Penyeberangan Nusa Penida Dipadati Pamedek Selama Pujawali di Pura Penataran Ped

Kamis, 23 Januari 2025 | 10:53:13 WIB
Penyeberangan Nusa Penida Dipadati Pamedek Selama Pujawali di Pura Penataran Ped

Pelabuhan tradisional yang melayani rute Klungkung menuju Nusa Penida mengalami lonjakan penumpang drastis selama perayaan pujawali di Pura Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, yang berlangsung pada Buda Cemeng Klawu, Rabu, 22 Januari 2025. Lonjakan ini didorong oleh kedatangan krama Nusa Penida yang pulang kampung dari perantauan untuk turut serta dalam kegiatan religius ini.

Pantauan pada Selasa, 21 Januari 2025, di Pelabuhan The Angkal, Desa Kampung Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang. Dilaporkan bahwa dalam sehari terjadi 11 kali penyeberangan ke Nusa Penida, yang sebagian besar diisi oleh para krama yang melakukan perjalanan untuk menghadiri pujawali di Pura Penataran Ped. Pamedek dari berbagai daerah di Bali mulai memadati area pelabuhan, dengan arus kedatangan yang masih tinggi hingga Rabu.

Ni Ketut Dewarti, seorang warga Gianyar, mengungkapkan, "Saya tangkil sembahyang bersama keluarga." Ni Ketut Dewarti berencana kembali ke Gianyar dalam hari yang sama usai sembahyang menggunakan fastboat dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Pelabuhan The Angkal. Berbeda dengan pamedek lainnya, Ni Putu Suli dari Bangli memilih untuk memperpanjang kunjungannya. "Usai persembahyangan saya ingin keliling bersama keluarga di Nusa Penida," ujarnya.

Dila, Direktur The Angkal, menjelaskan bahwa peningkatan penumpang telah terasa sejak hari Selasa. "Dalam sehari sebanyak 11 kali penyeberangan terjadi, dan pada Rabu pagi hingga pukul 08.00 Wita saja sudah ada 4 kali penyeberangan," ungkap Dila. Ia juga menambahkan bahwa kepadatan penumpang diperkirakan akan kembali normal pada hari Kamis, saat arus balik cenderung lebih dominan.

Pujawali di Pura Penataran Ped memang menjadi salah satu magnet spiritual dan budaya di Nusa Penida. Pura ini dikenal sebagai pura peneduh jagat atau penjaga keseimbangan dunia, yang selalu dipadati oleh pamedek pada saat-saat penting upacara Hindu Bali, termasuk pujawali. Para pamedek yang hadir pun berasal dari berbagai daerah di Bali, menjadikannya momen penting untuk berkumpul dan bersembahyang.

Selain sebagai destinasi wisata religi, Nusa Penida juga dikenal sebagai destinasi wisata alam dengan keindahan yang luar biasa, hal ini turut mendorong banyak keluarga untuk memasukkan agenda jalan-jalan atau rekreasi ke dalam kunjungan ke Nusa Penida. Tidak heran jika setelah melakukan persembahyangan, banyak pamedek yang memutuskan untuk menikmati keindahan alam pulau tersebut.

Tingginya animo untuk mengunjungi Pura Penataran Ped juga didukung oleh kemudahan akses berkat adanya layanan penyeberangan yang memadai. Fastboat dari Pelabuhan The Angkal menuju Nusa Penida dan sebaliknya menjadi pilihan utama bagi banyak pamedek karena efisiensi waktu yang ditawarkan. Dalam waktu singkat, para penumpang dapat tiba di Nusa Penida dan melanjutkan perjalanan tanpa harus menghabiskan waktu yang lama di laut.

Lebih lanjut, keamanan dan kenyamanan penumpang juga menjadi perhatian utama selama periode lonjakan penyeberangan ini. Pihak pelabuhan telah meningkatkan pengawasan dan pengaturan terhadap alur penyeberangan untuk memastikan semua proses berjalan lancar dan teratur. "Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik agar para pamedek dapat melaksanakan ibadah secara khusyuk dan nyaman," tutup Dila.

Dengan pujawali sebagai pusat perhatian, Nusa Penida tidak hanya menjadi lokasi penting bagi kegiatan spiritual umat Hindu Bali, tetapi juga destinasi wisata yang menyatukan kebudayaan, tradisi, dan keindahan alam dalam satu bingkai pengalaman unik. Ini membuktikan bahwa selain sebagai tempat bersembahyang, pulau ini juga menawarkan pesona lain yang siap memanjakan para pengunjung dari berbagai penjuru.

Terkini