JAKARTA - Dalam menghadapi tahun 2025, tantangan untuk mengamankan pasokan energi primer bagi pembangkit listrik di Indonesia semakin meningkat. Dengan proyeksi pertumbuhan permintaan listrik yang terus melonjak, Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), di bawah arah pemerintah, akan memainkan peran krusial dalam memastikan ketersediaan energi tetap terjaga meskipun menghadapi fluktuasi harga gas, bahan bakar minyak (BBM), dan batu bara.
Peningkatan Kebutuhan Batu Bara dan Gas
Menjelang tahun 2025, kebutuhan batu bara diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan seiring dengan peningkatan permintaan listrik. PLN EPI terus menjalin koordinasi erat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, untuk memastikan pasokan batu bara tetap terjamin. "Terkait kebutuhan gas, PLN EPI terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian ESDM, terutama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas serta SKK Migas, untuk memastikan alokasi pasokan gas tahun 2025," ungkap Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Kenaikan Permintaan Biomassa untuk PLTU
Selain batu bara dan gas, permintaan biomassa juga diprediksi akan mengalami lonjakan, dari 1,64 juta ton pada 2024 menjadi 3 juta ton pada 2025. Biomassa ini digunakan untuk program co-firing pada 48 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sebagian besar bahan baku biomassa bersumber dari limbah kayu, pertanian, dan perkebunan yang selama ini belum dimanfaatkan.
Biomassa yang dimanfaatkan di Indonesia berasal dari berbagai sumber, seperti serbuk gergaji (sawdust), potongan kayu (woodchip), bonggol jagung, sekam padi, pellet sekam padi, pellet tandan kosong kelapa sawit, dan cangkang sawit. PLN EPI juga aktif mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu bersama Kementerian Pertanian. "Program ini nantinya akan berkontribusi pada keberlanjutan pasokan yang saat ini masih bertumpu pada sumber biomassa dari limbah," tambah Mamit Setiawan.
Upaya Memastikan Keberlanjutan Pasokan Energi Primer
PLN EPI berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi primer demi mendukung program transisi energi dan memenuhi kebutuhan listrik nasional. Dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkolaborasi, PLN EPI optimis mampu mengatasi tantangan pengadaan energi di tahun 2025.
Dukungan dari pemerintah sangat penting dalam memastikan rantai pasok batu bara ke PLTU, dengan mencapai HOP (Head of Plant) di atas 20 hari sepanjang tahun 2024. Selain itu, kebutuhan BBM dan gas untuk pembangkit listrik berhasil terpenuhi sepanjang tahun, sesuai dengan jadwal permintaan.
Capaian dan Transformasi PLN EPI di Tahun 2024
Sepanjang tahun 2024, PLN EPI mencatatkan berbagai pencapaian signifikan dalam pengadaan energi primer. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, PLN berhasil menyediakan 1,6 juta ton biomassa untuk program co-firing di 46 PLTU, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 1 juta ton.
"Sepanjang tahun 2024, PLN EPI mampu menjaga rantai pasok energi primer ke seluruh pembangkit. Terjaminnya pasokan dan ketepatan pengiriman menjadi buah hasil transformasi digital yang dilakukan oleh PLN EPI. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keandalan listrik untuk masyarakat," jelas Mamit.
Potensi dan Tantangan yang Perlu Diantisipasi
Meski optimis, PLN EPI masih menghadapi tantangan besar terutama dalam mengantisipasi fluktuasi harga energi primer yang dapat berdampak pada operasional pembangkit listrik. Oleh karena itu, koordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
Upaya inovatif dalam mengembangkan sumber energi alternatif, seperti biomassa, juga menjadi langkah strategis dalam mendukung transisi energi ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi limbah dan sektor pertanian, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi keandalan dan efisiensi pasokan energi.
Melalui strategi berkelanjutan dan kerjasama lintas sektor, PLN EPI bertekad untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasokan energi di tengah dinamika pasar global. Dengan demikian, PLN EPI dapat terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur energi yang kuat dan berkelanjutan bagi Indonesia.