku pasar. Dengan pemanfaatan teknologi dan inovasi, diharapkan pasar modal Indonesia bisa terus tumbuh dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian nasional.