KAI Kerahkan Segala Sumber Daya untuk Pulihkan Jalur Kereta Api di Grobogan Usai Banjir: Targetkan Normalisasi Sesegera Mungkin

Kamis, 23 Januari 2025 | 11:10:10 WIB
KAI Kerahkan Segala Sumber Daya untuk Pulihkan Jalur Kereta Api di Grobogan Usai Banjir: Targetkan Normalisasi Sesegera Mungkin

GROBOGAN - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang sedang berupaya keras memulihkan jalur kereta api yang rusak akibat banjir di Kabupaten Grobogan. Luapan air yang melanda kawasan ini menyebabkan gangguan di Km 32+5/7, antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati.

Sejak banjir terjadi pada tanggal 21 Januari 2025, KAI Daop 4 Semarang tak henti-hentinya melakukan berbagai upaya pemulihan. "Kami terus melakukan berbagai langkah optimal untuk memperbaiki kondisi jalur. Penanganan ini bertujuan agar jalur dapat segera normal dan dapat dilalui oleh kereta api kembali," ujar Franoto Wibowo, Manager Humas Daop 4 Semarang, pada tanggal 23 Januari 2025.

Langkah-langkah Penanganan Jalur

KAI Daop 4 Semarang telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk memperbaiki jalur kereta agar kembali normal. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan:

1. Perbaikan dan Penguatan Konstruksi Tubuh Baan Jalan Rel:
Tim teknis KAI melakukan perbaikan dan penguatan pada struktur badan jalan rel. Hal ini dilakukan guna memastikan stabilitas jalur tetap terjaga, mengingat jalur tersebut harus mampu menahan beban kereta secara aman. Proses ini mencakup perbaikan tanah dasar dan penambahan material konstruksi.

2. Pemasangan Perancah Besi:
Untuk menstabilkan area terdampak banjir, KAI memasang perancah besi sebagai penopang sementara. Langkah ini vital untuk mencegah pergeseran atau penurunan jalur rel selama proses perbaikan berlangsung.

3. Pengeceran Batu Kricak:
KAI juga menyebarkan kembali batu kricak, atau ballast, yang berfungsi sebagai penyangga rel. Ini penting dilakukan untuk memastikan kekuatan dan kestabilan rel pasca luapan air yang melanda.

4. Pemasangan Trucuk Menggunakan Besi Rel:
Dalam upaya memperkuat area sisi jalan rel yang terdampak erosi akibat luapan air, trucuk atau tiang pancang dari material besi rel turut dipasang. Langkah ini diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut yang dapat terjadi akibat erosi.

5. Penambahan Sirtu (Pasir dan Batu):
KAI menambahkan material sirtu pada jalur yang mengalami penurunan atau pengikisan. Penambahan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi dasar jalur ke standar keamanan operasional, guna memastikan keselamatan perjalanan kereta api.

Penumpang Terpengaruh Pembatalan Perjalanan

Akibat kerusakan yang terjadi, sejumlah perjalanan kereta api terpaksa dibatalkan. Untuk mengakomodasi para penumpang yang terkena dampak, KAI memberikan pengembalian biaya tiket sebesar 100 persen. Hal ini diharapkan dapat membantu para penumpang yang terdampak sementara waktu sembari menunggu jalur kereta direhabilitasi.

Dukungan dan Komitmen KAI

Upaya KAI ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kelancaran dan keamanan perjalanan kereta api, meskipun harus menghadapi tantangan cuaca yang ekstrem. Dalam kesempatan yang sama, Franoto Wibowo menambahkan, "KAI mengerahkan segala sumber daya yang ada demi pemulihan jalur secepat-cepatnya, dengan harapan layanan kereta api bisa kembali normal dan melayani masyarakat seperti semula."

KAI juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah setempat dan tim ahli, untuk memastikan bahwa proses perbaikan berjalan lancar dan sesuai standar keselamatan. Langkah-langkah yang diambil menunjukkan betapa seriusnya KAI dalam menangani insiden ini, di mana fokus utama adalah mengembalikan operasi kereta api ke kondisi normal secepat mungkin, tanpa mengabaikan aspek keamanan.

Dengan langkah-langkah secara sistematis yang telah dilakukan oleh KAI Daop 4 Semarang, diharapkan jalur kereta api yang terdampak dapat kembali pulih dan operasional perjalanan kereta api bisa berjalan dengan normal. Masyarakat diminta untuk bersabar sementara tim di lapangan terus bekerja keras untuk menyelesaikan perbaikan ini. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana khususnya dalam menghadapi kondisi cuaca yang bisa berubah dengan cepat dan ekstrem.

Terkini